Buku berjudul Who Moved My Cheese karangan Spencer Johnson ini merupakan salah satu karya best seller yang wajib dibaca setidaknya sekali dalam seumur hidup. Buku ini mengajak pembaca untuk mengenali cara jitu menghadapi lika-liku perubahan dalam kehidupan dan pekerjaan.
Salah satu kata-kata yang ada di sampul belakang yang cukup mewakili keseluruhan isi cerita ini yaitu "Tentu akan sangat mudah kalau Anda punya peta labirin, kalau segalanya berjalan rutin, kalau tidak ada yang memindah-mindahkan cheese-nya. Sayangnya, segala hal tidak ada yang tidak berubah." Makna cheese di sini adalah sesuatu yang ingin kita capai, target kita, tujuan kita, atau sesuatu yang selama ini kita cari.
Ada banyak sekali insight yang bisa kita pelajari dari cerita yang ada di buku dengan jumlah halaman tidak lebih dari 130 halaman ini. Diwakilkan oleh empat tokoh utama yang terdiri dari dua ekor tikus dan dua orang kurcaci sebesar tikus dengan penampilan seperti manusia pada umumnya. Mereka adalah Sniff dan Scurry, serta Hem dan Haw.
Beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah para tokoh ini bisa disimak pada poin-poin berikut.
1. Berani memperluas comfort zone
Salah satu permasalahan terbesar manusia untuk berkembang adalah keengganan untuk keluar dari comfort zone atau zona nyaman, sama seperti tokoh Hem dan Haw dalam cerita ini. Mereka berdua terus-menerus mendatangi tempat yang sama untuk mengambil cheese, hingga tanpa mereka sadari, persediaan cheese tersebut habis begitu saja.
Mereka tetap tidak berniat untuk mencari tempat lain. Berbeda dengan Sniff dan Scurry, sua ekor tikus yang langsung bergerak mencari lokasi tempat penyimpanan cheese yang baru.
2. Bergerak dengan cepat
Sifat lainnya yang ditunjukkan oleh Hem dan Haw yang cukup mewakili sifat manusia pada umumnya dalah kebiasaan terlalu memikirkan risiko, berhitung terlalu jauh, hingga akhirnya tidak berani mengambil keputusan dan mulai melangkah.
Mereka terlalu terbelenggu pada risiko kegagalan, sehingga mereka hanya jalan di tempat. Berbeda dengan Sniff dan Scurry, mereka tidak perlu pikir panjang dan justru langsung bergerak cepat tanpa memikirkan risiko berlarut-larut.
3. Tidak menyerahkan kegagalan pada keadaan
Kebiasaan manusia lainnya yang sering dilakukan adalah kebiasaan menyalahkan keadaan ketika kita dihadapkan pada sebuah permasalahan atau kegagalan.
Begitu juga dengan Hem dan Haw, mereka merasa keadaanlah yang menyebabkan cheese di tempat biasa mereka mengambil sudah habis tanpa tersisa. Berbeda dengan Sniff dan Scurry, mereka tidak tertarik untuk berpikir jauh hingga menyalahkan keadaan.
4. Memperhatikan perubahan-perubahan kecil
Sikap lainnya yang perlu kita contoh dari Sniff dan Scurry adalah kebiasaan senang memperhatikan perubahan-perubahan kecil. Hal ini terlihat di dalam cerita dari cara mereka beruda selalu mengira-ngira kapan persediaan cheese di tempat itu akan habis, lantas mereka segera mencari lokasi baru sebagai cadangan.
Berbeda dengan Hem dan Haw yang terlalu terlena dengan keadaan, sampai tidak menyadari bahwa cheese yang terus diambil lama-kelamaan akan habis.
Itulah empat pelajaran berharga yang bisa kita petik dari buku berjudul Who Moved My Cheese. Untuk lebih mengetahui karakter masing-masing tokoh serta cerita lengkapnya, kamu bisa membacanya langsung. Selamat membaca!
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Ulasan Novel Hotel Royal Costanza: Kisah Seorang Jurnalis yang Disandera
Ulasan
-
Review Film River, Terjebak dalam Pusaran Waktu
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Psikologi Feminisme di Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
Terkini
-
Sudah Dapatkan Ole Romeny, PSSI Rupanya Masih Berburu Striker Keturunan
-
Resmi, Serial Alice in Borderland Season 3 Bakal Tayang Tahun Depan
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
-
Curi Perhatian! Ini Reaksi Pelatih PSBS Biak usai Strikernya Dipanggil Timnas Indonesia