Setiap orang pasti memiliki mimpi untuk diwujudkan. Segala upaya pasti akan dilakukan oleh setiap orang demi bisa mewujudkan apa yang menjadi impiannya. Normalnya, seseorang akan bekerja dengan keras demi bisa merealisasikan impian yang dimilikinya itu.
Namun sayangnya, ada juga manusia yang mewujudkan mimpi yang mereka miliki dengan cara yang salah, bahkan dengan melakukan perbuatan yang tak seharusnya dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh empat sekawan dalam film Korea Selatan berjudul Time to Hunt.
Dalam film ini, Korea Selatan diceritakan mengalami krisis keuangan yang hebat, sehingga banyak pengangguran dan juga muncul pemukiman kumuh di berbagai wilayah. Didasari hal itu, empat sekawan, yakni Joon Seok (diperankan oleh Lee Je Hoon), Ki Hoon (diperankan oleh Choi Woo Sik), Jang Ho (diperankan oleh Ahn Jae Hong) dan Sang Soo (diperankan oleh Park Jung Min), bertekad untuk meninggalkan Korea Selatan dan memulai sebuah hidup yang baru di Taiwan.
Namun sayangnya, untuk merealisasikan keinginan tersebut, mereka mengambil jalan pintas dengan membuat sebuah rencana kejahatan yang nekat. Joon Seok yang menjadi pengatur dan perencana, akhirnya memutuskan untuk melakukan sebuah aksi perampokan di sebuah kasino, tempat salah satu dari mereka bekerja. Dan, memang pada akhirnya aksi tersebut berhasil mereka lakukan dengan lancar. Namun sayangnya, sebuah hal yang buruk menanti mereka berempat.
Pasca melakukan perampokan tersebut, mereka berempat justru menjadi target dan buruan dari sosok misterius bernama Han (diperankan oleh Park Hae Soo). Satu per satu dari mereka pun berjatuhan. Ketika mereka hendak menyerah, sebuah hal janggal tentang Han terkuak.
Kira-kira, apa yang membuat Han melakukan perburuan ini ya? Jika hanya karena uang yang mereka rampok, mengapa tidak langsung dieksekusi saja ketika mereka tertangkap? Kok malah justru dibuat permainan segala? Wah, pasti ada sesuatu nih!
Jika teman-teman menonton film ini, maka pastikan kuat mental ya. Pasalnya, film ini mengandung kekerasan dan juga berdarah-darah. Dan satu hal lagi, ending dari film ini terkesan menggantung, sehingga sepertinya kita masih akan kurang puas dengan satu film ini. semoga saja ada kelanjutan sekuelnya ya, biar kita tak penasaran dengan aksi apa yang akan dilakukan untuk merealisasikan niat sang pemeran utama di akhir-akhir adegan film.
Baca Juga
-
Hanya Berikan Beban Medali Perak di SEA Games 2025, Aroma Erick Thohir Mulai Cari Aman?
-
Penunjukan Nova Arianto, Timnas Indonesia U-20 dan Bukti Konkret Perpecahan di Tubuh PSSI
-
SEA Games 2025 dan Target Medali Perak yang Terlalu Rendah bagi Timnas Indonesia U-22
-
Simon Tahamata dan Komentarnya yang Perkuat Fakta Indonesia Butuh Pelatih Sekarakter STY
-
Target Medali Perak Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Realistis atau Pesimistis?
Artikel Terkait
-
7 Film Aghniny Haque, Semakin Dikenal Setelah Berperan Sebagai Ayu di KKN Desa Penari
-
Megawati Akui Fans KPop dan Drakor yang Diunggah Akun Ini, Netizen Ramai-ramai Beri Komentar Kocak ke Fotonya
-
STAYC Dikonfirmasi Akan Mengisi OST Pertamanya di Drama Korea 'Our Blues'
-
Ini Alasan Banyak Perempuan di Korsel Bekukan Sel Telurnya
-
Film Srimulat Hil yang Mustahal Tayang di Bioskop 19 Mei 2022
Ulasan
-
5 Rekomendasi Novel untuk Membaca Ulang Peristiwa Sejarah Tahun 1998
-
Romansa dan Luka Masa Lalu dalam Novel Reuni Berdarah 1995
-
Ulasan Film Korea Mantis: Ketika Pembunuh Bayaran Jadi Pekerjaan Tetap
-
Menghayati Realita Hidup dari Keteduhan Kata dalam Kumpulan Puisi Kawitan
-
Ketika Nasib Baik dan Buruk Bertukar dalam Novel Komik Good/Bad Fortune
Terkini
-
Kisahkan Keluarga Tionghoa, Ismail Basbeth Garap Film Bertema Rasisme
-
Rehat Sejenak di Belanda, Jennifer Coppen Tampilkan Rutinitas Santainya
-
Viral! Anak Muda Berbondong Ikut Tren 'Party Jamu' yang sedang Naik Daun
-
Sama-sama Hijau, Ini 5 Perbedaan Mendasar Teh Hijau dan Matcha
-
9 Makanan Terbaik untuk Mengontrol Kulit Berminyak dari Dalam