Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Martina Mulia Dewi
Novel Bulan-Tere Liye (doc.pribadi/martinamuliadewi)

Novel Bulan karya Tere Liye ini adalah buku kedua dari serial "Bumi". Ada 12 serial lagi yang ceritanya saling bersambung. Nah, kalau di serial pertama Bumi bercerita tentang petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Bulan, di serial Bulan kali ini kalian akan diajak berpetualang di klan matahari. Agak aneh sih ya, di judul bukunya Bumi, tapi petualangannya di Klan Bulan, judulnya bulan petualangannya di Klan Matahari. 

Di serial pertama bumi kan kita sudah tahu istimewanya masing-masing tokoh utama di buku ini. Raib dengan kekuatan menghilangnya, Seli yang bisa mengeluarkan petir dari tangannya, dan Ali yang bisa berubah jadi beruang besar saat posisi terdesak. Nah, di serial kedua ini, petualangan mereka makin berwarna dengan kehadiran tokoh Ily, seorang lulusan akademi Klan Bulan yang paling hebat. Kalau kalian udah baca serial pertama Bumi, pasti nggak asing dengan tokoh Ilo, Vey, dan Ou. Nah, Ily ini adalah anak pertama mereka. Kehadirannya di sini sangat membantu petualangan tiga sahabat itu di Klan Matahari.

Kehidupan Raib, Seli, dan Ali kembali normal setelah petualangan panjang yang mereka lakukan di Klan Bulan beberapa hari lalu. Sepertinya masih tak percaya dengan apa yang sudah mereka lalui, ada missing link yang belum bisa dipecahkan, terutama soal orang tua Raib dari klan Bulan yang entah di mana keberadaannya. Miss Selena, yang menghilang tanpa memberikan penjelasan sangat dinantikan kehadirannya oleh tiga sahabat ini. Bagaimana kelanjutan cerita petualangan mereka. 

Setelah enam bulan berlalu, akhirnya mereka bertemu dengan Miss Selena di ruang BK. Saat itulah petualangan seru dimulai. Dengan dalih agenda wisata dua minggu di pantai, mereka merencanakan untuk pergi melintasi lorong ke Klan Matahari. Av dan Miss Selena punya rencana untuk mengajak sekutu lama bekerja sama. 

Tak disangka, awal mula niat mereka datang ke Klan Matahari untuk kompromi justru malah membuat Raib, Seli, dan Ali terjebak dalam situasi sulit. Mereka diminta untuk mengikuti kompetisi menemukan bunga matahari pertama mekar di Klan Matahari di mana kompetisi ini adalah hal yang menakutkan dan berbahaya, berdasarkan desas-desus yang beredar. Apa mau dikata, mereka sudah sampai di sana dan tak bisa menolaknya. Ditambah personil baru, Ily, mereka akhirnya berangkat sebagai fraksi ke sepuluh di kompetisi itu. 

Tanpa ada persiapan dan informasi rinci tentang kompetisi ini, mereka berempat harus bisa menakhlukkan berbagai tantangan di kompetisi ini. Mereka menunggangi empat harimau putih untuk menjelajahi hutan dan rintangan lainnya demi menemukan tiga petunjuk yang harus dipecahkan.

Perjalanan inilah yang membuat mereka bertemu dengan Gorilla, monster menyeramkan, tikus-tikus pengerat dengan fisik yang sangat besar, lembah jamur, wah banyak sekali rintangan yang harus ditakhlukkan. Semakin lama membaca semakin menegangkan. Tapi seru sekali. Tere Liye selalu berhasil mengajak pembaca menikmati petualangan dalam cerita, seakan kita ikut di dalamnya merasakan ketegangan dan euforia perjalanan itu. 

Yang menarik dari klan Matahari ini, nama-nama mereka begitu unik. Ada tiga suku kata yang hampir sama, seperti Hana-tara-hata, Saba-tara-taba, Mena-tara-nata II, Fala-tara-tana IV, dan lain-lain. Terdengar unik kan. Dunia fantasi di Klan Matahari seperti di negeri dongeng saja. Tak sadar, 396 halaman bisa selesai dalam waktu sekejab saja.

Spoiler ceritanya sampai di sini saja ya. Seruuu banget petualangan kali ini. Masih ada 10 buku lagi yang perlu dibaca. Nggak sabar buat merampungkannya. Kamu, udah sampai mana baca buku Tere Liye?

Martina Mulia Dewi