Revolusi Industri sendiri merupakan perubahan besar dalam cara manusia mengelola sumber daya yang ada dan cara mereka menciptakan produk. Dengan revolusi ini, banyak sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan, manufaktur telah berubah.
Perubahan ini berdampak besar pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya di seluruh dunia. Berikut perjalanan Revolusi Industri 1.0 hingga 5.0. Lihat informasi di bawah ini.
Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri 1.0 merupakan revolusi di bidang industri yang pertama kali terjadi pada abad ke-18 antara tahun 1750 dan 1850. Revolusi ini ditandai dengan penemuan mesin uap, yang digunakan dalam proses produksi benda. Revolusi Industri 1.0 pertama kali muncul di Inggris, dan akhirnya menyebar ke seluruh negara di Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang. dan pada akhirnya ke berbagai negara yang ada di seluruh dunia.
Sebelum revolusi ini, proses produksi atau penyajian merupakan hal yang sulit karena memakan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena semuanya dilakukan secara manual. Menurut data yang ada, Revolusi Industri 1.0 yang terjadi saat itu berhasil mendongkrak perekonomian yang ada, dan dalam kurun waktu lebih dari dua abad setelah revolusi ini, rata-rata pendapatan per kapita negara-negara di dunia meningkat 6 kali lipat. Pelajari lebih lanjut dalam buku Memahami Dasar-dasar Revolusi Industri.
Revolusi Industri 2.0
Kemunculan Revolusi Industri 2.0 terjadi pada awal abad ke-20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Revolusi Industri yang berlangsung ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik, dimana mesin uap yang dahulu sering digunakan dalam proses produksi semakin tergantikan dengan adanya tenaga listrik.
Revolusi tersebut yang membuat terbentuknya berbagai divisi pekerjaan dimana setiap individu ataupun pekerja hanya berfokus pada pekerjaannya di bagian tertentu dari keseluruhan proses produksi yang ada. Sehingga, assembly lines atau proses manufaktur yang ada, dimana setiap divisi memiliki perannya masing-masing dan disusun berdasarkan urutan yang jelas untuk menciptakan sebuah produk dari proses yang berlangsung akan lebih efisien dan cepat.
Revolusi Industri 3.0
Munculnya Revolusi Industri 3.0 yang berlangsung pada akhir abad ke-20 ditandai dengan munculnya teknologi digital dan internet. Berangkat dari sosiolog Inggris David Harvey, yang memaparkan pandangannya tentang Revolusi Industri yang terjadi saat itu, proses kompresi ruang dan waktu semakin terkompresi.
Dibandingkan dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri 1.0 dipicu oleh mesin uap, revolusi industri 2.0 dipicu oleh ban berjalan dan pembangkit listrik, dan revolusi industri 3.0 dipicu oleh berbagai mesin yang dapat bergerak dan berpikir. otomatis. , yang dibuat dalam bentuk komputer dan robot.
Dengan munculnya Revolusi Industri 3.0, masyarakat kontemporer telah mengubah cara mereka berhubungan dan berkomunikasi.
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 yang terjadi di awal tahun 2000-an merupakan revolusi di mana umat manusia menemukan pola-pola baru kemajuan teknologi yang terjadi begitu cepat sehingga mengancam perusahaan-perusahaan yang lebih tradisional.
Lebih lanjut, seperti yang didefinisikan oleh Schlechtendahl et al.(2015), Revolusi Industri menekankan pada elemen kecepatan ketersediaan informasi, yaitu lingkungan industri di mana semua entitas selalu terhubung dan dapat dengan mudah berbagi informasi satu sama lain.
Ketika industri itu sendiri terus berkembang, kita dapat melihat sebuah pola muncul di mana setiap orang terus-menerus mencari cara termudah dan paling efisien untuk melakukan aktivitas mereka. Namun, dengan kemudahan tersebut, juga menimbulkan berbagai konsekuensi karena pergerakannya yang sangat cepat.
Revolusi Industri 5.0
Sampai saat ini kita telah melihat revolusi industri 1.0 ditandai dengan zaman kebangkitan mesin, revolusi industri 2.0 ditandai dengan zaman kebangkitan transportasi atau otomasi, revolusi industri 3.0 ditandai dengan zaman kebangkitan komputer atau komputasi, zaman kebangkitan munculnya internet sebagai simbol Revolusi Industri 4.0. pemerintah Jepang memperkirakan kemungkinan untuk mengumumkan revolusi Industrial Concept 5.0 yang dijuluki era kebangkitan sosial.
Konsep Industri 5.0 sendiri akan lebih memperhatikan pemanfaatan manusia, data, teknologi, dan aspek lainnya secara komprehensif. Terlepas dari kesamaan mereka dengan era revolusioner sebelumnya, kedua era tersebut didasarkan pada penekanan yang sama sekali berbeda.
Dalam Revolusi Industri 4.0, hal itu berkaitan dengan produktivitas, sedangkan Revolusi Industri 5.0 menunjukkan fokus yang lebih besar pada kesejahteraan masyarakat.
Tag
Artikel Terkait
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Paylater dan Cicilan: Solusi atau Jalan Pintas Menuju Krisis?
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Surga Investasi Terancam? Analisis Mendalam Potensi Guncangan Ekonomi Irlandia Timbul Setelah Donald Trump Terpilih
-
6 Cara Pakai Media Sosial yang Aman untuk Kesehatan Mental
Ulasan
-
Ulasan Buku The Alpha Girl's Guide: Menjadi Perempuan Smart dan Independen
-
Ulasan Novel Teka-Teki Sabita, Perjalanan Cinta dan Dilema Remaja
-
Ulasan Novel 'Beautiful World, Where Are You': Menggali Makna Hidup dan Cinta
-
17 Tahun Itu Bikin Pusing: Inspirasi Menjadi Gen Z Tangguh Pantang Menyerah
-
Mengungkap Rahasia dan Ketegangan Rumah Tangga di Novel 'Imprisonment'
Terkini
-
Berlatar di Periode Edo, Anime Shabake Siap Tayang Tahun 2025
-
Jorge Martin Debut Pakai Motor RS-GP, Bagus tapi Masih Butuh Penyesuaian
-
Hottest Merapat! Lee Jun Ho 2PM Umumkan Tur Konser pada Januari 2025 Mendatang
-
Pandam Adiwastra Janaloka Peduli Lingkungan dengan Beralih ke Pewarna Alami
-
Min Hee-jin Mantap Ambil Langkah Hukum Usau Tinggalkan ADOR