Kadokawa Culture Museum berlokasi di Saitama, Tokyo, Jepang. Museum ini dikenal sebagai museum bookshelf teater, atau museum di mana buku-buku dipajang di rak-rak yang menjulang tinggi dengan desain sangat unik. Tempat ini juga dikenal sebagai museum yang sangat Instagramable.
Apabila kalian ingin mengunjungi Kadokawa Culture Museum, jangan lupa untuk cek jam bukanya ya. Museum ini buka setiap hari Senin, Rabu, Kamis, dan Minggu, pukul 10.00 sampai 18.00 waktu setempat. Sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu, buka pukul 10.00 sampai 21.00. Jangan lupa juga, museum akan last admission 30 menit sebelum jam tutup.
Ruangan yang dapat Diakses di Kadokawa Culture Museum
Bangunan Kadokawa Culture Museum dirancang oleh Kengo Kuma. Di mana setiap ruangan di Kadokawa Culture Museum dirancang dengan sangat unik. Terdapat lima lantai dalam bangunan Kadokawa Culture Museum.
Lantai 1: Genyoshi Garden, Manga and Light Novel Library, dan Grand Gallery
Pada lantai satu, terdapat tiga ruangan yaitu Genyoshi Garden, Manga and Light Novel Library, dan Grand Gallery. Genyoshi Garden merupakan taman yang dibentuk menyerupai taman di Aogaki Sanbo, kediaman pribadi Genyoshi Kadokawa, pendiri Kadokawa Shoten Co., Ltd. Di mana di taman tersebut terdapat aki no nanakusa (tujuh bunga musim gugur) dan shidare zakura (pohon sakura yang menangis).
Bagi pecinta manga, jangan lupa untuk mampir ke Manga and Light Novel Library ya. Sebab, di sana akan terdapat berbagai koleksi manga dan novel ringan, sekitar kurang lebih 25.000 judul, yang diterbitkan oleh KADOKAWA. Selain itu, ada pula Grand Gallery, merupakan ruang pameran yang digunakan untuk pameran bertema eksperimental, ditujukan agar pengunjung dapat menemukan titik di mana satu hal bersinggungan dengan hal lainnya.
Lantai 2: Kado Café dan Rock Museum Shop
Setelah lelah berkeliling di lantai satu, mungkin kalian bisa mampir ke Kado Café. Terdapat berbagai pilihan makanan dan minuman di Kado Café seperti kopi, jus, minuman ringan, serta minuman beralkohol. Terdapat pula minuman yang fotogenik loh, cocok bagi kalian para pecinta Instagramable. Untuk Rock Museum Shop, toko ini menjual barang-barang eksklusif KCM, barang-barang lucu untuk sehari-hari, kerajinan yang dibuat di daerah Musashino, dan beberapa lainnya. Tentunya barang-barang tersebut bisa kalian jadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah dong ya.
Lantai 3: EJ Anime Museum
EJ (Entertainment Japan) Anime Museum merupakan tempat yang menampilkan karya-karya anime seperti buku, film, game, dan barang lainnya. Tempat ini dibuat khusus untuk menjadi pusat budaya anime, yang tidak hanya ditujukan untuk para penggemar anime, tetapi juga semua penggemar hiburan.
Lantai 4: Edit Town, ARAMATA Wunderkammer, Bookshelf Theater
Edit Town merupakan ruangan khusus untuk menyediakan koleksi buku perpustakaan yang benar-benar baru dan dapat memberikan pemahaman lebih baik tentang dunia kepada pengunjungnya. Berikutnya ada ARAMATA Wunderkammer yang menyajikan imajinasi dan representasi orang tentang anima, dengan beberapa pameran yang berlangsung di lokasi ini.
Sedangkan Bookshelf Theater, yang menjadi ikon dari museum ini berada di lantai yang sama dengan Edit Town dan ARAMATA Wunderkammer. Bookshelf Theater memiliki rak-rak yang menjulang tinggi, setinggi delapan meter, dengan menampung sekitar 50.000 judul buku.
Lantai 5: Restoran, Café, Musashino Corridor, Musashino Gallery
Di lantai lima kalian dapat menikmati makanan dan minuman di restoran maupun café di museum ini. Namun sayangnya, restoran dan café tersebut masih belum menyediakan menu halal untuk saat ini. Kalian juga dapat menikmati Musashino Corridor dan Musashino Gallery. Di mana ruangan tersebut menggambarkan sisi dan kisah dari dataran tinggi Musashino, yang merupakan sebuah tempat bersejarah.
Fasilitas yang Ada di Kadokawa Culture Museum
Walaupun menyediakan banyak buku, tetapi museum yang memiliki perpustakaan tersebut tidak meminjamkannya. Sehingga, kalian hanya bisa membacanya di tempat, di area-area yang menyediakan kursi untuk membaca. Meskipun tidak dapat meminjam buku di perpustakaan tersebut, kalian bisa membeli buku yang tersedia di Da Vinci Store, toko buku di lantai 2 Tokorozawa Sakura Town atau dari Da Vinci Store Satellite di lantai 1 museum.
Kalian juga bisa dengan bebas mengambil foto selama tidak di tempat teralarang. Kalian juga bisa mengunggahnya di situs web atau media sosial kalian, dengan syarat bukan ditujukan untuk komersial.
Tiket Masuk Kadokawa Culture Museum
Kalian bisa membeli tiket secara online melalui website Kadokawa Culture Museum atau membeli langsung di lantai 2F, General Information Counter. Tiket untuk Manga & Light Novel Library yang berada di lantai pertama Manga & Light Novel Library, dibandrol 600 yen untuk umum, 300 yen untuk anak SMA/SMP, 200 yen untuk anak SD.
Sedangkan untuk tiket KCM umum termasuk Bookshelf Theatre, akan dikenai biaya 1.200 yen untuk umum, 1.000 yen untuk anak SMA/SMP, 800 yen untuk anak SD. Untuk tiket KCM umum, kalian bisa mengakses lantai empat mulai dari Bookshelf Theater, Edit Town, ARAMATA Wunderkammer, EDIT & ART Gallery, dan lantai lima untuk Musashino Corridor dan Musashino Gallery.
Aplikasi Kadokawa Culture Museum
Kalian juga bisa mendownload aplikasi panduan audio resmi untuk Kadokawa Culture Museum yang dikelola oleh museum di App Store maupun Play Store. Aplikasi tersebut menyediakan panduan audio dan teks untuk fasilitas serta karya seni yang dimiliki Kadokawa Culture Museum. Harapannya, aplikasi itu mampu meningkatkan kenikmatan pengunjung menjelajahi museum.
Bagaimana, apakah kalian tertarik untuk mengunjunginya? Jika kalian tertarik untuk mengunjungi Kadokawa Culture Museum, pastikan untuk mengecek informasi lebih lanjut di laman maupun media sosial Kadokawa Culture Museum ya.
Tag
Baca Juga
-
Drama Korea 'Love Next Door' Sukses Cetak Rekor Rating Baru di Episode 6
-
Kejutkan Penggemar, Hyunhee VVUP Hengkang dari Grup karena Masalah Kesehatan
-
NOWADAYS Resmi Comeback dengan Merilis Video Musik 'Why Not?'
-
Lee Minhyuk BTOB akan Gelar Fan Meeting untuk Pertama Kalinya
-
Geram Keluarga Ikut Diserang, V dan Jungkook BTS Gugat YouTuber Sojang
Artikel Terkait
-
Resmi, Serial Anime The Invisible Man and His Soon-to-Be Wife Diproduksi
-
Calvin Verdonk 'Minta Bantuan' ke Jepang: Semoga...
-
Calvin Verdonk Berharap Jepang Pakai Tim B saat Jamu Timnas Indonesia
-
Diakui UNESCO Sebagai Karya Agung Budaya Dunia, Museum Nasional Pamerkan Lebih dari 200 Keris Indonesia
-
Calvin Verdonk: Mudah-mudahan Jepang Mainkan Tim B Lawan Timnas Indonesia
Ulasan
-
Novel Kokokan Mencari Arumbawangi, Dongeng Pedesaan yang Menghangatkan Hati
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
Terkini
-
Update Ranking FIFA November: Indonesia Peringkat 125, Makin Dekati Vietnam
-
Resmi, Serial Anime The Invisible Man and His Soon-to-Be Wife Diproduksi
-
NewJeans Resmi Putuskan Kontrak dengan ADOR dan HYBE
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat