Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Buku "Top Words 2" (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Prabu Revolusi adalah salah satu presenter televisi yang bisa dibilang cukup populer. Seingat saya, dulu saya kerap melihatnya menjadi presenter berita di salah satu televisi swasta kita, yakni Metro TV.

Bicara tentang sosok presenter yang memiliki wajah rupawan ini, dalam buku berjudul ‘Top Words 2’ karya Billy Boen, saya menemukan sebagian kisah hidup Prabu Revolusi yang cukup inspiratif. Begini sebagian kisah yang saya kutip dari buku tersebut:

Nama Prabu Revolusi kini dikenal sebagai news anchor yang sukses. Namun, siapa sangka bahwa alumnus ITB ini ternyata sebelumnya adalah seorang engineer. Dengan status lulusan “big 10” di kampusnya, Prabu tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan. Bahkan, pekerjaan itu didapat sebelum lulus kuliah.

Bekerja empat tahun sebagai engineer, Prabu curiga ada yang salah. Dia tersadar bahwa dia sudah berpindah tujuh perusahaan selama empat tahun tersebut. Boleh dibilang, dalam setahun dia dua kali berganti perusahaan.

Di perusahaan terakhir, Prabu mengundurkan diri satu minggu setelah mengerjakan satu proyek besar. Saat itu ada perusahaan airlines yang ingin migrasi sistem dari sistem lama (paradox) ke sistem baru (oracle). Tim dari luar negeri tidak ada yang bisa melakukannya. Namun, Tim Indonesia, dengan Prabu salah seorangnya, justru bisa melakukan migrasi itu hanya dalam dua jam. Keberhasilan itu membuat Prabu dan timnya mendapatkan bonus. Namun, bukannya malah betah, seminggu kemudian Prabu malah memutuskan resign, Tiba-tiba dan mengejutkan atasannya.  

Keputusan itu diambilnya saat main play station. Selama berjam-jam dia betah duduk hingga menamatkan game. Tidak ada rasa bosan. Sementara saat menjadi engineer, dia harus duduk di depan komputer selama berjam-jam di kantor dan bisa merasa bosan. Berarti, ada yang salah. Prabu kemudian menelepon atasannya malam itu juga dan esoknya dia betul-betul sudah tidak masuk kerja.

Setelah resign, Prabu justru tidak tahu harus melakukan apa. Selama 6 bulan pertama, dia malah menghabiskan waktunya dengan bermain game. Aktivitasnya hanya seputar makan, main game, dan istirahat. 

Saat istirahat itulah sesekali dia menonton berita. Entah mengapa, posisi news anchor di matanya saat itu tampak sangat menarik. Tiba-tiba saja dia membayangkan ada di meja itu, membacakan berita. Prabu menyimpan mimpinya, terus membayangkan dirinya adalah news anchor, tapi tidak tahu jalan apa yang harus dia tempuh untuk mewujudkan mimpi itu.

Sampai suatu ketika, salah seorang saudara Prabu mengajaknya untuk ikut audisi news presenter untuk televisi lokal di Bandung. Saat itu peminatnya sedikit sehingga Prabu dimintai tolong untuk ikut menjadi peserta. Ternyata, para juri justru menyukai Prabu. Niatnya saat itu hanya iseng sehingga dia lebih bebas, tanpa tekanan, nothing to lose.

Kisah Prabu Revolusi saat meniti kariernya menjadi seorang presenter kondang dalam buku “Top Words 2” (terbitan B first, 2013) ini masih panjang dan menyisakan pelajaran menarik bagi kita, bahwa pekerjaan yang sesuai minat atau keinginan kita itu memang sangat menyenangkan.

Sam Edy Yuswanto