Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa.
Buku yang dikarang oleh seorang pemuda kelahiran 1992 bernama Alvi Syahrin ini dicetak pertama kali pada tahun 2019. Buku yang termasuk ke dalam buku jenis pengembangan diri ini ialah seri kedua dari “Jika Kita Tak Pernah”.
Mengusung dari pengalaman-pengalaman semasa hidupnya, buku ini disusun sedemikian rupa agar layak dibaca bagi mereka yang sedang merasa khawatir akan hidupnya, terutama masa depannya. Oleh karena itu, buku ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang tengah dilanda kegundahan.
Baca buku ini ketika:
1. Khawatir akan masa depan
“Untuk seseorang yang sedang khawatir tentang masa depannya; yes, I wrote this book for you.”
Begitu tulis Alvi Syahrin di bagian awal bukunya. Pernahkah masing-masing dari kita merasa bahwasanya hidup ini kejam? Sampai-sampai kita merasa takut untuk melangkah maju ke depan.
Berbicara mengenai masa depan, apa itu masa depan? Bahkan, sedikit pun kita belum merancang kehidupan seperti apa yang kita inginkan di masa yang akan datang itu. Karena itulah, kita menjadi takut akan masa depan. Tidak. Tepatnya, kita mengkhawatirkannya.
Bagaimana, ya, aku di masa depan nanti? Apa hidupku akan sukses? Atau, akan seperti ini saja?
2. Direndahkan
“Dia aja udah sukses, masa kamu belum?”
“Ngapain kuliah di universitas swasta? Pasti kualitasnya kalah dari universitas negeri.”
Dan, masih banyak lagi kalimat-kalimat yang berusaha menjatuhkan serta merendahkan kita. Seolah, kita harus menjadi sama seperti mereka. Kita harus kuliah di universitas negeri. Kita harus bekerja kantoran.
Padahal, bukannya kesuksesan tidak terpaku pada universitas apa yang kita pilih? Bukankah kesuksesan tidak dinilai dari pekerjaan yang kita miliki?
3. Tidak tahu ingin jadi apa nanti
‘Bill Gates tidak terlahir ke dunia ini, lalu menyadari, “Aku akan membuat Microsoft!”’
‘Steve Jobs tidak bangun dari tidurnya, lalu berkata, “Aku akan membuat Apple!”’
Kutipan dari buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa ini menyadarkan kita bahwa semua yang sukses bermula dari “Aku tidak tahu ingin jadi apa nantinya.” Tapi, yang terpenting adalah bagaimana kita ingin mencoba melakukan suatu hal dan … menekuninya.
Masih merasa ragu akan masa depan? Bagaimana masa depan kita akan membawa perubahan di dalam diri kita? Mulai sekarang, jangan ragu lagi. Masa depan kita ada di bawah kendali kita. Berjuanglah akan itu.
Baca Juga
-
4 Hal yang Bikin Si Doi Ilfeel Banget sama Kamu, Yuk Hindari!
-
5 Ciri yang Menunjukkan Seseorang Memiliki Kepribadian Omega, Kamu Termasuk?
-
Pasangan Tidak Peka? Ini 4 Cara untuk Menghadapinya!
-
4 Gejala Batu Amandel, Salah Satunya Bau Mulut
-
5 Hal Penting tentang Ablutophobia, dari Definisi hingga Treatment
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Ulasan Novel Aroma Karsa: Ambisi Mencari Kejayaan Lewat Teka-teki Wewangian
-
Resensi Novel The Infinite Quest, Kasus Penculikan dan Teknologi Awet Muda
-
Ulasan Novel The Last Love Note: Mengikhlaskan Cinta dan Menemukan Harapan
Ulasan
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
-
Ulasan Novel Cantik Itu Luka: Menguak Luka Dibalik Kecantikan
Terkini
-
Debut dalam Laga Lawan China, Mampukah Emil Audero Penuhi Ekspektasi?
-
Solar MAMAMOO 'Want,' Lagu Penyemangat untuk Menyambut Kisah Cinta Baru
-
Film M3GAN 2.0 dan Ancaman Baru yang Lebih Sangar!
-
Summer Game Fest 2025 Hadir 6 Juni, Semoga Tidak Ada Kabar Mengecewakan!
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Membumi, Nova Arianto Pakai Aturan Ketat Soal Sosmed