Tujuh tahun sebelum wabah Covid-19 menjadi pandemi dan mengancam jutaan nyawa manusia, dunia perfilman Korea Selatan telah membuat sebuah film yang menggambarkan kondisi mencekam karena merebaknya sebuah virus mematikan. Iya, tahun 2013 lalu, sebuah film berjudul The Flu, memvisualisasikan kepanikan yang melanda masyarakat luas, ketika sebuah wabah mematikan menyebar. Sebuah hal yang kala itu masih dianggap sebagai sebuah fiksi ilmiah, namun pada akhirnya menjadi kenyataan pada tahun 2020 lalu dan belum tuntas hingga sekarang.
Film The Flu ini diawali dengan adanya sekelompok imigran yang diselundupkan dalam peti kemas dengan tujuan akhir ke Korea Selatan. Namun, ditengah perjalanan, salah seorang dari mereka yang membawa virus mematikan, berulah hingga membuat semuanya imigran dalam peti kemas mati, kecuali satu orang saja yang selamat. Ketika sampai di Korea Byung Ki (diperankan oleh Lee Hee Jun) dan Byoung Woo (diperankan oleh Lee Sang Yeob) datang untuk mengeluarkan para imigran dan mendapati pemandangan yang sangat mengerikan. Namun, sayangnya, mereka tak menyadari bahwa peristiwa tersebut merupakan awal dari malapetaka yang menimpa warga Bundang, Korea Selatan.
Pasca peristiwa tersebut, wabah virus flu aneh mulai melanda dan menginfeksi warga Bundang. Ribuan orang terinfeksi setiap jam, dan hanya memiliki waktu maksimal 36 menuju kematian. Sontak saja kepanikan melanda warga kota, dan membuat pemerintah Korea Selatan melakukan karantina menyeluruh terhadap kota beserta warganya, tak terkecuali Kang Ji Koo (diperankan oleh Jang Hyuk), seorang petugas pemadam kebakaran yang berintegritas tinggi.
Sementara itu, Dr. Kim In Hae (diperankan oleh Soo Ae) adalah seorang tenaga medis yang concern terhadap permasalahan ini. tanpa mengenal Lelah, Kim In Hae berusaha untuk membuat antivirus demi menyelamatkan warga yang terinfeksi. Namun sayangnya, ditengah usaha kerasnya, putri Dr. Kim yang bernama Kim Mi Reu (diperankan oleh Park Min Ha), menjadi salah satu korban infeksi dan harus dibawa ke penampungan.
Masalah semakin bertambah pelik ketika pemerintah memutuskan untuk memusnahkan mereka yang terinfeksi, baik yang telah mati ataupun yang masih hidup, termasuk puteri semata wayangnya. Sebuah hal yang membuat Dr. Kim terlilit dalam dilemma, dan berusaha semakin keras untuk segera menemukan penawarnya. Akhirnya, Dr. Kim dan juga Kang Ji Koo bekerja bersama, berpacu melawan waktu untuk menyelamatkan para korban infeksi virus mematikan tersebut. Bisakah keduanya menyelesaikan misi tersebut? Lalu, apa ya kira-kira obat penawar dari wabah mematikan tersebut? Semua jawabannya ada di film berjudul The Flu ini teman-teman.
Dari film The Flu ini setidaknya memvisualisasikan betapa kacaunya kehidupan manusia ketika sebuah wabah besar melanda. Film ini seperti membawa kita melakukan kilas balik pada momen yang terjadi di awal-awal kita merasakan pandemi dulu. Saat menonton film ini, dulu tak terbersit sama sekali kejadian di film tersebut akan menjadi sebuah kenyataan. Sebuah hal yang mengerikan, yang pada akhirnya terjadi di kehidupan nyata kita. Namun setidaknya dari film ini kita belajar betapa beratnya tetap menjadi manusia ketika sebuah bencana besar melanda kehidupan kita. Berminat untuk menonton film ini dan merasakan ketegangan yang ditawarkannya?
Baca Juga
-
PSIM Yogyakarta, Kejutan Awal Musim dan Pertanda Bakal Munculnya Kuda Hitam Kompetisi?
-
Tak Lagi di Level Domestik, 3 Pemain Timnas Indonesia Berpotensi Merumput di Europa League
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi dan Jaminan Ketangguhan Pertahanan Terakhir dari Emil Audero
-
Calvin Verdonk, Ligue 1 Prancis dan Terciptanya 2 Sejarah dalam 1 Momen Debut
-
Pasangkan Duet Wasit Ma Ning dan Sivakorn Pu-Udom, Tanda-Tanda AFC Tak Berpihak kepada Indonesia?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Es Goyang 'Iki Panggung Sandiwara', Jajanan Jadul Naik Kelas di Pasar Kangen Jogja
-
Review Film Perempuan Pembawa Sial: Kisah Cinta Tragis yang Menyisakan Duka
-
Novel Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide), Misteri Dua Pembunuhan Beracun
-
Review Film A Big Bold Beautiful Journey: Kisah Cinta yang Melintasi Waktu!
-
Ulasan Buku Kepada yang Patah: Pulih terhadap Luka yang Ditinggalkan
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Pembunuh Charlie Kirk Ada di Indonesia, Kok Bisa?
-
The Power of Selebrasi: Menghidupkan Gelora Energi di Lapangan Futsal
-
Pidato Tegas Prabowo di PBB: Desak Dunia Akui Palestina, Siap Kirim Pasukan Perdamaian
-
Sumitronomics: Strategi Menkeu Purbaya untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
PSIM Yogyakarta, Kejutan Awal Musim dan Pertanda Bakal Munculnya Kuda Hitam Kompetisi?