Ada banyak pejuang bangsa ini yang makin pudar jasanya dan terlupakan oleh sejarah. Mungkin sudah sedikit yang kenal sosok Gatot Mangkoepradja, sebagai salah satu pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia. Padahal sumbangsihnya melawan kolonialisme asing amatlah besar, sama halnya dengan pahlawan bangsa yang lain.
Prasetya, Johan. “Pahlawan-Pahlawan Bangsa yang Terlupakan.” Penerbit Saufa.
Johan Prasetya dalam buku Pahlawan-pahlawan Bangsa yang Terlupakan menguraikan, Gatot Mangkoepradja lahir pada 25 Desember 1898 di Sumedang, Jawa Barat. Ia termasuk pejuang gigih yang mencetuskan lahirnya Pembela Tanah Air Indonesia (PETA), cikal bakal terbentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Ayah bernama dr. Saleh Mangkoepradja, seorang dokter asal Sumedang yang berasal dari keluarga cukup mapan. Gatot Mangkoepradja mampu memperoleh pendidikan secara layak, ia menempuh sekolah di Hollandsch Indische School (HIS). Setelah lulus, akhinya ia kembali melanjutkan pendidikannya sampai tingkat sekolah dokter Bumi Putra (STOVIA).
Selepas menyelesaikan pendidikannya, Gatot Mangkoepradja mulai terlibat dalam pergerakan dan berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Gatot Mangkoepradja bergabung dengan Perhimpunan Indonesia (PI). Ketika Partai Nasional Indonesia (PNI) berdiri di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927, ia pun segera bergabung dengan organisasi itu, di bawah pimpinan Soekarno.
PNI salah satu partai di Indonesia waktu itu berjuang banyak untuk kemerdekaan Indonesia. Di berbagai kesempatan, PNI selalu tampil terdepan untuk melayangkan kritik kepada pemerintah Kolonial Belanda.
Untuk itu, karena sangat menjunjung tinggi konsep revolusi Indonesia, akhirnya pada 24 Desember 1929, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan kepada Gatot Mangkoepradja dan para pimpinan PNI lainnya. Gatot Mangkoepradja ditangkap bersama Soekarno, kemudian dibawa ke Bandung untuk dijebloskan ke penjara Banceuy.
Penjara Banceuy menjadi kenangan bagi pimpinan PNI, termasuk Gatot Mangkoepradja sendiri. Sebab, para pimpinan PNI yang ditangkap ini merasa tidak bersalah, akhirnya mereka melakukan pembelaan.
Pada 18 Agustus 1930, Gatot Mangkoepradja, Soekarno, Maskoen Soemadiredja, dan Soepriadinata mulai dihadapkan ke Landraad (pengadilan) Bandung. Waktu itulah mereka melakukan persidangan, Soekarno mengadakan pembelaan yang dikenal dengan pidatonya “Indonesia Menggugat”.
Saat Jepang masuk di Indonesia dan mulai melakukan penjajahan, Gatot Mangkoepradja yang dikenal baik diberikan wewenang dalam menjalankan Gerakan 3A, Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Gatot Mangkoepradja waktu itu tidak mau didikte dan bersikap kooperatif pada Jepang, akhirnya ia pun kembali ditahan.
Setelah lepas dari tahanan, ia kembali berjuang dan segera mengusulkan kepada Jepang untuk membentuk Tentara Pembela Tana Air (PETA). Hingga akhirnya, pada 3 Oktober 1943, secara resmi PETA dibentuk melalui Osamu Seirei No. 44 Tahun 1943.
Pada tahun 1948, Gatot Mangkoepradja kembali bergabung dengan PNI, setelah sebelumnya memilih keluar karena tidak sepaham dengan Soekarno. Setahun kemudian, ia menjabat sebagai sekretaris jenderal PNI menggantikan Sabillal Rasjad karena ditarik ke Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP).
Akan tetapi, lagi-lagi Gatot Mangkoepradja kembali meninggalkan PNI karena kecewa dengan aturan yang melarang anggota tidak boleh turut serta dalam organisasi kedaerahan pada 1955.
Setelah pemberontakan G30S/PKI tahun 1965, Gatot Mangkoepradja menyatakan diri untuk masuk ke Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Sebab, partai ini dianggap berjuang untuk menyelamatkan Pancasila dari ancaman komunisme. Tiga tahun kemudian, Gatot Mangkoepradja meninggal dunia pada 4 Oktober 1968.
Tag
Baca Juga
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Estafet Jokowi ke Prabowo, Bisakah Menciptakan Rekrutmen Kerja yang Adil?
-
6 Alasan Kenapa Banyak Orang Lebih Memilih WhatsApp Dibanding yang Lain
-
6 Pengaturan di Windows yang Dapat Memaksimalkan Masa Pakai Baterai Laptop
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
Artikel Terkait
-
Silsilah Alwin Jabarti Kiemas, Tersangka Judi Online Komdigi Masih Kerabat Megawati?
-
16 Tokoh Bakal Sabet Gelar Pahlawan Nasional dari Prabowo, Siapa Saja Nama-namanya?
-
Sepak Terjang Alwin Jabarti Kiemas: Mafia Judi Online Komdigi, Sepupu Puan Maharani?
-
Media Arab Seret Nama Soekarno: Timnas Indonesia Sudah Tak Malu Andalkan Naturalisasi
-
Apa Itu Diplomasi Peci Hitam? Presiden Prabowo Adopsi Tradisi Soekarno
Ulasan
-
Mengungkap Sisi Lain Jakarta dalam Novel Cerita-Cerita Jakarta
-
Ulasan Film The Lobster: Dunia Distopia yang Tak Ramah untuk Para Jomblo
-
I Possessed A Villainess, But I Wanna Raise Cats! Manhwa Suin Kucing Seru
-
Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi, Novel Fantasi dengan Petualangan Epik
-
Ulasan Novel Ugly Love, Permainan Hati yang Berujung Luka
Terkini
-
Tayang 2025, Film Korea Sister Kenalkan 3 Pemeran Utama
-
Dari Balik Layar Pilkada: Relawan dan Peran Besar Mereka
-
Perilaku Konsumtif, Fenomena Latte Factor dan Efek terhadap Keuangan Gen Z
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
4 Varian Peel Off Mask dari FAV Beauty, Ampuh Atasi Jerawat hingga Penuaan