Pernah berkunjung ke Air Terjun Niagara? Mungkin membayangkan benuanya saja sangatlah jauh. Tapi, sebuah desa di daerah Kota Kembang Bandung menyuguhkan pemandangan itu. Air terjun berumpak, dengan aliran air yang begitu deras, layaknya miniatur air terjun yang ada di Amerika Serikat tersebut.
Air terjun ini terdiri dari 2 umpakan dengan lebar kurang lebih 20 meter dan tinggi 2 meter. Selain derasnya aliran sungai, tempat ini menyuguhkan hijaunya pesawahan dan rindangnya pepohonan. Semilir angin dan riuh kicauan burung dan jangkrik saling bersahutan. Suguhan dari alam yang dapat dinikmati dengan percuma.
Tempat ini bernama Hantap. Bertempat di Kampung Gumuruh, Nagrak, Desa Jatisari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung. Awalnya, Hantap bukan tempat wisata yang resmi di buka oleh pemerintah ataupun swasta. Hanya sekadar bendungan irigasi yang mengalirkan air ke sawah dan kebun petani sekitar Banjaran, Cangkuang dan Soreang. Namun, anak-anak desa memanfaatkan tempat tersebut sebagai tempat bermain mereka.
Hingga akhirnya, pesona alam sekitar bukan hanya menarik perhatian anak-anak, orang-orang dewasa pun tak segan menjadikan bendungan ini sebagai pelepas penat. Karena sejatinya air memiliki pengaruh positif yang dapat menenangkan jiwa, seperti pada teori Mind Blue yang dijelaskan oleh Wallace Nichols. Sehingga saat ini semakin banyak wisatawan lokal yang ingin menikmati suguhan alam bumi priangan ini. Akhirnya Hantap dikelola oleh karang taruna warga sekitar. Hanya perlu membayar parkir saja alias Gratis Tiket Masuk!
Kita dapat duduk-duduk di tepian bendungan di bawah pepohonan. Bagi orang dewasa, tempat ini cocok untuk mencari inspirasi ataupun sekadar nongkrong bersama teman-teman. Bagi anak-anak, mereka bisa berenang sebebas mungkin dengan pengawasan orang tua, karena kedalaman air nya beragam mulai dari 0,5 meter sampai 2 meter.
Karena semakin banyaknya pengunjung yang datang, maka masyarakat sekitar memanfaatkannya sebagai peluang usaha. Mereka membuka tempat penyewaan ban untuk berenang, penyewaan tikar sampai kuda wisata yang dapat ditumpangi untuk mengelilingi bendungan. Banyak juga yang berjualan makanan di pinggir bendungan tersebut, seperti macam-macam gorengan, minuman seduh dingin dan hangat, mie rebus dan masih banyak lagi. Makanan di sini, harga nya benar-benar murah meriah, kita masih bisa menjumpai makanan yang harga nya Rp500 per item. Akses jalan sudah lumayan memadai untuk dilalui roda dua atau roda empat dengan nyaman sampai tujuan.
Baca Juga
Ulasan
-
Review Anime Kaiju No. 8, Kekuatan Monster Jadi Harapan Terakhir
-
Review Emergent City: Dokumenter Soal Gentrifikasi dan Perlawanan Warga
-
Taman Nasional Bunaken, Populer karena Kekayaan Flora dan Fauna Bawah Laut
-
Review Film Havoc: Aksi Brutal Detektif Korup yang Bikin Deg-degan!
-
Ulasan Novel Rasuk: Iri Hati, Amarah, dan Penyesalan yang Terlambat
Terkini
-
Tak Peduli Omongan Orang, NEXZ Pilih Jadi Diri Sendiri di Lagu Baru O-RLY?
-
Jika PSSI Tak Gerak Cepat, Pascal Struijk Bisa Senasib dengan Mantan Pemain AZ Alkmaar Ini!
-
Sudirman Cup 2025: Line Up Indonesia vs India, Ada Jojo dan Putri KW
-
Treasure Bersiap Kunjungi Indonesia untuk Tampil di Allo Bank Festival 2025
-
Tak Hanya Bek Tengah, Pascal Struijk Ternyata Bisa Main di 3 Posisi Ini