Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Nindya Ayu Pertiwi
Kerupuk Rambak/ Kerupuk Kulit Sapi Khas Magetan (DocPribadi/N.A. Pertiwi).

Magetan, apa sih yang ada di benak kalian ketika nama kota itu disebutkan? Telaga Sarangan, Gunung Lawu, atau wisata alam lain yang terkenal sangat menawan ada di kota kecil itu. Duh, apa jangan-jangan kalian belum tahu Magetan itu nama apa.

Magetan adalah sebuah kabupaten kecil yang terletak kaki Gunung Lawu, tepatnya di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Selain terkenal dengan wisata alam yang tak pernah gagal memikat minat para wisatawan, Magetan juga terkenal dengan produk UMKM yang juga digemari oleh para pelancong dari luar kota. Produk tersebut berbahan dasar  kulit sapi.

Produk Kulit Sapi

Kerupuk Rambak Khas Magetan/ Dok Pribadi N.A Pertiwi

Waw! Kulit sapi? Ya, Magetan memang terkenal dengan produk kerajinan yang terbuat dari kulit sapi. Kulit-kulit tersebut merupakan bahan dasar pembuatan jaket, tas, dompet, ikat pinggang, sandal, dan sepatu.

Biasanya, produk-produk kerajinan yang berasal dari pengrajin di Magetan, dijajakkan di sentra kerajinan kulit terkenal di sana, yaitu di Jalan Sawo Kelurahan Selosari. Di sentra kulit tersebut, para pelancong yang datang dari luar kota dapat dengan mudah membeli produk-produk sebagai buah tangan.

Usut punya usut, penjualan produk-produk tersebut mengalami penurunan karena berkurangnya jumlah wisatawan yang datang ke Magetan, akibat pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun belakangan. Hal tersebut membuat para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kabupaten Magetan harus putar otak.

Tidak lagi terpaku pada satu produk, yaitu kerajinan mereka pun memanfaatkan kulit-kulit tersebut sebagai bahan baku pembuatan kudapan. Orang-orang di wilayah Magetan biasa menyebetnuya dengan rambak, kerupuk rambak, atau kerupuk kulit sapi.  Hal ini saya ketahui, tempo hari ketika saya diajak oleh seorang kakak kelas semasa sekolah dulu, yang keesokan hari akan kembali ke kota rantau.  

Ia mengajak saya membeli beberapa buah tangan khas Magetan untuk teman-temannya di rantau. Ia bilang, “Teman-teman saya suka ini” sembari meraih dua kemasan kerupuk rambak yang tertata rapi di rak toko. “Mereka suka karena kerupuk rambak asli Magetan gurihnya beda”, beberapa saat kemudian ia menambahkan.

Kerupuk Rambak/ Kerupuk Kulit Sapi

Kerupuk Kulit Sapi Khas Magetan/ Dok Pribadi N.A. Pertiwi

Kerupuk rambak, atau yang juga dikenal dengan kerupuk kulit sapi di berbagai daerah lain adalah suatu kudapan/camilan khas Magetan yang berasal dari kulit sapi asli. Tanpa ada campuran sama sekali. 

Karena penasaran dan kebetulan sudah lama saya tidak pulang ke Magetan, saya pun turut membelinya, kerupuk rambak hasil olahan kulit dari pelaku UMKM di Magetan. Cukup terjangkau bagi saya. Satu kemasannya hanya dihargai sebesar Rp 12.000.

Sebenarnya kudapan tersebut sudah lama dibuat dan dipasarkan oleh para pelaku UMKM di Magetan melalui toko oleh-oleh yang ada di sana, hanya saja kurang dikenal. Baru, setelah pandemi terjadi, Kerupuk Kulit Sapi khas Magetan mendapat panggung. Hal tersebut terjadi karena menurunnya penjualan produk kerajinan akibat dari minimnya wisatawan yang datang.

Saat pandemi, tidak sedikit pengrajin kulit di Magetan memanfaatkan kulitnya sebagai bahan baku utama pembuatan kerupuk. Mereka menjualnya, dan hasilnya di luar dugaan. Kerupuk tersebut lebih menguasai pasar dari pada produk kerajinan yang selama ini mereka buat.

Kerupuk kulit sapi yang saya beli adalah kerupuk kulit sapi yang wujudnya kotak, tidak padat, dan tidak ada campuran tepung sama sekali. Asli dari kulit sapi yang direbus, kemudian dipotong-potong, dijemur di bawah sinar matahari, dan digoreng. 

Sama halnya dengan kerupuk-kerupuk pada umumnya, kerupuk rambak khas magetan terasa renyah ketika digigit. Uniknya, kerupuk ini tidak padat, kopong, tetapi tetap nikmat di mulut karena tidak mengandung banyak minyak seperti halnya kerupuk yang terbuat dari campuran tepung.

Terdapat rasa gurih yang spertinya berasal dari penyedap rasa dan garam yang ditaburkan usai proses penggorengan. Bau khas kulit sapinya masih sedikit tercium, tapi tidak amis. Terlebih ketika digigit, sangat terasa bahwa itu adalah kerupuk kulit sapi, bukan kerupuk yang bahan dasarnya dari tepung atau singkong.

Menilik dari segi rasa dan teksturnya yang lembut dan kress di mulut, kerupuk ini lebih cocok dijadikan kudapan/camilan dan kurang cocok dijadikan lauk makan nasi. Saya menikmatinya sembari minum teh hangat di depan rumah saat sore hari. 

Bagi yang berminat dan ingin mencicipi renyah dan gurihnya kerupuk kulit sapi khas Magetan, kalian bisa membelinya di toko oleh-oleh yang ada di Magetan atau langsung berkunjung ke tempat produksinya. Bisa di area Tulung atau Mojopurno Magetan. 

Jika tidak berkesempatan datang ke Magetan, produk tersebut bisa kalian dapatkan melalui toko-toko online yang ada di internet dengan cara mengetikkan keyword “kerupuk kulit sapi/ kerupuk rambak khas magetan” di mesin pencarian.

Nindya Ayu Pertiwi