Sebagai hamba ciptaan Tuhan, kita harus selalu bersyukur atas karunia nikmat-Nya yang tiada terhingga. Ya, nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita memang tiada berbatas.
Nikmat sehat, nikmat usia panjang, nikmat rezeki yang begitu melimpah sejak kita baru dilahirkan dan tumbuh menjadi manusia dewasa. Dan masih banyak ragam kenikmatan lainnya yang akan membuat kita merasa kesulitan menghitungnya.
Lantas, bagaimana cara kita mensyukuri nikmat-Nya? Tentu banyak ragamnya. Misalnya menggunakan segala apa yang kita miliki untuk kebaikan atau memperbanyak amal ibadah, selalu berusaha menjalankan perintah-Nya, menjauhi apa-apa yang dilarang oleh-Nya, dan seterusnya.
Intinya, selama kita hidup di dunia, perbanyaklah beribadah. Dengan beribadah, artinya kita sedang mensyukuri karunia nikmat-Nya. Dalam buku Islam Rahmatan Lil ‘Alamin diuraikan, beribadah kepada Allah Swt. adalah perbuatan yang dihasilkan oleh pengenalan tentang-Nya. Artinya, manusia menyaksikan lembaran keindahan alam berikut berbagai petunjuk sistemnya. Demikianlah, manusia beralih dari sistem menuju Pembuat sistem.
Siapa saja yang memperhatikan alam ini secara cermat dan teliti, ia melihat bahwa tidak ada satu pun yang sia-sia, tidak teratur, atau tidak memiliki tujuan. Karena itu, ia sadar bahwa ia pun harus bergerak dalam koridor sistem itu. Begitu pula jika ia melihat alam ini dari sudut keindahan, ia pasti melihat keindahan yang menakjubkan dan luar biasa tak terkira, mulai dari keindahan wajah manusia hingga keindahan bumi, langit, dan bintang-gemintang. Di hadapan keindahan menakjubkan yang memikat manusia dan menyihir kalbunya itu, tak mungkin ia tidak menyadari keberadaan Pemilik seluruh wujud dan keindahan itu (halaman 122).
Setiap nikmat dan karunia menunjukkan Sang Pemilik nikmat dan karunia sekaligus mendorong manusia untuk menghormati-Nya. Di mana pun kita menyaksikan nikmat, keindahan, dan keteraturan, harus ada penyembahan kepada Sang Pemilik nikmat, keindahan, dan keteraturan. Dengan kata lain, ketika Allah membuat kita merasakan keberadaan-Nya, kita harus segera membalas dengan penyembahan dan pengabdian kepada-Nya (halaman 123).
Buku berjudul Islam Rahmatan Lil ‘Alamin karya Muhammad Fethullah Gulen, seorang ulama kharismatik dan inspiratif bagi dunia Islam ini menarik dibaca oleh umat Islam, sebagai salah satu upaya untuk mengenal lebih dekat kemahabesaran-Nya. Selamat membaca.
***
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Beredar Foto Disebut Buku Nikah Al Ghazali, KUA Akhirnya Angkat Bicara
-
Sejarah Perpustakaan Nasional RI, Tanggal Berdirinya Bersamaan dengan Pengesahan Hari Buku Nasional
-
Viral Foto Diduga Buku Nikah Al Ghazali, KUA Pondok Aren Buka Suara
-
Bungai Rampai Cerpen Terbaik Ajip Rosidi dalam Mimpi Masa Silam
Ulasan
-
Ulasan Novel Karung Nyawa: Nggak Hanya Klenik Semata, Tapi Full Kekecewaan!
-
Review Film The Woman in Cabin 10: Mengulik Misteri di Tengah Lautan
-
Novel Ada Zombie di Sekolah: Ketika Pesta Olahraga Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Ulasan Novel Rumah Lentera: Teenlit Yang Nggak Cuma Omong Kosong Remaja
-
Istora Menggema! Kisah Kamil dari Depok Kejar Mimpi Juara di AXIS Nation Cup 2025
Terkini
-
Stres Menumpuk? Coba Walking Meditation, Cara Sederhana Bikin Pikiran Adem!
-
Inspo OOTD Nyentrik? 4 Gaya Streetwear Playful ala Seulgi Red Velvet
-
Sabar dan Tetap Senyum, Intip Momen Nikita Willy Hadapi Tingkah Aktif Issa
-
Gigih Bercerai! Andre Taulany Sudah Tinggalkan Rumah Sejak 1 Tahun Lalu
-
Perjalanan Tim-Tim ASEAN di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Banyak yang Gugur di Ronde Kedua!