Manusia adalah makhluk yang oleh Allah diberikan berbagai kelebihan sekaligus kekurangan. Makhluk yang baik adalah yang mau bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah beri. Dengan begitu, sebagai manusia, mereka paham tujuan hidup ini. Bahwa hidup ini adalah untuk bekerja, beribadah, dan berbuat baik kepada sesama. Namun begitu, banyak manusia yang mengabaikan apa yang telah ditakdirkan oleh Allah.
Kurangnya bersyukur membuat orang lebih mudah mengeluh dalam menjalani hidup. Kadang, apa yang didapatkannya selalu menjadikannya keluh-kesah. Padahal, mengeluh bukanlah solusi yang tepat. Yang perlu dilakukan adalah selalu berusaha agar bisa mendapatkan apa yang selama ini dicita-citakan.
Hal itulah yang membuat manusia dirundung galau, khawatir, atau tidak tenang menjalani hidup. Setiap hari mereka merasa sedih, bahkan menghujat Allah tidak adil karena telah memberikan keresahan atau ketidaknyamanan. Padahal, Allah memang memberikan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Ada siang, juga ada malam. Ada susah, juga ada senang. Semua sudah sesuai kodratnya masing-masing.
Melalui buku Jangan Khawatir, Allah Bersamamu, Muhammad Farid Wajdi mencoba mengetuk pikiran pembaca lewat tulisan-tulisan ringan yang penuh inspirasi. Tulisan-tulisan pendek berisi berbagai refleksi kehidupan sehari-hari ini mengajak pembaca untuk lebih serius menjalani hidup. Untuk tidak khawatir atau takut menghadapi berbagai masalah hidup.
Pelbagai permasalahan dibahas dalam buku ini. Dari bagaimana memupuk rasa percaya diri, membuang prasangka buruk, bagaimana agar optimistis menghadapi hidup, percaya kepada takdir, hingga mengusir rasa galau dengan istighfar. Penulis begitu detail membedah permasalahan hidup yang relevan dengan kehidupan manusia saat ini.
Secara umum, buku 180 halaman yang dibahas dengan detail dan dilengkapi dalil Alquran dan Hadis ini mengajak pembaca untuk tidak lagi galau dan khawatir dengan masalah hidup. Ketahuilah, Allah tidak akan memberikan masalah tanpa solusi, sebagaimana tidak menurunkan berbagai penyakit tanpa obat atau terapi. Yang terpenting dalam hidup ini adalah pasrah atau tawakal kepada Allah. Dengan begitu, Allah akan menyayangi dan mencintai kita sebagai hamba-Nya yang saleh.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Awas, Tak Lolos Uji Emisi di Jakarta Kena Denda Rp 50 Juta
-
Ulasan Novel Three Days to Remember: Tentang Hati yang Mau Menerima Kembali
-
BRI Siapkan Rp640 Miliar Riyal untuk Jemaah Haji 2025, Ini Cara Mendapatkannya!
-
Kabur Aja Dulu, Mengapa Hidup di Luar Negeri Kini Menjadi Solusi?
-
Inspirasi Bisnis untuk Ibu PKK: Tips Entrepreneurship yang yang Realistis dan Menghasilkan
Ulasan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Mengenal Puisi Sederhana Penuh Makna dalam Buku Perjamuan Khong Guan
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Review Film One to One - John and Yoko: Aktivisme, Seni, dan Politik
Terkini
-
4 Ide OOTD Youthful ala Jiwoo Hearts2Hearts, Sederhana tapi Tetap Memikat!
-
Blak-blakan! Sandy Walsh Ngaku Beruntung Bela Timnas Indonesia Sejak Awal
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Tantang Diri Sendiri, Kai EXO Usung Banyak Genre di Album Baru Wait on Me
-
Park Bo Young Ambil Peran Ganda dalam Drama Baru, Visualnya Bikin Pangling