Dengan bekal akal pikiran dan hati nurani yang dianugerahkan Tuhan, manusia dapat memilih segala sesuatu sesuai dengan bisikan hati dan pikiran. Termasuk dalam hal pasangan hidup. Manusia berhak menentukan siapa yang cocok menjadi pasangan yang akan menemani hidupnya untuk berlayar di bahtera kehidupan dunia.
Hal senada juga disampaikan oleh Syakilla, tokoh utama dalam novel Islami terbitan Dar! Mizan ini. Kalimat yang sering keluar dari bibirnya adalah, "Jika boleh memilih, aku ingin seorang suami yang berprofesi sebagai petani." (halaman 9).
Berikutnya, dalam buku karya penulis terkenal, Afifah Afra, ini, dijelaskan argumentasi tentang pilihan pendamping hidup dari seorang petani. Penjelasan ini tertuang dalam jawaban Syakilla saat ditanya oleh kawannya, "Kenapa mesti petani?"
Syakila menjawab cukup panjang. Berikut petikan jawabannya.
"Karena aku mencintai alam. Sedangkan petani, kau tahu... di mana-mana mereka sangat dekat dengan alam. Bahkan, sering kali mereka adalah bagian dari alam itu sendiri. Rasanya tidak berlebihan bukan, jika aku mengharapkan suamiku kelak memiliki sebuah farm yang terbentang di tanah pegunungan, dengan tetumbuhan, serta buah-buahan yang pucuk-pucuknya setiap saat menari tertiup bayu. Setiap pagi kami berkeliling dengan traktor kami, sambil bertilawah, membaca puisi, dan bersenandung, memuji kebesaran Allah yang tergambarkan oleh gunung menjulang, langit membiru, dan pohon-pohon yang menghijau." (halaman 9).
Beberapa saat kemudian, Syakilla menikah dengan Riyan, seorang dokter, bukan seorang petani. Di kamar pengantin pada malam pertama, keduanya berdiskusi seputar petani. Riyan bertanya, "Aku agak heran, kenapa kau sangat suka dengan petani?"
Syakilla meralat bahwa ia bukan suka dengan suami petani, tetapi suami yang berjiwa petani. Ketika ditanya mengenai alasannya, Syakilla lagi-lagi menjawab panjang kali lebar.
"Karena, seorang petani memiliki jiwa penanam, pemelihara, sekaligus pengelola. Ia menancapkan benih ke tanah yang sebelumnya telah ia gemburkan dengan penuh kasih. Lalu, ketika benih berkecambah dan menjadi tanaman kecil, ia memupuknya. Menyiraminya dengan air. Menjaganya dari hama dan menyianginya dari tumbuhan liar. Lantas, ketika panen tiba, ia akan memetik bulir-bulir buah dengan teliti, memasukkannya ke dalam lumbung dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan keluarganya. Ia memiliki kesabaran yang begitu luar biasa untuk menanti benih yang kecil itu berubah menjadi tanaman dewasa." (halaman 12).
Akhirnya, Riyan menyampaikan kepada Syakilla bahwa sejak kecil ia bercita-cita ingin menjadi dokter. Setelah menjadi dokter, ia ingin tinggal di pedalaman Irian. Ia mengajak Syakilla agar menjadi petani di sana. Petani yang bercocok tanam amal. Setelah berdiskusi dengan kedua orang tua, Syakilla direstui untuk mendampingi Riyan pergi ke Irian. Namun, kehidupannya di sana penuh dengan gejolak konflik.
Dengan ulasan buku Obituari Kasih ini, semoga apapun profesi kita, mampu menjadi sosok dengan bekal jiwa petani.
Baca Juga
-
Moto G86 Resmi Masuk ke Indonesia, Ponsel Motorola dengan Tenaga Baterai Jumbo 6720 mAh
-
Realme GT 7 Dream Edition Aston Martin, HP Flagship Janjikan Performa Real Power Real Speed
-
Honor Rilis Tablet Gaming Pad GT 2 Pro, Usung Chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3
-
Lika-Liku Perjalanan Seorang Penulis dalam Buku Bergumul dengan Gus Mul
-
Oppo A5 Hadir, HP Murah Teranyar Usung Chipset Snapdragon dan Baterai Jumbo
Artikel Terkait
-
3 Masalah yang Umum Dihadapi Pasangan Suami Istri dan Cara Mengatasinya
-
Dakwah Efektif Era Digital, Ulasan Buku Dakwah Sambil Ngenet
-
Bahaya Memiliki Sifat Pemarah dalam Buku Al-Hikam Al-Nabawiyyah
-
4 Ciri Suami yang Gila Kontrol, Yakin Seumur Hidup Ingin Diatur-atur Terus?
-
Ayah, Maafkan Agama Pasanganku Berbeda
Ulasan
-
Ulasan Novel Solito: Kisah Anak Kecil yang Berjuang Menyeberangi Perbatasan
-
Mengupas Novel The Siren: Sudut Pandang Penulis dan Editor
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Ulasan Novel Lemonade Granny: Misteri Gelap di Balik Desa Para Lansia
-
Review Film Dont Lets Go to the Dogs Tonight: Hidup di Tengah Peperangan
Terkini
-
Awalnya Bukan dari Brazil! Ini Asal-usul Futsal yang Mengejutkan
-
Futsal: Tak Sekadar Olahraga, Tapi juga Penyambung Kenangan Gen Milenial
-
AXIS Nation Cup: Membakar Semangat Futsal, Melahirkan Bintang Masa Depan
-
Posisi di Futsal, Saat Semua Punya Peluang untuk Unjuk Gigi di Lapangan
-
Ditargetkan Rilis Tahun Depan, Syuting Film Evil Dead Burn Resmi Dimulai