Akhir-akhir ini, isu mengenai pernikahan dan perceraian menjadi salah satu topik yang ramai dibahas dalam pemberitaan. Maraknya tokoh publik dan selebritas yang tengah berseteru dalam rumah tangga membuat banyak orang mulai sangsi dengan sebuah pernikahan.
Muncul pertanyaan nih, di tengah berbagai isu yang bisa saja terjadi dalam pernikahan, apakah menikah di zaman sekarang menjadi hal yang menakutkan atau justru masih menjadi momen sakral yang didambakan kaum gen Z?
Ada banyak alasan yang membuat pernikahan menjadi sesuatu yang cukup menyeramkan atau justru membahagiakan untuk dijalani. Semuanya tergantung dengan seberapa besar persiapan yang dimiliki.
Terkait hal tersebut ada sebuah buku yang bagi saya cukup menarik dalam mengemas pernikahan dengan pembahasan yang cukup realistis. Khususnya beberapa isu yang seringkali muncul pada pasangan yang baru atau akan menikah. Mulai dari cara memilih pasangan, seni mengatur kondisi finansial pasca menikah, hingga tips melakukan kompromi terhadap kekurangan masing-masing.
Hal itu yang dibahas dalam buku berjudul El Nino La Nina Rumah Tangga yang ditulis oleh Sebastian Wahyu. Dari segi judul, buku ini terbilang unik dengan mengangkat elemen cuaca seperti El Nino dan La Nina dalam sebuah pernikahan.
Sebagaimana cuaca, terkadang menikah itu adalah El Nino yang merupakan musim kemarau dan La Nina adalah musim penghujannya. Keduanya datang silih berganti.
Begitupun realita dalam kehidupan pernikahan yang penuh dengan kebahagiaan maupun polemiknya.
Adapun di buku ini, segala hal yang berhubungan dengan pernikahan, mulai dari tahap persiapan hingga manajemen konfliknya dibahas dalam sudut pandang islami. Jadi, kalau kamu adalah seorang muslim dan sedang mempersiapkan diri untuk sebuah pernikahan, buku ini menjadi salah satu rekomendasi buku yang menurut saya bisa dijadikan referensi yang cukup ringan.
Penulis tidak sekedar membahas pernikahan dengan segala bentuk romantisme di dalamnya, tapi juga memberikan pembekalan tentang hal-hal yang bisanya terjadi dalam pernikahan dan bagaimana kita bisa bersikap.
Hal tersebut dibahas dalam tiga bab umum. Bab pertama berjudul Mengapa Allah Memilihmu membahas tentang berbagai dilema yang sering dihadapi oleh seseorang sebelum menikah. Dilema tersebut bisa datang dari diri sendiri, keyakinan yang belum mantap tentang calon pasangan, atau mungkin menemukan beberapa perilaku tidak sehat (red flags) pada pasangan.
Terkait red flags ini, diskusi yang diangkat oleh penulis cukup menarik karena sangat relate dengan kehidupan nyata. Saya amat sering sering mendapati kasus, entah dari kenalan atau keluarga terdekat, hingga kisah-kisah random di media sosial ketika ada banyak orang yang terjebak dilema antara memilih untuk meneruskan pernikahan, atau justru mundur karena menemukan sejumlah kekurangan pada calon pasangannya.
Bahkan, tak jarang berbagai sinyal buruk itu ditemukan setelah sudah sah menjadi sepasang suami-istri. Seseorang mendapati bahwa ternyata pasangannya sangat gemar menonton porno, calon suaminya ternyata seorang gamers yang tidak bisa memisahkan antara waktu untuk hobi dan menjalankan kewajibannya sebagai suami, hingga ia yang pecandu rokok berat dan sulit untuk berhenti.
Jika berada dalam kasus di atas, penulis memberikan sudut pandang yang sangat seimbang dan logis antara dua pilihan yang bisa diambil. Solusinya tidak terkesan judgemental ataupun menggurui. Tapi benar-benar membuka wawasan, khususnya bagi para perempuan jika nekat melanjutkan sebuah hubungan yang ternyata sudah dimulai dari banyaknya red flags yang parah pada diri pasangannya.
Bab kedua berjudul Waktunya Kamu Belajar berisi pembahasan tentang tahap persiapan menuju pernikahan dan gambaran awal pernikahan. Dalam hal ini adalah bagaimana memilih pasangan, menjalani proses taaruf, hingga masa-masa awal pernikahan.
Adapun bab ketiga membahas tentang beberapa konflik yang sering dihadapi dalam kehidupan rumah tangga beserta solusinya. Mulai dari cara berdamai dengan kekurangan pasangan, ketika pernikahan di ambang perceraian dan apa yang harus dilakukan, serta kunci agar meraih kehidupan pernikahan yang bahagia.
Secara umum, buku ini cukup inspiratif untuk dijadikan sebagai referensi sebelum menikah maupun sesudah menikah. Saya suka dengan cara penulis mengulik berbagai fenomena dan contoh real dalam kehidupan rumah tangga dengan cara yang blak-blakan tapi tetap berada dalam koridor yang islami.
Hanya saja, kekurangan buku ini menurut saya adalah tema yang dibahas kurang sistematis. Pembahasannya terkesan melompat-lompat dari satu tema ke tema lainnya.
Selain itu, buku ini juga lebih menekankan keberpihakan pada perempuan. Sebab, sebagian besar yang dibahas adalah berbagai keresahan yang dialami oleh banyak perempuan, namun penulis tidak membahas dari perspektif laki-laki.
Tapi terlepas dari hal tersebut, buku ini sangat menarik. Jika kamu adalah seorang perempuan yang belum menikah atau pun sudah menikah, El Nino La Nina Rumah Tangga bisa menjadi salah satu rekomendasi buku yang layak untuk disimak!
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Hatta: Ideologi dan Kepemimpinan yang Mengukir Sejarah Indonesia
-
Della Puspita Benarkan Digugat Cerai, Minta Arman Wosi Tak Goyah Lagi
-
5 Moisturizer Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga agar Kulit Cerah Bersinar
-
Bukan Orang Ketiga, Detektif Jubun Sebut Faktor Keluarga Kerap Picu Keretakan Rumah Tangga
-
Aleppo: Suara Jujur dari Pinggiran yang Menolak Diam
Ulasan
-
Review Drakor Oh My Ghost Client: Kisah Jung Kyung Ho Jadi Pengacara Hantu
-
Hatta: Ideologi dan Kepemimpinan yang Mengukir Sejarah Indonesia
-
Ulasan Qorin 2: Fedi Nuril Keluar Zona Nyaman, tetapi Naskah Terasa Repetitif
-
Review Film Avatar: Fire and Ash, Spektakel Visual Apik di Pandora
-
Review Film Wake Up Dead Man - A Knives Out Mystery: Deduksi di Antara Iman
Terkini
-
Pilih Fokus Berakting, Leonardo DiCaprio Akui Tak Pernah Mau Jadi Sutradara
-
Rp17 Miliar Terkumpul, Musisi Indonesia Peduli bagi Korban Bencana
-
Yoon Bomi Apink Tulis Surat untuk Penggemar, Ungkap Rencana Pernikahan dengan Rado
-
Bakal Tentukan Pelatih Anyar dalam Waktu Dekat, PSSI Harus Belajar dari Kasus STY dan Indra Sjafri
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Murah 2025, Spek Gahar dengan Harga Mulai Rp 2 Jutaan