Setiap orang pasti tak ingin mengalami amnesia ataupun hilang ingatan. Terlebih, ingatan tentang jadi diri yang sebenarnya. Karena, jika hal itu terjadi, maka kekosongan identitas diri akan terjadi, sehingga akan sangat berpengaruh pada kehidupan yang dijalani. Sayangnya, hal tersebut terjadi pada Ja yoon yang diperankan oleh Kim Da Mi dalam film The Witch Part 1: Subversion ini.
Kekisruhan dimulai ketika sebuah laboratorium yang berfokus pada penciptaan manusia sebagai mesih pembunuh mengalami insiden. Dalam periswtiwa tersebut, sejumlah peneliti harus kehilangan nyawanya, dan objek penelitian mereka, menghilang tanpa meninggalkan jejak.
Sepuluh tahun kemudian, seorang remaja bernama Ja Yoon yang kehilangan ingatan tentang jati dirinya yang sebenarnya, berusaha untuk menemukan identitas diri. Berbagai hal telah dilakukannya, termasuk mengikuti sebuah ajang pencarian bakat. Berbekal suara yang bagus, Ja Yoon mampu menarik perhatian para juri audisi dan membuatnya lolos ke babak utama. Selain memiliki suara yang bagus, Ja Yoon juga diceritakan mampu mengangkat benda-benda di sekitar tanpa menyentuhnya sama sekali. Tentu saja hal tersebut membuat Dr. Baek (diperankan oleh Jo Min Su) dan Choi (Park Hee Soon) yakin bahwa Ja Yoon merupakan objek penelitian mereka yang kabur 10 tahun lalu. Dan, upaya pengejaran terhadap Ja Yoon pun dimulai. mereka mengirimkan Nobleman (cho Woo Shik) dan para pemburu untuk membawa pulang Ja Yoon karena dirinya adalah specimen unggul dalam penelitian tersebut.
Apakah yang terjadi pada Ja Yoon selanjutnya? Akankah dirinya berhasil ditangkap dan dibawa Kembali ke laboratorium? Temukan jawabannya di film The Witch Part 1: Subversion ini ya teman-teman. Tapi ingat, karena banyak adegan kekerasan dan juga perkelahian yang berdarah-darah, harap bijak ya dalam menontonnya.
Ketika saya pertama menonton film ini, saya langsung berfikir bahwa setidaknya film ini akan berakhir dalam tiga film. Karena di akhir film pertama ini, Ja Yoon pada akhirnya berhasil mengungkap sebuah organisasi besar yang berada di balik proyek pembuatan manusia super yang disiapkan sebagai senjata tersebut. Bahkan, di film ini endingnya juga terlalu menggantung dan membuat kita ingin cepat-cepat menyaksikan sekuel lanjutan dari film pertama ini. bagi yang telah menontonnya, mungkin kita memiliki pendapat yang sama mengenai ending dari cerita film pertama ini.
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Dibintangi Marlon Wayans, Film Horor Bertajuk Him Bagikan Teaser Perdana
-
Ulasan Film Secret Untold Melody: Rahasia Cinta di Balik Denting Indah Piano
Ulasan
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
Terkini
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
ASTRO & Friends 'Moon' Ungkapan Cinta dan Kerinduan untuk Mendiang Moonbin