Persoalan tenaga kerja dan juga kesejahteraannya ternyata tak hanya terjadi di Indonesia. Di negara maju seperti Korea Selatan pun permasalahan yang menyangkut tentang tenaga kontrak dan kesejahteraan pekerja menjadi salah satu isu yang kerap kali mendapatkan tempat untuk dibahas. Tak ketinggalan, sineas negeri Ginseng atau Korea Selatan juga menyuarakan hal ini melalui film berjudul Cart yang rilis pada tahun 2014 lalu. Film berdurasi 110 menit ini merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata para pekerja kontrak sebuah toko swalayan di Korea Selatan yang menuntut pemenuhan hak mereka.
Film Cart mengangkat kisa Sun Hee (diperankan oleh Yum Jung Ah), seorang ibu dua anak yang bekerja sebagai tenaga kontrak di sebuah toko besar selama 5 tahun terakhir. Karena prestasi dan juga kegigihannya dalam bekerja, Sun Hee berkali-kali dijanjikan promosi menjadi karwayan tetap. Namun sayangnya, janji tersebut hanya sebatas janji, karena Sun Hee masih saja berstatus sebagai tenaga kontrak di swalayan tersebut.
Selain Sun Hee, di swalayan yang sama juga bekerja Hye Mi (diperankan oleh Moon Jeong Hee), seorang ibu tunggal, dan juga Soon Rye (diperankan oleh Kim Young Ae) yang bekerja sebagai petugas kebersihan. Seperti Sun Hee, baik Hye Mi maupun Soon Rye juga pegawai dengan status tenaga kontrak meski telah bekerja bertahun-tahun.
Permasalahan mulai muncul dalam film Cart, ketika para pekerja kontrak mengetahui bahwa mereka akan diberhentikan secara sepihak dari pekerjaannya. Tentu saja hal tersebut membuat para pekerja panik, karena pekerjaan tersebut adalah satu-satunya mata pencaharian mereka. Hingga akhirnya, Hye Mi dan Soon Re memberikan saran kepada para pekerja kontrak agar mereka membentuk serikat pekerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Sebagai wakil para pekerja kontrak, Hye Mi dan Soon Re menominasikan Sun Hee untuk berdialog dengan manajemen swalayan. Namun, hal tersebut ditolak oleh manajemen, sehingga para pekerja kontrak memutuskan untuk melakukan aksi protes.
Tentu saja hal itu tak berjalan dengan mulus. Berbagai intimidasi, kekerasan fisik, hingga ancaman terhadap keluarga menjadi menu keseharian mereka ketika menjalankan aksi protes. Para pekerja kontrak yang memperjuangkan hak mereka, ditindas oleh para pemilik usaha, hingga berdarah-darah.
Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh para pekerja kontrak ya agar perjuangan mereka menuntut haknya dikabulkan. Tentu jawabannya akan teman-teman temukan di film Cart ini, ya. Peringatan, film Cart ini diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh para pekerja kontrak, sehingga setiap adegan di sini digambarkan sedetail mungkin oleh sang sutradara, termasuk adegan kekerasan yang dilakukan terhadap pekerja. Jadi, kuatkan hati dan mental ketika menonton film ini!
Tag
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Sinopsis Film Megalopolis, Ketika Sejarah Romawi Bertemu Teknologi Futuristik
-
Punya Gerd, Begini Pola Diet Ala Vebby Palwinta
-
Membangun Hubungan Ditengah Bencana Serangan Zombie dalam Film 'Zombieland'
-
Bakal Comeback ke Film, Vebby Palwinta Turunkan Berat Badan Hingga Puluhan Kilogram
-
Ulasan Film 'Bila Esok Ibu Tiada', Ada Rahasia di Balik Senyum Ibu
Ulasan
-
Love is A Promise: Berdamai dengan Trauma Demi Menemukan Cinta Sejati!
-
Ulasan Anime 'Gokusen': Ketika Petinggi Yakuza menjadi Guru Matematika
-
Kisah Persahabatan yang Mengubah Segalanya dalam Novel The Shark Caller
-
Ulasan Film 'Bila Esok Ibu Tiada', Ada Rahasia di Balik Senyum Ibu
-
Menggali Budaya dari Hidangan Sulawesi Selatan dalam Novel Kisah dari Dapur
Terkini
-
Alvin Lim Tuding Denny Sumargo Biang Kerok Konflik Agus Salim dan Teh Novi: Makanya Nggak Beres-Beres
-
Quick Count vs Hasil Resmi Pemilu: Akurasi atau Sekadar Kontroversi?
-
4 Pilihan OOTD Chic ala Jang Gyu-ri, Fashionable di Setiap Kesempatan!
-
Politik Uang di Pilkada: Mengapa Masyarakat Terus Terpengaruh?
-
5 Cara Ampuh Mengusir Keinginan Ngemil di Malam Hari, Bye-bye Badan Melar!