Mesir adalah salah satu Negara yang memiliki kampus terkenal, yakni Al-Azhar. Kampus terkenal di dunia ini telah melahirkan banyak ilmuwan, ahli Tafsir, Hadis, dan disiplin ilmu lainnya. Karena itu, memiliki kesempatan kuliah di kampus bergengsi di Kairo tersebut merupakan kebanggaan tersendiri.
Pengalaman belajar di Al-Azhar, Kairo dikisahkan Rashid Satari dalam buku #Egyptology. Buku ini memuat catatan perjalanan penulis selama berada di sana. Pengalaman-pengalaman yang akan menambah pengetahuan pembaca tentang banyak hal berkaitan dengan Mesir.
Rashid adalah mahasiswa asal Indonesia yang begitu beruntung bisa kuliah di Al-Azhar. Pengalaman belajarnya di sana bisa menjadi pelajaran bagi mahasiswa lain, atau siapa pun yang hendak belajar di Al-Azhar. Ada banyak pengalaman seru dan unik yang dialami penulis dan mampu menginspirasi para pembaca.
Pengalaman unik yang dialami Rashid adalah tentang karneh (kartu mahasiswa). Bagi mahasiswa di mana pun berada, kartu mahasiswa adalah identitas yang dibutuhkan. Kartu mahasiswa sering kali menjadi lambang kebanggaan seseorang, apalagi yang kuliah di kampus bergengsi seperti Al-Azhar.
Tapi, Rashid kaget dengan kartu mahasiswa yang menjadi identitasnya pada waktu itu. Kartu mahasiswa di sana hanya berupa potongan kertas foto kopi berisi nama dan foto mahasiswa. Sangat sederhana karena foto hanya disteples asal, bukan seperti kartu mahasiswa pada umumnya.
Namun begitu, penulis menuturkan bahwa karneh Al-Azhar merupakan kartu sakti yang manfaatnya begitu besar. Seiring berjalannya waktu, penulis merasakan sisi lain dari kartu mahasiswa yang unik tersebut. Meski penampilannya tidak meyakinkan, tapi manfaatnya sangat terasa. Dengan karneh penulis bisa mengambil beasiswa setiap bulannya. Selain itu, dengan karneh pula penulis bisa mendapatkan potongan 50% di berbagai tempat wisata di Mesir.
Bahkan, kata penulis, banyak pengalaman menegangkan yang bisa dia lewati dengan lancar karena manfaat karneh. Seperti saat penulis berada di salah satu tempat wisata, penulis hendak mengambil gambar. Namun, hal itu dilarang seorang sekuriti. Biasanya pengunjung dilarang mengambil gambar di tempat wisata. Tapi, berkat kartu mahasiswa Rashid diizinkan mengambil gambar.
Masih banyak pengalaman penulis yang diceritakan dalam buku ini. Keseruan, keunikan, dan pengalaman lainnya bisa menambah informasi seputar Mesir yang selama ini, mungkin hanya bisa dilihat lewat gambar atau internet. Pengalaman yang dikisahkan orang yang berada di sana tentu lebih mengesankan, apalagi oleh seorang mahasiswa Al-Azhar yang sudah lama menetap di Mesir.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
-
Akun X Wikipedia Bagikan Cerita Firaun Akhenaten yang Pernah Pindahkan Ibu Kota, Warganet: Kok Mirip Sama...
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
Hidden Game, Pesona Cafe Bernuansa Minimalis di Kota Jambi
Ulasan
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Hakikat Kebebasan, Novelet Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
Terkini
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
Satu Tahun di Ducati, Marc Marquez Puji Kepemimpinan Gigi Dall'Igna
-
Novel 'Samuel' Diadaptasi Jadi Sinetron, Rebecca Klopper Jadi Aktris Utama
-
Debut di MotoGP, Begini Reaksi Somkiat Chantra saat Jajal Motornya
-
BLak-blakan! Soyeon (G)I-DLE Sebut Eks Member dan Sindir HYBE di MAMA 2024