Islam begitu memuliakan kaum perempuan. Dalam ajaran Islam, perempuan maupun laki-laki, memiliki derajat atau kedudukan sama, yang membedakan adalah tingkat ketakwaannya. Memang, ada sederet tanggung jawab yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, tapi bukan lantas menjadikan para lelaki seenaknya menganggap rendah atau remeh pada kaum perempuan.
Dalam buku Islam Agama Ramah Perempuan dijelaskan, Islam menegaskan bahwa penilaian Tuhan terhadap manusia tidaklah dilihat dari aspek fisik material dan jenis kelaminnya, tetapi pada aspek kualitas ketakwaannya. Jika laki-laki yang beriman dan beramal saleh berhak mendapatkan surga, maka perempuan juga mempunyai hak yang sama. Pernyataan ini sejalan dengan firman Allah berikut ini:
“Barang siapa yang mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun” (QS. An-Nisa ayat 124).
Amirullah Syarbini menguraikan, perempuan adalah makhluk Tuhan yang hebat. Dalam dirinya terdapat berbagai potensi dan kekuatan yang tak kalah hebatnya. Tak heran jika Rasulullah Saw. sangat meyakini perempuan sebagai tiang negara. Beliau bersabda, “Perempuan adalah tiang negara, jika baik perempuannya maka baik pula negara itu, namun jika rusak perempuannya maka rusak pula negara itu” (HR. Tirmidzi).
Selanjutnya, agar perempuan dapat berperan optimal sebagai tiang negara dan keajaiban dunia, tentu saja ia harus melengkapi dirinya dengan berbagai perangkat yang memungkinkannya tampil sebagai perempuan hebat. Perangkat yang bisa mengantarkan perempuan menjadi sosok hebat antara lain: harus memiliki ilmu pengetahuan, memiliki penghasilan sendiri, harus banyak berbagi dengan orang lain, harus menghiasi diri dengan akhlak terpuji, dan lain sebagainya (halaman 116-128).
Terbitnya buku bertemakan perempuan ini layak diapresiasi dan bisa menambah wawasan mencerahkan bagi para pembaca. Dalam kata pengantarnya, penulis menjelaskan: buku ini sengaja disusun untuk membuktikan bahwa Islam bukanlah agama yang menyudutkan atau memasung kreativitas perempuan sebagaimana dituduhkan para orientalis dan sebagian “umat Islam” yang belum memahami hakikat ajaran Islam. Namun, Islam adalah agama yang ramah perempuan dan selalu memberikan ruang kepada perempuan untuk mengartikulasikan potensi dirinya, baik pada ruang domestik maupun publik.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Soroti Islam Merah Putih yang Dicanangkan Puan Maharani, Dokter Eva: Nanti Dicekal Malaikat Izrail
-
3 Alasan Harus Bangga Menjadi Perempuan yang Mandiri
-
Niat Zakat Fitrah untuk Keluarga Mulai Orang Tua, Anak Perempuan, Anak Laki-laki hingga Istri
-
Lengkap! Simak Bacaan Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain
Ulasan
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
Terkini
-
Bukan soal Pajak! Purbaya Tegaskan Thrifting Tetap Ilegal di Indonesia
-
Cliquers, Bersiap! Ungu Guncang Yogyakarta Lewat Konser 'Waktu yang Dinanti'
-
Vidi Aldiano Menang Gugatan Nuansa Bening, Tuntutan Rp28,4 Miliar Gugur!
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Rok Sekolah Ditegur Guru, Zaskia Adya Mecca Ungkap Rasanya Punya Anak Remaja