Waktu merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, mari kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, agar kita tidak mengalami penyesalan di kemudian hari.
Perihal sikap kita dalam menggunakan waktu dengan baik dan bijaksana, ada penjelasan menarik dalam buku ‘Menuai Fadhilah Dunia Menuai Berkah Akhirat’ karya Profesor Dr. H. Nasaruddin Umar, MA. (Quanta, 2014). Menurut beliau, membincangkan waktu berarti membincangkan makna hidup. Pasalnya, waktu adalah rangkaian makna kehidupan. Setiap manusia memiliki rangkaian makna kehidupannya yang terangkai dalam waktu. Ada dosa yang terekam waktu, begitu pula dengan kebaikan.
Sedih, senang, juga terekam oleh waktu. Kesemuanya memiliki makna yang agung bagi setiap manusia. Kita bisa membuka lembaran waktu untuk menemukan kembali nilai-nilai perjuangan dan kesalehan, sebagaimana kita juga bisa menemukan kepiluan akan kesalahan yang pernah ada. Itulah waktu, masa di mana hari-hari kita habiskan dengan sejuta aktivitas (Menuai Fadhilah Dunia Menuai Berkah Akhirat, halaman 30-31).
Salah satu ciri atau tanda orang yang beruntung adalah ia yang dapat menghargai dan menggunakan waktunya dengan baik untuk memperbanyak amal ibadah serta kebajikan. Sebaliknya, ciri orang yang merugi adalah mereka yang enggan menggunakan waktunya dengan baik, misalnya banyaknya waktu luang yang terbuang sia-sia tanpa melakukan beragam aktivitas yang bermanfaat.
Perihal orang-orang yang mengalami kerugian, Allah SWT. telah menjelaskannya dalam Al-Q ur’an, Surat Al-Ashr ayat 1- 3: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran” (Menuai Fadhilah Dunia Menuai Berkah Akhirat, halaman 29).
Selain membahas tentang sikap kita terhadap waktu, dalam buku ‘Menuai Fadhilah Dunia Menuai Berkah Akhirat’, penulis juga membahas berbagai tema yang begitu menarik dijadikan sebagai bahan renungan bagi umat Islam. Misalnya tema tentang kemandiran hidup, mencipta kebahagiaan, bahaya-bahaya lidah, prinsip menumbuhkan kejujuran diri, membuka pintu surga, dan lain sebagainya. Selamat membaca dan menemukan hikmah atau pelajaran berharga dalam buku ini.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Ban Mobil? Kenali Tanda-tandanya
-
Semangat Menggapai Cita-Cita dalam Buku Mimpi yang Harus Aku Kejar
-
Link Nonton Zona Merah: Saat Aghniny Haque Bertarung Lawan Mayat Hidup!
Ulasan
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
-
Pedasnya Nendang, Icip Kuliner Cabe Ijo yang Bikin Ketagihan di Kota Jambi
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu