Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Aditya Prayogi
ilustrasi perpustakaan (foundry/pixabay.com)

Perpustakaan merupakan tempat yang bagus untuk menggali berbagai pengetahuan lewat setumpuk buku dan bahan bacaan lainnya yang tersusun rapi di rak-rak. Tapi, apa jadinya, bila tempat itu terkenal bukan hanya karena koleksi-koleksi bukunya melainkan juga sangat terkenal seantero dunia sekaligus sudah tercatatkan pada rekor dunia. Bagi kamu yang suka baca buku dan ingin menjejal rasa ingin tahu mengenai perpustakaan-perpustakan ternama tersebut? Simak berikutnya!

1. Indonesia dengan perpustakaan tertinggi di dunia

potret perpusnas (Instagram/perpusnas.go.id)

Tak perlu jauh-jauh dan merogoh saku terlalu dalam bila sekedar menjejal keinginan-tahuan seputar perpustakaan terkenal di dunia, karena Indonesia sendiri juga ada lho. Dilansir dari Guinnes World Record, Perpustakaan Nasional Indonesia atau Perpusnas dinobatkan sebagai Perpustakaan tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 126.63 meter atau setara dengan 415 kaki dan bangunan ini terdiri dari total 27 lantai, termasuk 3 lantai basement

Perpusnas didirikan di atas lahan seluas 11.975 m² dengan luas bangunan mencapai 50.917 bertempat di jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta pusat. Dilansir dari situsnya, Perpusnas tidak hanya diisi oleh buku-buku melainkan juga ada ruang teater, pameran, ruangan khusus anak-anak. Nah, di lantai 24 teratas terdapat Layanan Koleksi budaya Nusantara, executive lounge, dan ruangan untuk menerima tamu-tamu penting dan mancanegara. 

2. Amerika serikat dengan perpustakaan terbesar di dunia

potret interior perpustakaan kongres AS (Instagram/congresslibrary)

Dilansir dari Guinnes World Record, Perpustakaan Kongres AS atau Library of Congress dinobatkan sebagai perpustakaan terbesar di dunia, diukur berdasarkan ukuran katalog (jumlah item). Perpustakaan Kongres AS yang berbasis di Washington DC menampung sekitar 173.731.463 item per November 2021.

Rak-rak bukunya tersebar sepanjang 838 mil atau sekitar 1.349 km. Perpustakaan Kongres As mengoleksi 41 juta buku dan bahan cetak lainnya, 4,1 juta rekaman, 15 juta foto, 5,6 juta peta, dan 75 juta manuskrip.

3. Irak dengan perpustakaan tertua atau pertama di dunia

potret perpustakaan Ashurbanipal (Instagram/annunakihistory)

Dikutip dari Guinnes World Record, Perpustakaan tertua yang diketahui diprakarsai oleh Ashurbanipal, Raja Asyur, antara tahun 668 dan 631 SM. Perpustakaan Ashurbanipal atau The library of Ashurbanipal terletak di istana kerajaan Niniwe (sekarang Irak utara, dekat Mosul), memiliki koleksi sekitar 30.000 lempeng tulisan dari tanah liat, bertuliskan huruf paku.

Sementara, arsip kerajaan sebelumnya telah ditemukan di Ebla atau di Suriah saat ini. Perpustakaan Ashurbanipal adalah yang pertama mewakili upaya bersama untuk mengumpulkan dan mengatur teks-teks sastra yang tidak memiliki tujuan praktis. Perpustakaan ini memuat sebuah dokumen kuno, mantra-mantra keagamaan dan naskah sekuler, tetapi buku ini juga berisi beberapa karya tulis termasuk “epik gilgames”

4. Kanada dengan perpustakaan terkecil di dunia

potret perpustakaan kecil asal Kanada (Youtube/ericstein)

Berikutnya adalah perpustakaan terkecil di dunia, perpustakaan ini berada di Kanada, tepatnya di Cardigan, Pulau Pangeran Edward dan sudah dinobatkan sebagai perpustakaan terkecil di dunia oleh lembaga resmi dunia dibidang akademik bernama World Record Academic. Dilansir dari situsnya, Perpustakaan ini dioperasikan oleh John McDonald. Bangunannya sendiri berukuran 3,5 x 3,5 meter dan memiliki koleksi buku sebanyak 1.800 buku. 

Bagi yang ingin mendaftarkan diri menjadi anggota seumur hidup, pengunjung cukup bayar 5 dollar atau saat ini berkisar 73.458 rupiah. McDonald selaku pemilik ingin melakukan gebrakan yang lebih besar dengan mendaftarkannya kepada Guinnes World Record. Namun sayang, pihaknya tak bisa menerima perpustakaan tersebut karena dinilai belum memenuhi syarat dan kategori.

Itulah perpustakaan-perpustakaan yang pernah tercatat di rekor dunia. Nah, apakah kamu tertarik berkunjung dan membaca buku-buku pada deretan perpustakaan tersebut. Tulis dikomentar. 

Aditya Prayogi