Hernawan | Ryan Farizzal
Keseruan futsal perempuan di lapangan (Galeri AXIS Nation Cup 2025)
Ryan Farizzal

Futsal, olahraga yang identik dengan kecepatan, ketangkasan, dan kerja tim, dulu sering dianggap "dunia cowok". Gambaran lapangan penuh keringat, tekel keras, dan teriakan maskulin seolah jadi stigma yang melekat. Tapi, coba deh lihat sekarang: perempuan di lapangan futsal makin mencuri perhatian!

Futsal perempuan di Indonesia lagi naik daun. Dari kampus, sekolah, sampai komunitas lokal, tim-tim futsal putri bermunculan. Mereka nggak cuma bermain untuk have fun, tapi juga untuk menunjukkan skill dan semangat juara. Futsal AXIS Nation Cup, salah satu turnamen bergengsi antar-SMA, jadi panggung buat cewek-cewek ini unjuk gigi.

Dengan tema Suara Para Juara, kompetisi dari AXIS ini nggak cuma soal gol, tapi juga soal membuktikan bahwa perempuan punya tempat di lapangan futsal. Tahun lalu, SMAN 2 Mojokerto berhasil jadi juara kategori putri. Keren, 'kan? Tahun ini, siapa yang bakal angkat trofi?

Tapi, perjalanan futsal perempuan nggak selalu mulus. Stereotip macam “futsal itu kasar, nggak cocok buat cewek” atau “mainnya nggak sekencang cowok” masih sering terdengar. Bahkan, ada yang nyeletuk kalau cewek main futsal cuma buat “cari perhatian”.

Duh, serius? Padahal, kalau ngomongin teknik dasar futsal, perempuan nggak kalah jago. Dari dribbling yang lincah, passing akurat, sampai shooting yang bikin kiper lawan panik, mereka bisa ngasih bukti nyata di lapangan.

Penelitian dari Zulfa et al. (2024) bilang, latihan berbasis small-sided games bikin kecepatan dan akurasi tendangan pemain perempuan meningkat signifikan. Jadi, siapa bilang cewek nggak bisa main keras?

Futsal itu olahraga yang intens, guys. Lapangan kecil 40x20 meter bikin setiap detik penuh tekanan. Pemain harus cepet berpikir, gerak lincah, dan punya stamina oke. Buat perempuan, ini bukan cuma soal fisik, tapi juga mental.

Bayangin, mereka harus lawan stigma sambil ngontrol bola dengan telapak kaki, nge-dribble di ruang sempit, atau nge-shootdengan teknik toe poke yang bikin gol dadakan. Latihan rutin kayak cone drill atau latihan zig-zag juga bikin mereka makin jago ngelupain cap “kurang feminin” yang nggak relevan itu.

Futsal AXIS Nation Cup nggak cuma jadi ajang kompetisi, tapi juga ruang buat perempuan bersuara. Lewat tema Suara Para Juara, turnamen ini ngasih panggung buat anak muda, termasuk cewek, buat nunjukin bahwa mereka bisa berprestasi tanpa batasan gender.

Di sini, setiap gol, setiap tekel bersih, adalah pernyataan: “Kami juga bisa!” Kompetisi ini diadakan di 40 kota di Indonesia, bikin ribuan anak muda, termasuk tim putri, punya kesempatan buat bersinar.

Plus, media sosial kayak Instagram dan TikTok jadi amunisi tambahan. Banyak tim futsal perempuan yang nge-post highlight pertandingan atau tutorial teknik dasar futsal, bikin penonton makin antusias. Penelitian dari Hasanah et al. (2024) bilang, eksposur di medsos bisa ningkatin minat penonton sampai 40% dalam satu musim. Keren, 'kan, dampaknya?

Selain soal skill, futsal juga ngajarin perempuan banyak hal. Di lapangan, mereka belajar ambil keputusan cepet, kerja sama tim, dan nggak takut salah. Setiap umpan yang meleset atau keputusan yang kurang pas jadi pelajaran berharga.

Futsal juga jadi ruang buat lepas penat, apalagi buat perempuan yang kadang terjebak ekspektasi sosial. Main futsal 3-6 kali seminggu, seperti yang dilakukan banyak pemain perempuan, nggak cuma jaga kondisi fisik, tapi juga bikin mental makin kuat. Ini bukan cuma olahraga, tapi juga cara buat ngeluarin Suara Para Juara di hidup mereka.

Tapi, tantangan masih ada. Fasilitas buat futsal perempuan kadang nggak setara sama tim cowok. Sponsor dan sorotan media juga sering lebih condong ke tim laki-laki. Makanya, turnamen kayak futsal AXIS Nation Cup penting banget. Ini bukan cuma soal pertandingan, tapi juga soal ngasih ruang yang setara. Lewat kompetisi ini, perempuan nggak cuma main futsal, tapi juga ngeganti narasi bahwa olahraga ini inklusif buat semua.

Jadi, futsal perempuan bukan cuma soal menendang bola, tapi juga menendang stereotip. Mereka nggak cuma bermain, tapi juga membuktikan bahwa lapangan futsal adalah tempat buat semua orang bermimpi. Dari latihan teknik dasar futsal sampe berjuang di futsal AXIS Nation Cup, cewek-cewek ini lagi nulis cerita baru.

Mereka adalah Suara Para Juara, yang nggak cuma terdengar di lapangan, tapi juga di hati kita semua. Yuk, dukung futsal perempuan, karena setiap gol mereka adalah langkah menuju kesetaraan!