Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Nindya Ayu Pertiwi
Kudapan Tradisional Asal Indonesia (DokumenPribadi/N.A. Pertiwi)

Siapa sih, yang tidak kenal dengan keripik tempe? Pasti, hampir seluruh masyarakat nusantara tahu dan pernah merasakan nikmatnya menyantap kudapan tradisional khas Indonesia berbahan dasar kedelai yang dibuat menggunakan teknik fermentasi ini. Namun, pernahkah Anda menjajal hasil olahan tempe yang diapadupadankan dengan masakan khas Indonesia lain dan bahkan beberapa masakan negera-negara di dunia? 

Agar tidak penasaran, yuk, langsung saja simak ulasan tentang Karipik Tempe Coto Manggala, produk baru dari Sangbo Indonesia yang mulai Go Internasional berikut! 

Apa Itu Karipik Tempe Coto Manggala?

Coto Manggala (DokumentasiPribadi/N.A. Pertiwi)

Mungkin, ketika kali pertama membaca judul ulasan ini tidak sedikit dari Anda yang beranggapan bahwa kata pertama dalam penulisan judul tersebut typo atau salah ketik. Pada mulanya, saya juga berpikir demikian, bahkan saya sampai mencari arti kata tersebut melalui KBBI yang terdapat di dalam ponsel. 

Karena tidak menemukan, akhirnya sayapun memutuskan untuk konfirmasi kepada pihak Sangbo Indonesia terkait penulisan yang terdapat dalam kemasan mereka. Anda tahu apa jawabannya? Kata "karipik" yang tersemat dalam nama produk "Karipik Tempe Coto Manggala" sesungguhnya memiliki arti yang sama dengan kata "keripik", yang umum diucapkan oleh masyarakat dari pulau Jawa. 

Kata "karipik" merupakan ungkapan lisan yang sering diucapkan oleh Masyarakat daerah Pangkalan Bun ketika menyebutkan nama sebuah kudapan berupa irisan tipis yang digoreng kering. Dalam hal ini, Sangbo bermaksud mengangkat budaya lisan tersebut ke dalam kemasan produknya untuk mengenalkan hal yang lebih dalam dari Indonesia kepada seluruh masyarakat di penjuru dunia. 

“Kami ingin masyarakat dunia tahu bahwa Indonesia punya kudapan tradisional yang ramah dengan lidah internasional. Kami juga ingin Masyarakat Internasional tahu bahwa, Indonesia punya aneka ragam budaya yang patut diacungi jempol dan dilestarikan, yang mana salah satunya adalah bahasa lisan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah,” begitulah kiranya yang disampaikan oleh pihak Sangbo Indonesia. 

Perihal frasa “Coto Manggala” yang ada di belakang kata “Karipik”, dalam produk barunya ini Sangbo mencoba memadupadankan panganan khas Indonensia dengan makanan khas Pangkalan Bun bernama Coto Manggala dalam bentuk kudapan siap santap.

Karipik Tempe Coto Manggala adalah keripik tempe dengan rasa dasar Coto Manggala yang dibuat menggunakan rempah alami tanpa campuran bahan pengawet dan perisai buatan. Coto Manggala sendiri merupakan salah satu makanan khas Kota Manis - Pangkalan Bun yang pada tahun 2021 masuk ke dalam tiga besar makanan tradisional terpopuler dalam Anugerah Pesona Indoensia. 

Di daerah setempat, Manggala berarti singkong. Coto Manggala adalah singkong yang disiram menggunakan kuah sup dan diberi tambahan bihun serta lauk berupa suwiran daging, ceker, sayap, atau bahkan kepala ayam. Sebagai pelengkap, tak jarang penjual makanan tradisonal di daerah setempat memberikan tambahan remahan kerupuk ikan di atasnya. 

Keunggulan Karipik Tempe Coto Manggala

Varian Rasa Karipik Tempe (Dokumentasi Pribadi/N.A. Pertiwi)

Setelah mengetahui apa itu “Karipik Tempe Coto Manggala” dan asal muasal istilah yang digunakan, kini saatnya Anda tahu tentang keunggulannya dibanding dengan keripik tempe lain. Lebih dari sekadar kudapan tradisional berupa tempe yang dioalah menjadi keripik dan dipadupadankan dengan coto manggala, produk ini memiliki ragam varian rasa lain. Adapun jumlah varian rasa yang disediakan jumlahnya ada 10, yakni:

  • Original
  • Rendang mewakili Indonesia
  • Sea Salt mewakili Timur Tengah
  • Tom Yum mewakili Thailand
  • Chicken Curry mewakili India
  • Lime Life Chili mewakili Indonesia
  • Mala Spicy mewakili China
  • Keju Mozarella mewakili Italia
  • Wasabi mewakili Jepang
  • Truffle mewakili Prancis
  • Seaweed mewakili Singapura

Ide dari beragam varian rasa dalam kudapan tradisional bernama Karipik Tempe Coto Manggala tersebut didapat dari sang pemiliknya yang hobi pelesiran ke luar negeri. Dengan adanya sepuluh varian rasa tersebut, Beliau (owner Sangbo) berharap, orang dapat merasakan nikmatnya makanan khas asal negara lain dengan kemasan yang lebih praktis dan tahan lama. Tentunya, tanpa harus pergi ke negara-negera tersebut.

Pun juga, owner Sangbo berharap dengan tersedianya keripik beragam varian rasa tersebut, tempe bisa menjadi lebih dekat dengan masyarakat kelas dunia. “Mereka harus tahu, bahwa tempe cocok dipadupadankan dengan makanan dari negara-negara lain. Mereka harus tahu, bahwa tempe tak hanya ramah dengan lidah orang lokal, tetapi juga ramah dengan lidah masyarakat Internasional,” begitulah Beliau menambahkan. 

Rasa dan Tekstur Karipik Tempe Sangbo

Karipik Tempe Coto Manggala (DokumentasiPribadi/N.A. Pertiwi)

Bicara tentang rasa, saya pikir tidak ada yang perlu diragukan lagi dari produk-produk Sangbo. Kebetulan, saat itu saya mendapatkan kiriman 3 varian rasa, yakni keju mozarella, tom yum, dan chicken curry. Ketika itu, varian rasa yang pertama kali saya cicipi adalah keju mozarella. Untuk bisa mendapatkan rasa coto manggalanya, saya perlu mencicipi keripik secara berulang. 

Sebab, yang pertama nendang di lidah malah rasa kejunya. Baru setelah gigitan keetiga saya sadara bahwa, terdapat sari-sari jeruk limau yang biasa digunakan untuk coto manggala dalam keripik tersebut. Sedang untuk gurih dari kuah cotonya, tak begitu nendang. Mungkin ini karena Sangbo tidak menggunakan penyedap rasa buatan untuk memperkuat rasanya.

Kedelainya juga sangat terasa, tidak mendominasi pun juga tidak kurang. Sedang untuk teksturnya, keripik tempe produksi Sangbo ini agak lebih tebal dari keripik tempe pada umumnya. Namun, untuk keseluruhannya ini tak menjadi masalah karena masih renyak ketika digigit dan yang terpenting tidak mengandung banyak minyak.

Itulah yang saya suka. Jika pada keripik-keripik lain saya acap kali menemukan tetesan minyak yang berlebihan, pada keripik tempe ini saya tidak menemukannya. Benar-benar kering dan tidak mengganjal di tenggorokan. Sedangkan untuk untuk kedua rasa lainnya, terutama tom yum, saya menemukan adanya sedikit rasa pedas yang dipadupadankan dengan asam jeruk limau.

Go Internasional

Kemasan Karipik Tempe Sangbo Diambil dari Instagram Sangbo Indonesia

Kembali pada visinya yang ingin mengenalkan produk lokal dari Indonesia ke seluruh masyarakat dunia, di tahun 2022 ini, lepas beberapa hari setelah launching produk baru, Sangbo telah memulai ekspor produk ke luar negeri. Adapun negara yang menjadi fokus pemasaran kudapan tradisional dari Sangbo adalah Arab Saudi, Turki, Brunei Darusalam, dan Malaysia. 

Tidak berhenti di 4 negara tersebut, kini Sangbo juga berusaha untuk dapat menembus pasar negara-negara lain. Selain untuk mengenalan produknya hal ini juga dilakukan Sangbo untuk meberikan  dukungan kepada pemerintah dalam mengusulkan Tempe menjadi warisan budaya dunia. 

Nah, sobat Yoursay, itulah sedikit info tentang Karipik Tempe, sebuah kudapan tradisional dari Indonesia yang mulai go Internasional. Bagi Anda yang ingin mencicipi hasil olahan tempe beragam varian rasa ini, bisa degan mengunjungi toko oleh-oleh di Pangkalan Bun atau di Palangka Raya. 

Namun, apabila Anda berdomisil di luar pulau Kalimantan, Anda bisa membelinya melalui toko online mereka di berbagai Platform. Murah saja loh, cukup dengan Rp 25.000 Anda sudah bisa membawa pulang satu kemasan Karipik Tempe Coto Manggala dengan netto 60 gram. 

Perihal daya tahannya, karena Sangbo Karipik Tempe tidak dibuat menggunakan bahan pengawet, maka kudapan tradisional ini hanya bisa bertahan maksimal 8 bulan saja. Tidak hanya itu, karipik tempe dari Sangbo ini juga dibuat tanpa menggunakan perisai sintetis. Jadi, tidak masalah jika dikonsumsi oleh anak-anak. Kecuali, anak Anda memiliki alergi terhadap kedelai. 

Nindya Ayu Pertiwi