Penting bagi para orangtua, terlebih yang sudah memiliki anak, untuk membekali diri dengan ilmu parenting. Buku #SharingnyaSinta ini misalnya, dapat dijadikan sebagai bekal bagi orangtua dalam merawat dan membimbing anak-anaknya ke jalan yang diridhai oleh Allah Swt.
Parenting, sebagaimana diterangkan dalam websitependidikan.com (4/1/2021) merupakan tata cara, metode, upaya, atau usaha pendidikan yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak khususnya anak yang dalam rentang usia bayi, balita, dan kanak-kanak.
Dalam buku #SharingnyaSinta diungkapkan, salah satu cara yang dilakukan Amalia Sinta, supaya bisa mengawal fitrah anak dalam pengasuhan adalah dengan melakukan reframing. Dalam psikologi, reframing berarti mengubah sudut pandang. Selama ini, kita telah mempunyai sudut pandang yang disebut frame. Namun, sering kali frame kita itu menghambat diri kita sendiri, dalam konteks ini, tentang pangasuhan. Jadi, perlu untuk dilakukan reframing untuk menyetel ulang cara pandang orangtua terhadap tingkah laku anaknya.
Berikut ini contoh frame dan reframing dalam buku ini yang bisa diterapkan oleh orangtua di rumah. Harapannya, dengan reframing ini, kita bisa memahami pemikiran anak dan memberikan kesempatan baginya untuk mengembangkan daya pikir, logika, dan motorik kasarnya.
Contoh reframing misalnya ketika menyaksikan anak yang begitu aktif (misalnya anak berlari terus-terusan ke sana-kemari, segala benda dipanjat, semua barang dipegang) sehingga membuat orangtuanya capek dan bingung mengatasinya:
Frame (hindari melakukan ini): “Bahaya, bikin lelah dan repot. Jangan dibolehin, deh”.
Reframing (sebaiknya yang kita lakukan atau pikirkan): “Anakku aktif, sehat, motorik kasarnya lagi berkembang dan penasaran akan semua hal, berarti rasa ingin tahunya tinggi”.
Ketika menyaksikan anak yang sangat aktif dan bikin repot tersebut, maka yang menjadi PR bagi orangtua adalah: pertama, menjaga di sisi anak ketika memanjat, alasi lantai bawah dengan karpet, kasur lipat, atau bantal. Kedua, jauhkan barang berbahaya, seperti pisau, kompor, lilin yang menyala. Pastikan barang yang terjangkau anak itu bersih. Ketiga, puaskan rasa ingin tahu anak, yang berarti memaksimalkan proses sinapsis otaknya bersambungan dengan baik.
Terbitnya buku genre parenting karya Amalia Sinta ini sangat penting dibaca oleh para orangtua yang bercita-cita memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya.
***
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
'Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa', Buku Baca Ini Ketika
-
Anak Mulai Memasuki Usia Remaja? Ini Yang Harus Orang Tua Lakukan
-
Tetap Tegar dalam Berusaha, Ulasan dari Buku 'Ya Allah, Izinkan Aku Hamil'
-
Ulasan Buku Golden Moment: Pentingnya Motivasi dalam Hidup
-
Respons Ibu Ini Malah Jadi Sorotan, Ketika Melihat Anak Bermain Beras
Ulasan
-
Menepi ke Sunyi: Tahura dan Seni Melambat di Tengah Dunia yang Bergegas
-
Mengintip Pesona Pantai Kempala, Destinasi Favorit Para Peziarah!
-
TWS 'Double Take': Hip Hop Jadul yang buat Playlistmu Nggak Boring
-
Ulasan Novel Parade Hantu Siang Bolong:Eksplorasi Budaya Jawa Lewat Ritual
-
Jadi Ibu Itu Nggak Mudah! Rela Mati Demi Anak dalam Film Demi si Buah Hati
Terkini
-
Marissa Anita Sosialita yang Mulai Gila? Netflix Hadirkan A Normal Woman!
-
Mulai Rp 1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser NCT Dream di Jakarta
-
4 Kombinasi Serum Salicylic Acid dan Niacinamide Ampuh Atasi Jerawat Mendem
-
Soroti Timnas U-23, Pelatih Legendaris Ini Singgung Usia Para Pemain
-
Latih China, Sebuah Jalan bagi Shin Tae-yong untuk Beri Pelajaran kepada Persepakbolaan Indonesia