Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sam Edy Yuswanto
Buku Golden Moment, The Best Selected Inspiring Words.[Dokumen pribadi/ Sam Edy]

Setiap orang, saya yakin membutuhkan motivasi atau penyemangat hidup dari orang lain. Terlebih saat seseorang tengah mengalami hal-hal yang membuatnya merasa galau, sedih, atau terpuruk. Motivasi sangat diperlukan agar hidup kembali bergairah dan jauh dari rasa putus asa.

Bicara tentang motivasi, kita juga bisa mendapatkannya lewat buku-buku bacaan. Misalnya, buku karya Sulaiman Budiman berjudul “Golden Moment, The Best Selected Inspiring Words” (2015) ini.

Buku ini terbilang ringan dan simpel, karena isinya berupa deretan kata-kata bijak motivasi yang diwarnai dengan beragam gambar-gambar berwarna. Salah satu kata-kata motivasi yang coba saya kutip misalnya: “Sukses tidak mungkin dicapai dengan pendekatan yang setengah hati”.

Ya, bicara tentang kesuksesan, siapa sih manusia di dunia ini yang tidak menghendaki keksuksesan dalam hidupnya? Namun, realitas memaparkan, tak semua orang mampu meraih sukses. Mengapa hal ini bisa terjadi? Salah satu alasannya karena dalam mencapainya itu ia kurang maksimal atau, sebagaimana ungkapan bijak Sulaiman Budiman, pendekatan (dalam mencapai sukses) yang setengah hati.   

Kita tentu sepakat bahwa meremehkan orang lain termasuk ke dalam perilaku tercela dan sudah semestinya kita hindari. Ada sebuah kutipan bijak dari Konfusius yang patut direnungi bersama, yakni: “Di kala berkedudukan tinggi ia tidak meremehkan bawahannya, dan di dalam kedudukan rendah ia tidak bersikap menjilat kepada atasannya” (halaman 50).

Setiap orang harus membekali dirinya dengan attitude atau sikap yang baik. Terlebih kita hidup di tengah masyarakat yang heterogen, mau tak mau kita dituntut memiliki sikap toleran yang tinggi, tak mudah seenaknya sendiri serta main hakim sendiri. Apa gunanya kita memiliki harta berlimpah tapi dibenci oleh banyak orang, bahkan didoakan yang jelek-jelek oleh orang lain hanya gara-gara kita tidak memiliki perilaku yang baik.

William Blake pernah mengungkapkan, “Harta bisa menghias rumahmu, tapi hanya kebajikan yang bisa menghias dirimu. Baju bisa menghias tubuhmu, tapi hanya perilaku yang bisa menghias dirimu” (halaman 63).

Saya berharap, semoga kehadiran buku motivasi ini dapat dijadikan “teman membaca” yang mengasyikkan di tengah-tengah kesibukan Anda yang padat. Semoga buku ini dapat menjadi penyemangat dan mampu memotivasi siapa saja agar ke depan berusaha menjadi sosok lebih baik lagi.

Sam Edy Yuswanto