Percobaan manusia merupakan salah satu hal yang memiliki risiko cukup tinggi, karena berkaitan dengan kehidupan seseorang. Maka dari itu, untuk beberapa percobaan harus memiliki pengamanan yang cukup dan juga perhitungan yang matang, agar tidak merugikan banyak orang. Namun, bagaimana jika percobaan tersebut dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau untuk kepentingan mereka sendiri?
Novel berjudul Isolation ini menceritakan seorang anak SMA asrama bernama Thraver Cetewind, yang sering memecahkan kasus kecil di sekolahnya. Suatu hari, ia merasa diikuti oleh seseorang sampai ke rumahnya. Ternyata ia diculik, lalu terbangun di sebuah rumah mewah yang menurutnya terasa sangat asing. Ternyata tempat itu adalah lokasi percobaan manusia.
Rating Buku ini adalah 15+
Buku yang dikarang oleh Noir Rosetea dengan penerbit One Peach Media di bulan Maret tahun 2022 ini memiliki alur cerita yang menarik. Novel ini secara tidak langsung, menceritakan tentang bagaimana kekuasaan seseorang atau sebuah kelompok dapat mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan. Termasuk juga tentang pencucian otak terhadap seseorang, terhadap sebuah loyalitas atau kesetiaan.
Saya menyukai banyak hal dari novel ini, salah satunya adalah tentang penggambaran karakter yang menurut saya cukup jelas. Beberapa karakter tidak hanya sekadar menghiasi cerita, tetapi juga memberikan beberapa penggalan percakapan yang menarik.
Adegan-adegan yang disuguhkan dapat mudah dibayangkan oleh saya. Tentang bagaimana rencana Thraver, dan juga penggambaran latar yang cukup jelas. Namun sayang, karena memang ini adalah buku pertama, cerita ini masih cukup menggantung dan banyak pertanyaan yang masih belum terjawab.
Cerita tentang Thraver, Alsa, dan kawan-kawannya yang lain untuk memecahkan kasus sepertinya lebih menekankan tentang bagaimana caranya agar mereka keluar dari tempat isolasi, dan menyebarkan berita tentang tempat itu kepada masyarakat luas. Mungkin untuk cerita ke depannya akan menjadi lebih jelas dan menarik.
Membaca buku ini rasanya cepat sekali karena tidak sadar ternyata ceritanya sudah selesai, dan rasanya saya seperti tenggelam dari cerita ini karena seru untuk dibaca. Banyak moral yang bisa diambil dari cerita ini, salah satunya adalah kerjasama yang baik untuk mencapai kepentingan bersama. Tentunya untuk kerjasama mencapai hal-hal yang baik.
Baca Juga
-
Review Novel Perempuan Bayangan, Cerita dengan 3 Sudut Pandang
-
Review Novel Goodbye Days, Kisah Traumatis Kehilangan Sahabat
-
Review Anime Doctor Elise, Kembali ke Masa Lalu untuk Menjadi Dokter
-
Review Novel Dona Dona, Melintasi Waktu dari Kafe di Hokkaido
-
Review Novel Eksekutor, Saat Sebuah Jiwa Mencari Kepastian
Artikel Terkait
-
Novel Bungkam Suara: Memberikan Ruang bagi Individu untuk Berpendapat
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Ulasan Film Bad Times at the El Royale: Konflik Menegangkan di Hotel Misterius
-
Menyesali Pilihan Hidup di Masa Lalu dalam Novel The Book of Two Ways
Ulasan
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
-
Review Night of the Hunted, Film Horor Netflix Penembakan di Minimarket
-
Novel Bungkam Suara: Memberikan Ruang bagi Individu untuk Berpendapat
-
Lezatnya Olahan Menu di Skuydieat, Cabe Ijonya Menggugah Selera
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
Terkini
-
Timnas Indonesia Harus Waspada, Myanmar Bakal Panggil Delapan Pemain Aboard untuk Piala AFF
-
Bukan Adegan Ranjang, Gong Yoo Ungkap Peran Tersulit di Serial The Trunk
-
Review Film 50 First Date: Cinta yang Tak Pernah Membosankan untuk DiIngat
-
Termasuk 'When the Phone Rings', 4 Drama Korea Heo Nam Jun Ini Wajib Kamu Tonton!
-
Kupas Film Bagheera: Perjuangan Sang Penegak Keadilan Melawan Korupsi