Banyak orang menyukai travelling. Istilah lainnya nge-trip atau berwisata, menjelajahi tempat-tempat wisata, mulai pegunungan, pantai, dan lain sebagainya. Saya pun termasuk orang yang hobi berwisata. Meskipun selama ini hanya sebatas wisata dekat-dekat saja seperti pantai dan pegunungan yang ada di daerah saya. Atau wisata-wisata yang ada di kota-kota lain yang masih mudah dijangkau seperti Purwokerto, Yogyakarta, Magelang, dan Semarang.
Ketika kita memutuskan untuk berwisata, ada hal-hal penting yang harus kita jaga. Salah satunya adalah adab saat berada di lokasi wisata tersebut. Salah satu adab yang harus dijaga adalah: jangan membuang sampah di sembarang tempat, apalagi sampai mengotori dan mencemari lokasi wisata tersebut. Buanglah sampah pada tempatnya, atau paling tidak kita membekali diri dengan kantong plastik sebagai tempat untuk membuang sampah kita sendiri.
Bicara tentang adab, sebenarnya di mana pun kita berada, harus menjaga adab atau tata krama. Termasuk ketika sedang berada di tempat wisata. Jangan sampai kita meremehkan hal ini. Mentang-mentang berada di tempat wisata yang luas, lantas bisa seenaknya buang sampah di sembarang tempat. Jangan sampai kita berperilaku seperti itu.
Dalam buku “My Trip My Ibadah” diterangkan, adab dan akhlak adalah hal penting dalam kehidupan. Tentang kehidupanmu sendiri dengan keluarga, sosial atau bahkan dengan Allah Swt. Intinya, tidak cuma dalam trip saja. Oleh karenanya, dikatakan bahwa mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Kamu bisa berkaca kepada Rasulullah. sebagai trendsetter. Atau uswatun hasanah istilah lainnya.
Berwisata atau melakukan trip ada aturannya. Memang sih, setiap orang bebas melakukan apa saja, tapi tetap ada batasan atau aturan yang harus ditaati. Sehingga perjalanan wisata yang kita lakukan mendapatkan kemudahan, kegembiraan, dan tentunya ridha dari-Nya.
Jangan lupa, bila kita seorang muslim, maka ketika traveling jangan sampai melupakan kewajiban kita sebagai hamba Tuhan. Jangan pernah berpikir untuk meninggalkan shalat, misalnya karena keasyikan menikmati senja terbenam, kita malah mengabaikan shalat Magrib. Di mana pun kita berada, shalat lima waktu jangan sampai terlewatkan.
Melalui buku “My Trip My Ibadah” karya M. Abd. Hakim ini, kita akan memperoleh wawasan yang segar dan mencerahkan, yang berkaitan dengan seputar trip atau travelling. Selamat membaca.
Tag
Baca Juga
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
-
Ulasan Buku Jadilah Pribadi Optimistis, Lebih Semangat Mengarungi Kehidupan
-
Rangkaian Kisah Penuh Hikmah dalam Buku Berguru pada Saru
-
Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup dalam Buku Menjadi Diri Sendiri
Artikel Terkait
-
Ulasan Film 'Banger': Ketika DJ Tua Kembali Beraksi demi Relevansi
-
Petualangan Misteri yang Tak Lekang Waktu: Game Sherlock Holmes Paling Menarik dan Penuh Teka-teki
-
Ulasan Film Paddington in Peru: Petualangan Seru si Beruang Cokelat!
-
Ulasan Film 4PM, Ketika Premis Sederhana Dieksekusi dengan Membahana
-
Batal atau Tidak? Ini Hal-hal yang Menyebabkan Batalnya Wudhu
Ulasan
-
Ulasan Serial Study Group: Belajar atau Berantem, Siapa Takut?
-
Ulasan Film 'Banger': Ketika DJ Tua Kembali Beraksi demi Relevansi
-
Review Anime My Stepmoms Daughter Is My Ex: Ketika Mantan Jadi Saudara Tiri
-
Novel Four Aunties and A Wedding: Pesta Pernikahan Berubah Menjadi Mencekam
-
Review Film Broken Rage: Ketika Takeshi Kitano Menolak Bertele-tele
Terkini
-
Warisan Politik Bapak Pendidikan Indonesia dalam Menjawab Tantangan Zaman
-
Endingnya Gantung, Akankah Animasi Devil May Cry Lanjut ke Season 2?
-
Ada Wacana Wamenaker Ingin Hapuskan Batas Usia pada Lowongan Kerja, Setuju?
-
Geger! PSSI Incar Trio Liga Inggris, Media Vietnam Ketar-ketir Kekuatan Timnas Indonesia Meroket
-
Baru 6 Hari Tayang, Film 'Pabrik Gula' Tembus 2 Juta Penonton!