Siapa bilang monumen-monumen bersejarah hanya bisa didapati di kota-kota besar Indonesia? Jangan salah, di sebuah kabupaten pemekaran di Kalimantan Tengah sebuah monumen bersejarah berdiri kokoh di pusat kabupaten, menyapa tamu yang baru saja tiba.
Salah satu saksi bisu perjuangan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia ini dapat dijumpai di Pangkalan Bun, Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Agar lebih tahu detailnya, mari simak artikel tentang sejarah ini sampai tuntas!
Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Indonesia
Bicara perihal saksi bisu sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia, rasanya kita tidak akan pernah kehabisan topik. Ragam monumen sebagai simbol kenangan dan perjuangan tersebar luas di berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Bukan hanya sebagai bukti tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pengingat bahwa, kakek dan nenek moyang kita pernah berjuang demi memerdekakan bangsa ini dari para penjajah. Salah satu sarana pengingat tersebut adalah Monumen Palagan Sambi.
Berada di Pusat Kota Pangkalan Bun
Monumen Palagan Sambi merupakan sebuah monumen yang terletak di pusat Kota Pangkalan Bun, tepat berdampingan dengan Taman Bundaran Pancasila di Jl. Iskandar. Monumen ini merupakan monumen yang dibangun untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Berwujud Pesawat Terbang
Berbentuk pesawat terbang dengan jenis C4 Dakota RI 002, monumen ini menyimpan cerita tentang penerjunan pertama pasukan prajurit Angkatan Udara Republik Indonesia di tanah Borneo. Pasukan tersebut bernama MN 1001.
Konon ada 14 prajurit yang pada waktu itu ditugaskan melakukan penerjunan dengan tujuan operasi penyusupan untuk menggalang kekuatan di Kalimantan. Namun, satu prajurit melakukan desersi karena alasan takut. Akhirnya 13 prajuritlah yang terjun melaksanakan tugasnya.
Diambil dari Nama Desa
Ketigabelas prajurit tersebut terjun dan mendarat berpencar, bahkan ada yang sampai tersangkut pohon dan terperosok di rerimbunan pohon bambu. Pun demikian, walau tidak mendarat pada satu titik yang sama persis, wilayah pendaratan mereka masih sama yaitu Desa Palagan Sambi. Nama desa inilah yang nantinya ditetapkan sebagai nama monumen dengan simbol pesawat terbang ini.
Selain bangunan utama berupa pesawat terbang, di monumen ini Anda juga dapat menemukan nama-nama 13 pasukan yang telah melakukan penerjunan pada pertengahan Oktober tahun 1947. Nama-nama penerjun tersebut ada di belakang bangunan utama. Selanjutnya, di bagian paling belakang area monumen terdapat sebuah diorama yang menggambarkan cerita perjuangan para penerjun dan masyarakat daerah setempat yang berjuang bersama melawan penjajah.
Perlu Anda ketahui, meskipun operasi penerjunan di Pangkalan Bun ini tidak seberhasil penerjunan yang dilakukan di Kalimantan Selatan pada wakttu itu, aksi penerjunan di Pangkalan Bun ini dikenang dalam sejarah Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas AU). Tanggal penerjunannya, yaitu 17 Oktober 1947 dijadikan sebagai hari jadi pasukan khusus TNI AU tersebut.
Baca Juga
-
Karipik Tempe Coto Manggala, Kudapan Tradisional yang Mulai Go Internasional
-
Kerupuk Kulit Sapi, Produk UMKM Magetan yang Eksis di Era Pandemi
-
Menikmati Eksotisnya Sungai Arut Menggunakan Kelotok Khas Kalimantan
-
Sangbo Kuliner Nusantara, Bundle Makanan Khas Indonesia Siap Santap
-
Jadah Tempe, Kuliner Legendaris Yogyakarta yang Unik dan Ikonik
Artikel Terkait
-
Link Download Twibbon Hari Anak Nasional 23 Juli 2022, Ini Sejarah Lahirnya HAN
-
Review Film Hakai: Semua Manusia Terlahir dengan Status dan Juga Hak yang Sama di Dunia
-
3 Tempat Wisata Surabaya untuk Belajar Sejarah
-
Sejarah Peristiwa Kudatuli, Komnas HAM Didesak Usut Tragedi di Kantor PDIP
-
Tiga Kali Disatroni Maling, Gereja Sion di Palangka Raya Perketat Keamanan
Ulasan
-
Bicara Luka Memang Tidak Mudah dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu
-
Benteng Tolukko, Kini Jadi Objek Wisata Sejarah di Ternate
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Mieber Restaurant and Cafe, Rekomendasi Kuliner Estetik dengan View Gunung di Trawas
-
Dari Panti Asuhan ke Langit Malam, Kisah Haru di Novel The Star Outside My Window
Terkini
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP