Sistem kuliah hybrid sudah diimplementasikan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia dengan berbagai kebijakan dari setiap daerah. Sistem yang merupakan terobosan baru ini bertujuan membantu kesulitan yang dialami mahasiswa maupun dosen dalam melaksanakan perkuliahan. Sistem kuliah online yang kerap memperlihatkan kelemahannya membuat sistem hybrid hadir sebagai terobosan baru untuk dunia pendidikan. Saya akan menjelaskan 3 keunggulan sistem hybrid yang bisa berpotensi mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia.
1. Memberikan pilihan yang lebih fleksibel
Sistem hybrid yang didesain berbasis teknologi informasi memiliki salah satu tujuan, yaitu memudahkan aktivitas perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan dosen. Sistem yang menggabungkan konsep online dan offline secara bersamaan bisa memberikan pilihan yang lebih leluasa kepada mahasiswa maupun dosen. Bagi yang butuh kuliah atau mengajar secara tatap muka di kampus maupun yang sedang di luar kota dan tidak bisa ke kampus, mereka bisa lebih leluasa untuk memilih sesuai situasi yang sedang dihadapi.
2. Membiasakan mahasiswa dan dosen menggunakan teknologi baru
Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan terus berinovasi. Begitu juga dengan dunia pendidikan di Indonesia, kita harus bisa beradaptasi dengan perkembangan inovasi yang terus muncul. Sistem hybrid ini merupakan salah satu bagian dari inovasi yang harus kita pelajari dan dilaksanakan secara seksama demi menjaga kualitas pendidikan di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah mulai membiasakan menggunakan sistem hybrid secara perlahan sebagai terobosan baru melihat sistem kuliah online belum begitu efektif untuk mahasiswa dan dosen.
Dalam rangka pembiasaan intensif terhadap pelaksanaan sistem kuliah hybrid, saya ingin memberikan saran bahwa perguruan tinggi di Indonesia bisa merancang beberapa event kemahasiswaan yang dilaksanakan secara rutin di lingkungan kampus. Selain itu, perlu juga dirancang konsep event tersebut secara sederhana agar memudahkan mahasiswa dan dosen dalam pembiasaan melaksanakan sistem hybrid. Dengan begitu, sistem ini bisa memperlihatkan keunggulannya yang seolah-olah bersahabat dengan mahasiswa dan dosen karena hasil dari pembiasaan dalam penggunaanya.
3. Meningkatkan kedisiplinan mahasiswa
Selama menjadi mahasiswa, saya sudah melihat sendiri dampak negatif dari sistem kuliah full online sebelumnya. Konsep pelaksanaannya yang online memungkinkan perkuliahan dilaksanakan secara real time. Ini berarti mahasiswa menjalani kuliah dengan waktu yang lebih fleksibel dan bisa di tempat manapun. Namun, itu malah membuat mahasiswa lalai akan kewajibannya untuk hadir tepat waktu di sistem e-kuliah dan di aplikasi komunikasi seperti Zoom atau Google Meet. Justru ini berpotensi melunturkan kedisiplinan mahasiswa.
Oleh karena itu, sistem hybrid memberikan resolusi untuk itu karena mahasiswa menghadiri secara fisik di kampus sehingga dosen bisa memantau kedisiplinan mahasiswa dengan lebih leluasa. Jika di dalam aplikasi Zoom, mahasiswa bisa diberikan ketegasan untuk lebih aktif seperti mengaktifkan kamera saat proses perkuliahan dan sudah siap saat awal perkuliahan dimulai.
Meskipun belum bisa membuat semua mahasiswa hadir secara fisik dengan penuh, setidaknya itu bisa mengurangi kebiasaan buruk mahasiswa yang lalai akan ketepatan waktu menghadiri perkuliahan mengingat di dalam aplikasi Zoom memberikan kesempatan kepada mereka untuk bermalas-malasan.
Semoga perguruan tinggi di Indonesia bisa menerapkan sistem kuliah hybrid untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air. Mari kita dukung kampus kita menerapkan sistem tersebut sebagai terobosan baru untuk dunia pendidikan di masa yang akan datang. Semoga bermanfaat.
Tag
Baca Juga
-
Krisis Warisan Rasa di Tengah Globalisasi: Mampukah Kuliner Lokal Bertahan?
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
Review The Recruit, Aksi Spionase Menegangkan dengan Sentuhan Humor Segar
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Lebaran di Tengah Gempuran Konsumerisme, ke Mana Esensi Kemenangan Sejati?
Artikel Terkait
-
Puluhan Visa Mahasiswa Dicabut AS di Tengah Gelombang Aksi Bela Palestina
-
Lisa Mariana Lulusan Mana? Dulu Diklaim Temui Ridwan Kamil karena Masalah Bantuan Kuliah
-
Daftar Harga Mobil Hybrid Toyota Terbaru 2025
-
Riwayat Pendidikan dan Gelar Najwa Shihab, Trending usai Wawancara Prabowo
-
Sekolah Rakyat Segera Dibuka, Awasi Supaya Tidak Salah Arah!
Ulasan
-
Langgam 'Kuncung' Didi Kempot, Kesederhanaan Hidup yang Kini Dirindukan
-
Review Anime Madome, Raja Iblis Jatuh Cinta Pada Budak Elf
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas
-
Andhe-andhe Lumut: Langgam Tentang Loyalitas, Kejujuran, dan Self Confident
Terkini
-
Nova Arianto Capai Tonggak Sejarah Baru, Bukti Nyata Talenta Pelatih Lokal?
-
Kim Soo-hyun Kembali Bantah Tuduhan Pedofilia kepada Kim Sae-ron
-
Dari Ratu Rom-Com ke Horor, Kim Hye Yoon Digaet Bintangi Film Salmokji
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beda saat Gasak Yaman, Nova Arianto Soroti Dua Hal Ini