Semen Padang FC kemungkinan besar akan kembali menjalani status sebagai tim musafir dalam lanjutan kompetisi BRI Super League 2025/2026. Situasi ini terjadi karena Stadion H. Agus Salim yang menjadi markas mereka akan segera direnovasi.
Kabar mengenai status musafir itu disampaikan langsung oleh petinggi klub, Andre Rosiade. Ia menyebutkan bahwa renovasi stadion akan dimulai pada awal September mendatang, sehingga tim berjuluk Kabau Sirah itu hanya akan bisa menggunakan stadion tersebut sepanjang bulan Agustus.
Semen Padang FC sendiri dijadwalkan hanya memainkan dua pertandingan kandang di bulan Agustus, yakni menghadapi Dewa United dan PSM Makassar. Setelahnya, mereka harus mencari alternatif stadion yang memenuhi standar regulasi.
Kondisi ini jelas menjadi tantangan tersendiri bagi skuat Eduardo Almeida. Status musafir pernah mereka jalani pada musim sebelumnya dan terbukti cukup memengaruhi performa tim secara keseluruhan.
Meski demikian, pelatih kepala Eduardo Almeida menegaskan bahwa timnya tidak akan goyah. Ia menyampaikan bahwa para pemain dituntut untuk tetap fokus dan menunjukkan profesionalisme tinggi dalam menghadapi situasi ini.
"Untuk para pemain, selalu mendapatkan pesan setiap hari setiap selesai berlatih. Tetapi yang terpenting adalah berlatih dan bermain keras setiap hari. Hanya dengan kerja keras, kesuksesan dapat diraih," kata Almeida seperti dikutip dari ileague.id, Rabu (30/7/2025).
Pelatih asal Portugal itu juga mengirim pesan khusus kepada suporter Semen Padang. Ia berharap agar masyarakat Sumatera Barat tetap memberikan dukungan penuh meski laga kandang tak bisa digelar di Padang.
"Pesan saya untuk para pendukung sama. Kami akan bekerja keras untuk memberikan yang terbaik di semua pertandingan. Jadi, dukungan dari suporter sangatlah berarti bagi kami," ujarnya.
Almeida tak menampik bahwa belum ada kepastian mengenai lokasi stadion pengganti yang akan digunakan timnya. Namun ia menegaskan bahwa siapapun lawannya dan di mana pun pertandingannya, Semen Padang akan berjuang maksimal.
"Saat ini saya belum bisa konfirmasi apapun dan kapan itu terjadi. Jadi, kami harus bekerja sesuai situasi aktual dan setelahnya, jika dia pergi ke Padang, kami harus menyesuaikan diri dan bekerja sesuai kenyataan," tegasnya.
Status Tim Musafir Berpotensi Hambat Performa Semen Padang FC?
Status sebagai tim musafir bukanlah sekadar pindah stadion. Ada banyak konsekuensi yang harus dihadapi, baik secara teknis maupun non-teknis. Beberapa dampak yang nyata terasa adalah hilangnya atmosfer kandang, kelelahan logistik, adaptasi lapangan baru, hingga tekanan mental bagi pemain.
Dukungan langsung dari suporter yang biasanya memenuhi tribun Stadion H. Agus Salim tentu tak bisa tergantikan ketika pertandingan harus digelar di kota lain. Energi yang biasanya menjadi bahan bakar semangat pemain bisa berkurang drastis.
Selain itu, jarak tempuh yang lebih jauh dalam setiap laga kandang membuat beban fisik tim meningkat. Waktu pemulihan menjadi lebih singkat dan berpotensi memengaruhi performa di pertandingan selanjutnya.
Adaptasi terhadap kondisi lapangan yang baru pun bisa menjadi tantangan tersendiri. Perbedaan ukuran lapangan, jenis rumput, dan atmosfer stadion bisa menghambat kenyamanan bermain dan ritme permainan.
Di sisi lain, tekanan mental untuk tetap tampil maksimal tanpa dukungan penuh di kandang akan menjadi beban tersendiri bagi pemain. Situasi ini menuntut mental yang lebih kuat agar tim tetap kompetitif.
Pengalaman serupa pernah dialami oleh PSIS Semarang. Saat mereka harus menjadi tim musafir, performa tim sempat menurun drastis sebelum akhirnya membaik ketika kembali ke kandang sendiri.
Meski dihadapkan pada berbagai tekanan, manajemen dan pelatih Semen Padang tak tinggal diam. Mereka telah menargetkan pencapaian tinggi pada musim ini, yaitu finis di lima besar klasemen akhir BRI Super League 2025/2026.
Untuk mewujudkan target tersebut, manajemen mendatangkan pemain-pemain baru, mempercayakan kursi pelatih kepada Eduardo Almeida yang berpengalaman, serta menjanjikan bonus bagi setiap kemenangan yang diraih.
Baca Juga
-
Makin Kurus, Ahmad Assegaf Kembali Dituding Numpang Hidup ke Tasya Farasya
-
Blak-blakan, Sule Ungkap Pendapatan Fantastis dari Dunia Digital
-
Abaikan Na Daehoon, Wanda Hara Disebut Tak Punya Attitude
-
Indra Sjafri Diyakini Bakal Pertahankan Medali Emas SEA Games 2025, Mengapa?
-
Calvin Verdonk Ungkap Luka Mental Skuad Garuda Usai Gagal ke Piala Dunia
Artikel Terkait
Hobi
-
Persib dan Dewa United Sama-Sama Bertarung di Level Asia, Siapa yang Lebih Berpeluang Juara?
-
Usaikan Rangkaian Laga Uji Coba, Timnas Indonesia Miliki Modal Cukup Apik Menuju Piala Dunia U-17
-
Indra Sjafri Diyakini Bakal Pertahankan Medali Emas SEA Games 2025, Mengapa?
-
Calvin Verdonk Ungkap Luka Mental Skuad Garuda Usai Gagal ke Piala Dunia
-
Jadwal Laga Perempat Final Hylo Open 2025, Jaga Asa Lima Wakil Indonesia
Terkini
-
Ekonomi Bahasa Gen Z! Galgah Adalah Shortcut Anti-Ribet Komunikasi
-
Diangkat dari Kisah Nyata, Dead Man's Wire Rilis Trailer yang Menegangkan
-
Marriage Is Scary: Kita Takut Menikah, atau Takut Tidak Bahagia?
-
Protein Ekstra atau Kontaminasi? Kasus Ulat di Menu MBG Bangkalan
-
Mikha Tambayong dan Eva Celia Tampil All-Out di Film 'Abadi Nan Jaya'