Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Taufan Rizka Purnawan
Ilustrasi artis dan jet pribadi [Suara.com/Ema Rohimah]

Di balik rahasia popularitas tersimpan sejuta tanda tanya yang belum tersingkap. Popularitas begitu agungnya bagi setiap kehidupan manusia.  Yang selalu menjadi makanan pokok bagi manusia.

Kehidupan dunia yang sangat mengejar popularitas. Sebuah kata yang begitu berarti sekali dalam jalannya manusia melakukan apa saja. Dengan membuat muatan konten yang begitu fantastis yang sangat mengguncang seantero dunia. Yang hanya membuat segenap manusia di dunia begitu terpesona dengan kharisma permainya.

Dengan menjual segala sensasi yang direkayasa sedemikian rupa adanya. Dengan sandiwara yang memoles kehidupan pribadinya. Tak pernah berkarya dengan prestasi. Prestasi hanyalah nol besar.

Tak peduli siapapun yang menghujatnya. Yang penting bisa tenar di mana-mana. Dikenal oleh banyak orang. Dengan mengais segala puja-puji dari para pemujanya. Pemujanya yang selalu melantunkan kalimah-kalimah rayuan demi bisa bertemu dengan idolanya.

Begitu popularitas diraih menjadi lupa segalanya. Hanyalah mementingkan dirinya sendiri hanya mengejar para berjuta-juta pengikutnya. Yang telah merubah segala hidupnya bertebaran segala kemegahan yang dimiliki. Penampilanya yang perlente dengan jas yang rapi berbalut kemeja yang sangat elegan. Bertebaran mobil mewah yang terparkir pada istana tempat tinggal.

Bak sebuah idola yang nama besarnya tak pernah lenyap walau zaman telah berubah dengan pesat. Yang selalu menjadikan aroma sensasi tanpa bakat menjadikannya tenar. Seolah lupa akan dunia ini yang akan berakhir dengan cepat.

Taufan Rizka Purnawan