Bagi penggemar olahan masakan dari ikan air payau pasti sudah tidak asing lagi dengan ikan mujair dan ikan nila. Kedua jenis ikan payau ini dikenal memiliki rasa yang enak dan laris di pasaran. Oleh karena itu, banyak sekali orang yang mulai tertarik membudidayakannya.
Banyak orang yang menganggap ikan mujair dan ikan nila adalah sama. Pasalnya secara fisik, keduanya memiliki tampilan visual yang serupa. Namun ternyata, ikan mujair dan ikan nila merupakan dua jenis ikan yang berbeda. Agar tidak salah lagi saat membedakan antara ikan mujair dan ikan nila. Simak penjelasan perbedaan ikan mujair dan ikan nila berikut.
Ikan Mujair
Ikan mujair dan ikan nila tergolong dalam genus yang sama, tetapi beda spesies. Ikan ini ditemukan oleh seseorang dari Blitar, Jawa Timur yang memiliki nama sama, yakni Pak Mujair pada tahun 1939. Ikan mujair memiliki nama latin Oreochromis mossambicus dan disebut sebagai Java Tilapia.
Ikan mujair memiliki ukuran tubuh cenderung lebih pendek dan lebih kecil dibandingkan ikan nila. Pada tubuhnya terdapat corak lingkaran kehitaman yang tersebar. Kepalanya lebih besar dengan mulut lebih lebar. Sirip dadanya berwarna coklat kemerahan. Pada bagian sirip punggung ikan mujair nampak polos dan tidak ada garis. Tetapi terdapat garis kemerahan pada ujung sirip punggung dan ekor.
Dari segi harga, mujair dan nila tidak memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu berkisar antara Rp 30.000 – Rp 35.000 per kilogram. Dalam satu kilogram ikan mujair, biasanya berisi 3-4 ekor. Karena hal inilah, beberapa konsumen tidak menyadari membeli ikan yang salah. Untuk gizinya, setiap 100 gram ikan mujair mengandung 46,9 gram protein dan 23,9 gram lemak.
Ikan Nila
Ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam Bahasa Inggris disebut Nile Tilapia. Tubuhnya berwarna abu-abu kehitaman dengan garis melintang vertikal (belang) yang terlihat jelas saat masih tahap ikan muda. Bentuk kepala dan mulutnya lebih kecil, tetapi ukuran tubuh dan matanya lebih besar. Berat ikan nila bisa tumbuh mencapai 1 kg per ekor. Sirip punggung ikan nila terlihat lebih lancip dan tajam. Pada sirip belakang dan ekornya terdapat garis memotong.
Dalam 100 gram daging ikan nila mengandung 26 gram protein dan 3 gram lemak. Walaupun kandungan gizinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan ikan mujair, ikan nila memiliki nutrisi berupa asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 bermanfaat untuk kecerdasan otak, kesehatan jantung, dan kestabilan kolesterol dalam darah.
Itulah perbedaan fisik serta gizi ikan mujair dan ikan nila. Sudah tahu kan perbedaannya? Jangan sampai salah lagi, ya. Semoga bermanfaat bagi para ibu yang ingin membeli ikan payau di pasar.
Baca Juga
-
Bekerja sebagai Quality Control, Harus Mengenal Training GMP dan HACCP
-
Bukan Hanya Soal Kedewasaan, 5 Alasan Sebaiknya Jangan Sering Update Status
-
Hidup Semakin Hemat, 5 Peralatan yang Wajib Dimiliki Anak Kos
-
Sebelum Kuliah, Ketahui 4 Jenis Tugas yang Biasa Dikerjakan Mahasiswa
-
5 Buku yang Wajib Kamu Baca Ketika Memasuki Fase Quarter Life Crisis
Artikel Terkait
-
Modal Cuma-Cuma dari Astra, Warga Gang Durian Bertahan Budidaya Ikan Nila Meski Tantangan Menghadang
-
Punya Tambak Nganggur? Presiden Berikan Contoh, Permintaan Ikan Mencapai Rp 230 T
-
3 Manfaat Mengonsumsi Ikan Nila untuk Kesehatan Tubuh
-
Meski Tinggi Nutrisi, Berikut 2 Risiko Mengonsumsi Ikan Mujair Berlebihan
-
JMI Bagikan Hasil Panen Raya Budidaya Ikan Nila di Bogor
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Striker Vietnam Sebut Timnas Indonesia Bisa Juara AFF, Semakin Pesimis?
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup