Nabi Sulaiman adalah nabi yang diberi kekayaan yang sangat berlimpah. Tak ada seorang pun yang bisa menandingi kekayaannya. Salah satu doa Nabi Sulaiman terdapat dalam al-Qur’an Surat Shaad: 35, yang artinya: “Ia berkata, ‘Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi” (Kaya seperti Nabi Sulaiman, halaman 171).
Memiliki kekayaan yang berlimpah ruah memang sangat didambakan oleh banyak orang. Hal ini sangatlah wajar, karena kekayaan menjadi sumber kesenangan duniawi. Yang terpenting, ketika kekayaan sudah kita peroleh, jangan sampai membuat kita terlena dan meninggalkan kewajiban kita sebagai hamba Tuhan.
Jangan sampai kekayaan membuat kita abai terhadap perintah-Nya dan malah terperosok ke dalam kemaksiatan yang dibenci oleh-Nya. Realitas yang ada, sebagian orang yang hidupnya semakin kaya justru semakin tampak pelit dan sangat perhitungan. Bahkan ada sebagian orang yang untuk keperluan sendiri saja enggan mengeluarkan hartanya. Bila mengeluarkan harta untuk kepentingan sendiri saja merasa berat dan perhitungan, apalagi mengeluarkan harta untuk kepentingan membantu orang lain, berinfak, dan sebagainya.
Padahal harusnya kekayaan tersebut menjadi sarana yang sangat efektif untuk berbuat kebaikan, misalnya memperbanyak amal sedekah, membantu fakir miskin, menolong orang yang kesusahan, memberikan pinjaman modal kepada orang yang membutuhkan agar tak terjerat oleh rententir, dan lain sebagainya. Sebagaimana pernah diteladankan oleh Nabi Sulaiman, kekayaan yang dimilikinya justru menjadi bagian atau sarana berdakwah dan membantu sesama.
Terbitnya buku berjudul “Kaya seperti Nabi Sulaiman” (Sabil, 2014) karya Ahmad Zainal Abidin ini dapat dijadikan sebagai salah satu bacaan yang mendidik bagi pembaca, atau sebagai bahan renungan berharga tentang pentingnya memanfaatkan kekayaan atau harta yang kita miliki untuk kemaslahatan umat manusia, jadi bukan hanya untuk kepentingan pribadi saja. Selamat membaca. Semoga kita senantiasa diberi kelimpahan rezeki yang halal dan bisa memanfaatkannya sebagai bekal ibadah kepada-Nya.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Sinopsis Legend of the Female General, Drama China Terbaru dari Zhou Ye
-
Ulasan Buku The Tale of Two Dolls: Boneka Anjing dan Putri yang Angkuh
-
Ulasan Novel Wesel Pos: Sudut Pandang Unik tentang Hidup Masyarakat Urban
-
5 Refleksi Kehidupan dari Weapons, Film Horor Paling Dibicarakan Tahun 2025
-
Ungkapan Rasa Tidak Percaya Diri kepada Kekasih dalam Buku Puisi Silara
Terkini
-
Demi Menit Bermain, 4 Pemain Abroad Timnas Indonesia Ini Rela Pindah Klub
-
Poco M7 Plus 5G Debut di India 13 Agustus 2025, HP Murah Rp 2 Jutaan dengan Baterai 7000 mAh
-
Sandy Walsh Pilih Berlabuh ke Buriram United, Bagaimana Prospek Kariernya?
-
Mark Tuan Ungkap Kisah Cinta Dramatis di Lagu Solo Terbaru 'Hold Still'
-
JMS Ditolak Pengadilan, The Echoes of Survivors Tetap Rilis pada 15 Agustus