Berpikir positif mestinya menjadi kebiasaan kita. Orang yang terbiasa berpikir positif biasanya akan selalu bisa menemukan hikmah di balik setiap kejadian, baik kejadian itu bersifat manis, maupun kejadian pahit yang mungkin menurut orang lain dianggap sebagai sebuah musibah yang menyakitkan dan tak bisa dilupakan.
Jiwa yang bahagia juga berawal dari caranya berpikir. Pikiran yang selalu dikondisikan positif akan menumbuhkan jiwa dan perilaku yang positif pula. Sebaliknya, orang yang mudah tersulut emosi, memiliki pembawaan yang kaku dan mudah tersinggung, biasanya karena pikirannya lebih terfokus ke hal-hal negatif. Nah, agar kita menjadi pribadi yang tenang dan selalu bisa berpikir positif, maka kita harus berusaha merenungi dan memaknai setiap kejadian yang kita alami.
Ada penjelasan menarik dalam buku Pemulihan Jiwa 4 karya Dedy Susanto (Gramedia, 2013). Begini penjelasannya: jiwa harus dijaga, tapi sehebat-hebatnya menjaga jiwa kita tidak bisa menghambat informasi masuk ke mata dan telinga. Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kita perlu membersihkan hati. Bagaimana caranya? Bukan dengan menyapu atau menghapus memori, tapi dengan memberikan pemaknaan ulang pada hal-hal negatif yang telah masuk dan menjadi memori. Hal itu diperlukan agar memori tersebut tidak lagi mengganggu tempatnya berada, yaitu jiwa.
Misalkan hari ini Anda mendapat pesan dengan kalimat yang agak negatif dan membuat Anda merasa tidak nyaman, segera lakukan pemaknaan ulang agar jiwa menjadi tenang. Katakan dalam hati, misalnya, “Mungkin dia sedang ada masalah, kasihan” atau “Mungkin HP-nya dipinjam orang dan orang itu salah mengirim pesan”, agar memori itu tidak mengganggu Anda. Contoh lain, saat melihat seorang ayah bersikap kasar kepada anaknya, yang tentunya merupakan memori negatif, segera maknai ulang, misalnya dengan berkata, “Ini peringatan keras bagiku agar bisa benar-benar menyayangi anakku; aku melihat wajah anak itu yang penuh kepedihan, dan aku berjanji akan membahagiakan anakku” (Pemulihan Jiwa 4, halaman 111).
Terbitnya buku Pemulihan Jiwa 4 karya Dedy Susanto ini semoga bisa menjadi bacaan yang menyenangkan dan menenangkan jiwa para pembaca.
***
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
Lagi Gabut? 4 Kegiatan Untuk Mengisi Waktu Luang Ini Bisa Kamu Coba
-
Ulasan Buku Jangan Jadi Muslimah Nyebelin, Ini Hal-Hal yang Harus Dijauhi
-
Belajar Bersyukur Lewat Buku "Untuk Apa Hidup Kalau Hanya Numpang Ngeluh?"
-
Puan Maharani Dapat Dukungan Maju Calon Presiden RI, Pamator: Jiwa Kepemimpinan Soekarno Hidup kembali
-
Amnesty Desak Pemerintah Tunda Pemekaran Papua Agar Tak Ada Korban Jiwa Lagi
Ulasan
-
Ulasan Komik Persatuan Ibu-Ibu: Potret Suka Duka Menjadi Ibu Baru
-
Cinta yang Tumbuh dalam Film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia
-
Sinopsis The Phoenician Scheme, Wes Anderson Sajikan Dark Comedy Terbaru
-
Review Film Malam Jahanam: Arwah Penuh Amarah yang Mengusik Malam Satu Suro
-
Terbuai Cinta di Bawah Sinar Rembulan Lewat Melodi Indah Moonstruck oleh ENHYPEN
Terkini
-
Bikin Glowing Instan! 4 Sunscreen Beri Efek Tone-Up Harga Pelajar Rp50 Ribu
-
Performa Gemilang, Jurnalis Italia Sarankan Klub Ini Rekrut Jay Idzes
-
Meski Tuai Pujian, How to Train Your Dragon (2025) Dinilai Tak Penting
-
Nambah Trofi, Doyoung NCT Raih Kemenangan Ketiga Lagu Memory di Music Core
-
Carlos Eduardo Perpanjang Kontrak, Akui Sudah Jatuh Cinta dengan Persija?