Menjadi manusia yang sedikit pilih-pilih kedengarannya agak durhaka dan selalu membuat orang lain yang mendengarnya berpikiran negatif tentang itu.
Disaat mendengar atau mengetahui ada orang yang suka pilih-pilih yang terlintas di kepala pastilah, ''Apaan sih ini orang,'' atau ''Ribet amat hidup, padahal tinggal pilih aja,'' yang lebih parah lagi kadang, ''Urus hidup sendiri aja tuh yang bener, baru urus orang!''. Ya terserahlah, namanya juga hidup pasti selalu ada masalah.
Seiring berjalannya waktu manusia yang suka pilih-pilih ini akhirnya mulai mendirikan sekte dan kadang hidup berkelompok. Populasi mereka di kehidupan dan dunia maya juga terus bertambah banyak.
Nama mereka pun mulai dikenal dengan nama 'Kaum Mendang-Mending'. Ialah sebuah perkumpulan, sebuah kesatuan, dan sebuah organisasi masyarakat yang kerjanya ini tidak pasti.
Kadang pernyataannya membuat orang setuju, kadang pula pernyataannya membuat orang gusar. Ya, sesuai namanya, pilih-pilih adalah jalan ninjanya.
Misalnya begini. Ada seorang yang mengunggah ia sedang makan siang di restoran fastfood. Disana dia makan nasi, ayam, es teh dengan harga dua puluh ribu. Disaat itulah kaum mendang-mending menyerang.
Mereka akan mengeluarkan statement yang cenderung memilih makanan lain dengan beberapa pertimbangan. Misalnya dia akan mengeluarkan statement seperti, ''Yah, mending beli nasi Padang. Sepuluh ribu sudah dapat lauk banyak!''
Nah, kira-kira seperti itulah kaum mendang-mending. Dapat anda rasakan dan identifikasi sendiri secara mandiri di lingkungan.
Jika sudah begini biasanya kaum mendang-mending dianggap sebagai warga kelas tiga yang ribet dan banyak aturan. Kadang ya dibenci orang lain. Pasti disini yang membaca ada banyak sekte kaum mendang-mending. Iya kan? Hayo, ngaku.
Meskipun begitu, tidak selamanya menjadi kaum mendang-mending itu buruk lho. Seperti kata pepatah, dimana ada keburukan pasti ada kebaikan. Begitu pula dengan kaum mendang-mending. Ada juga sisi positif dari menjadi bagian kaum mendang-mending.
Berikut sisi positif menjadi kaum mendang-mending yang jarang disadari oleh orang lain atau bahkan diri anda sendiri.
1. Memaksimalkan kinerja otak
Kaum mendang-mending umumnya adalah mereka yang melenceng dari sebuah statement dan isu yang sedang naik daun. Mereka akan melawan hukum alam dan mencari alternatif lain untuk melawan statement tersebut.
Contohnya ada yang membeli laptop seharga Rp18juta. Maka mereka memilih hal lain ketimbang laptop dengan harga Rp18juta.
Jika sudah begini, mau tidak mau mereka harus memutar otak! Mereka harus banyak-banyak membaca, membaca, dan membaca untuk menambah wawasan demi melawan statement!
Bukan hanya itu, mereka juga harus mencari alasan dari perlawanan yang mereka berikan. Alasan tersebut harus masuk akal dan dapat diterima siapa saja yang membacanya. Secara tidak langsung, kaum mendang-mending telah menggunakan potensi otaknya mencapai 90 persen!
2. Menumbuhkan sikap berhemat uang
Mungkin saja kaum mendang-mending adalah kaum yang paling sensitif jika berurusan dengan sesuatu yang berbau keuangan. Menurut mereka uang itu digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, bukan memenuhi kesenangan semata.
Bagi mereka bisa makan tiga kali sehari jauh lebih untung daripada membeli barang seharga ratusan ribu yang bisa untuk makan seminggu. Secara tidak langsung, mereka menumbuhkan sifat seorang penghemat sejati. Kaum mendang-mending rela menunda kesenangan sementara demi kesenangan yang lebih besar.
Ya, walau kadang memang memancing amarah dan ketidaksukaan publik sih, tapi worth it untuk diterapkan.
3. Peka dengan kabar terbaru
Kepekaan terhadap suatu kabar baru agaknya sudah menjadi kewajiban untuk para manusia di abad 21 ini. Sebab sekarang jika tidak peka, ya, akan ketinggalan. Pepatah menyebutkan bukan yang terhebat yang akan bertahan, melainkan mereka yang beradaptasi. Dan kaum mendang-mending telah menerapkan pepatah itu.
Setiap isu dan kabar apapun dapat mereka jangkau. Seolah-olah memiliki penciuman berjangka 50 meter kedepan. Dengan begitu mereka dapat mengendalikan arah isu dan kabar melalui statement perlawanan yang akan mereka buat.
Orang seperti ini cocok sekali mendapatkan posisi social media specialist, master ceremony, atau podcaster di perusahan-perusahaan besar.
Jadi, khusus anda yang bagian dari kaum mendang-mending janganlah merasa malu. Berbanggalah karena masih ada hal positif yang dapat anda rasakan. Jangan dengarkan kata mereka yang menjatuhkan anda, abaikan saja. Hidup kaum mendang-mending!
Baca Juga
-
4 Olahraga yang Bisa Dilakukan di Kamar oleh Kaum Rebahan
-
Fitur Ganti Password Seharusnya Mengingatkan, Bukan Menggantikan
-
Snowball Throwing: Model Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Bikin Gregetan
-
5 Culture Shock yang Dirasakan Setelah Memelihara Kucing
-
Almetshaming: Ketika Memilih Kampus Berdasarkan Warna Almamater
Artikel Terkait
-
Di Electricity Connect 2024, Komut PLN Jabarkan Strategi Jitu Tarik Investasi Hijau untuk Transisi Energi
-
Ulasan Buku Hidup Damai Tanpa Insecure, Belajar Mencintai Diri Sendiri
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Harapan Hidup Indonesia Vs Singapura: Beda 13 Tahun, Apa Penyebabnya?
-
Warga Bisa Cek Udara Jakarta, Pemprov Sediakan Data Real-Time dari 31 Stasiun Pemantau
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?