Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Untung Wahyudi
Buku Purification of The Heart (Dok. pribadi/untungwahyudi)

Ramadan kembali datang. Bulan penuh berkah dan ampunan ini adalah bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Bulan di mana semua umat Islam diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. 

Di bulan ini umat Islam bisa saling berlomba dalam kebaikan untuk meningkatkan ibadah yang mendatangkan pahala. Tidak hanya berpuasa pada siang hari, tetapi juga bisa mengamalkan kebajikan lainnya seperti mengaji, mendengarkan ceramah, hingga bersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Orang-orang yang tidak bisa merasakan apa yang kita miliki. Karena itu, berbagi adalah jalan untuk menambah pahala di bulan suci Ramadan.

Selain itu, momentum Ramadan juga bisa dijadikan momen untuk membersihkan hati dari pelbagai penyakit hati seperti iri, dengki, kikir, dan penyakit hati lainnya. Penyakit yang bisa menghapus atau menggugurkan pahala ibadah di bulan suci Ramadan. 

Hamzah Yusuf (2017) menjelaskan, penyakit hati adalah salah satu penyakit yang kerap menjangkiti hati manusia. Penyakit ini harus disembuhkan dengan berbagai terapi agar hati dan jiwa manusia tenteram, damai, dan lepas dari berbagai permasalahan hidup yang melanda.

Kikir adalah salah satu penyakit hati, karena ia merupakan yang terburuk. Imam Mawlud menyebutkan ada dua aspek sifat kikir. Yang pertama berkaitan dengan syariah (hukum suci), yaitu hak yang wajib ditunaikan kepada Allah dan ciptaan-Nya. Yang kedua terkait dengan muruah, yang merupakan konsep Arab penting yang berkonotasi kehormatan, sikap jantan, dan harga diri (hlm. 41).

Sebagai orang beriman, sudah selayaknya untuk menyucikan hati agar terhindar dari penyakit yang bisa membutakan mata batin kita. Kadang, dengan penyakit hati yang menjangkiti seseorang, dia tidak bisa melihat kebaikan yang dilakukan orang lain. Apa yang dilakukan orang lain akan nampak sebagai keburukan di matanya. Jika ini dibiarkan berlarut-larut, maka kita tidak akan bisa hidup tenang karena selalu mencari-cari kesalahan dan keburukan orang lain.

Dalam buku ini disebutkan ada sekitar 25 jenis penyakit yang biasa menjangkiti hati manusia. Di antaranya adalah kikir, serakah, zalim, menipu, dendam, lalai, dan yang lainnya. Semua membutuhkan terapi yang dimulai dari mengenal tanda dan gelaja, lalu menyelesaikannya dengan aneka terapi sehingga hati kembali bersih. 

Buku ini sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengenal berbagai jenis penyakit yang biasa menjangkiti hati manusia. Buku ini juga bisa jadi bahan bacaan sambil ngabuburit karena dibahas dengan pembahasan yang menarik dan mudah dipahami pembaca. Selain itu, juga bisa menjadi bacaan pengisi rohani, terutama di bulan suci Ramadan ini. (*)

Untung Wahyudi