Orang tua mana yang tak menginginkan materi yang cukup agar bisa membahagiakan seluruh anggota keluarganya? Hal ini sangatlah wajar karena dengan materi atau harta benda yang cukup, orang tua tentu dapat dengan mudah memanjakan anak-anaknya.
Namun, terlalu memanjakan anak tentu tidak baik bagi perkembangan psikisnya. Anak yang terbiasa dimanja dan dituruti segala kemauannya, kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang bahkan tidak mandiri.
Oleh karena itu, meskipun orang tua memiliki kekayaan berlimpah, sangat penting menanamkan kesederhanaan pada anak-anaknya sejak dini. Memanjakan anak dengan materi boleh dan sah-sah saja, asalkan jangan terlalu berlebih-lebihan.
Bicara tentang memanjakan anak, ada kisah yang bisa direnungi dalam buku ‘Dag Dig Dug’ karya Sely Purbasari Suryani. Dalam buku tersebut dikisahkan, pada suatu hari Sely membawa serta anaknya yang masih kecil ke kantor.
Mestinya hal semacam ini harus dijauhi, karena bagaimana pun juga membawa anak ke kantor itu akan mengganggu konsentrasi pekerjaannya. Dan tentu saja ini menyangkut keprofesionalannya dalam bekerja. Namun terkadang ada sesuatu hal yang sulit kita hindari. Misalnya, ketika pengasuh anak sedang sakit maka mau tak mau kitalah yang mengurus anak padahal posisi kita sedang bekerja.
Sebenarnya Sely awalnya ragu membawa anaknya (ikut kerja) ke kantor. Ia terpaksa (karena si Mbak sedang sakit), maka ia pun memutuskan untuk membawa anaknya ke tempat kerja. Di jalan, ia berusaha menyugesti diri sendiri bahwa ia bisa menjalani hari di kantor dengan sempurna. Toh, Syila, nama anaknya, sudah besar juga.
Namun, dugaannya meleset. Syila langsung berontak begitu bertemu orang banyak. Belum lagi tatapan tak suka dari senior yang seolah berkata, “Ngapain bawa anak? Di sini ‘kan tempat kerja, bukan ngasuh anak.”
Sely tentu merasa sedih dengan tatapan semacam itu, Tapi ia berusaha memaklumi. Dengan cuek, ia pun menyalakan laptop, memutar video anak-anak, mulai dari “Si Komo”, “Trio Kwek Kwek”, sampai video lagu “Anak Sholeh” demi menghibur Syila. Ibu dan anak itu pun bernyanyi bersama. Sebenarnya, Sely berusaha menyamankan situasi itu meski aslinya nggak nyaman sama sekali.
Persoalan muncul ketika anaknya ingin pup, sementara ia sedang sibuk disuruh-suruh. Belum lagi ketika anaknya berontak, nangis, karena mengajak tidur. Akhirnya ia meninabobokan anaknya di toilet.
Kisah yang dialami Sely ketika membawa serta anaknya yang masih kecil ke tempat kerjanya semoga dapat menjadi renungan bagi para ibu, agar jangan terlalu memanjakan atau menuruti segala keinginan sang anak, dan berusaha profesional ketika sedang bekerja.
Memang, sebuah tantangan yang sangat berat, seumpama dalam sebuah rumah tangga, suami dan istri sama-sama bekerja di luar rumah, sementara mereka memiliki anak yang masih kecil yang butuh pengawasan ekstra dan kasih sayang orangtuanya. Semoga ulasan buku ini bermanfaat dan dapat menjadi renungan bersama.
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
Rekomendasi 3 Tempat Wisata Jakarta yang Ramah Anak
-
Kisah Miris 4 Kakak Beradik Difabel Hidup tanpa Orang Tua di Lampung Timur
-
Anak Tantrum Jangan Diabaikan Moms, Simak Risikonya Menurut Psikolog Kondang Ini
-
Bukan Istri, Anak Perempuan Labrak Ayah yang Asik Joget dan Sawer Biduan di Acara Hajatan
-
Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Tangsel Naik 40 Persen
Ulasan
-
Baekhyun EXO 'Elevator': Lagu Genit dan Boyish saat Cinta Pandangan Pertama
-
Ulasan Novel Society of Lies: Rahasia Kematian di Balik Dinding Kampus Elit
-
Peran Tiap Anggota Keluarga yang Related di Drama Korea When Life Gives You Tangerines
-
Kisah Emosional di Balik Lagu Healing Kun & Xiaojun 'Back to You'
-
Review Film Meet The Khumalos: Komedi Keluarga yang Kurang Menggigit
Terkini
-
Hustle Culture: Ketika Kita Takut Terlihat Tidak Produktif
-
Stefano Lilipally Comeback ke Timnas dan Peluang Main di Usianya yang Senja
-
Tak Hanya Shayne Pattynama, 3 Pemain Naturalisasi Timnas yang Pilih Berkarir ke Asia
-
Dekati Waktu Pertarungan, Pelatih Malaysia Berikan "Ancaman Tambahan" kepada Kubu Vietnam
-
Malaysia Masters 2025 Day 1: Dua Wakil Ganda Putri Lolos ke Babak Kedua