Kegiatan belajar dan mengajar mestinya dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar para peserta didik dapat lebih mudah menerima dan memahami beragam materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.
Oleh karenanya, setiap guru harus berupaya mencari metode atau ‘bahan ajar’ yang tepat dalam mengajar murid-muridnya. Dalam buku “Pengembangan Bahan Ajar Tematik” karya Andi Prastowo (Diva Press, 2013) dijelaskan, pada dasarnya, bahan ajar merupakan susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan, sehingga menjadi sebuah satu kesatuan yang utuh dan fungsional. Susunan atau bangunan bahan ajar inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar.
Perlu diketahui bahwa masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap masing-masing struktur bahan ajar yang ada, agar kita dapat mengembangkannya dengan baik dan benar (disusun sesuai prosedur dan kaidah yang semestinya), baik dalam arti kreatif, inovatif, menarik, maupun sesuai tujuan pembelajaran (Pengembangan Bahan Ajar Tematik, halaman 364).
Salah satu bahan ajar yang bisa dijelaskan dalam buku ini adalah bahan ajar audio visual yang terdiri dari video atau film dan orang. Bahan ajar berbentuk video atau film mempunyai struktur yang meliputi enam komponen, yakni judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, dan penilaian.
Sementara itu, bahan ajar orang mempunyai struktur yang hanya meliputi lima komponen. Itu pun, tidak semuanya terdapat pada bahan ajar. Sebab, tiga komponen terdapat pada bahan ajar, yaitu judul, kompetensi dasar atau materi pokok, dan informasi pendukung, sementara komponen latihan dan penilaian terdapat pada kertas lain (Pengembangan Bahan Ajar Tematik, halaman 369).
Pembelajaran tematik juga penting diterapkan oleh para guru. Pembelajaran tematik adalah suatu sarana atau media bahan yang berisi cakupan materi dari suatu bahasan materi yang terkait dengan masalah, dan kebutuhan lokal yang dijadikan tema atau judul dan akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelompok belajar (staffnew.uny.ac.id).
Pembelajaran tematik membutuhkan media pembelajaran yang variatif dan tidak monoton. Sebab, tanpa adanya media pembelajaran yang bervariasi, sulit rasanya pelaksanaan pembelajaran tematik dapat berhasil (Pengembangan Bahan Ajar Tematik, halaman 398).
Terbitnya buku "Pengembangan Bahan Ajar Tematik" ini, semoga dapat membantu para guru dalam memberikan materi pelajaran kepada para siswanya dengan baik dan menyenangkan. Semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Rumah Tangga: Mengintip Kehangatan dan Kejujuran di Balik Pintu Keluarga
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
Terkini
-
Generasi Muda dan Konser Musik: Bukan Sekadar Arena Hiburan, Tapi Tempat Refleksi Diri
-
Prabowo Siapkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian untuk Gaza, Ini Alasannya!
-
Merinding! Igun Mimpi Dipeluk 'Hantu' di Kamar Mandi Sampai Baper, Eh Beneran Diikutin Sampai Rumah
-
Recap AXIS Nation Cup 2025: SMK Nusantara Tundukkan SMKN 1 Batam
-
Viral! Mobil Sri Sultan Disalip Rombongan Tut Tut Wok Wok di Lampu Merah, Pejabat atau Bukan Ya?