Salah satu penulis senior yang karyanya selalu berhasil memukau para pembaca adalah Ahmad Tohari. Melalui bukunya yang berjudul 'Kubah' ini, Ahmad Tohari akan mengajak kita untuk menyelami kisah hidup seorang lelaki bernama Karman. Karman adalah seorang pemuda polos yang terhasut untuk bergabung dengan sebuah partai komunis yang menjadikannya dibuang ke Pulau Buru.
Identitas Buku Kubah
Judul Buku: Kubah
Penulis: Ahmad Tohari
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 216 Halaman
Ulasan Lengkap
Karman, seorang lelaki yang pernah mengalami masa lalu cukup pahit terkait peristiwa berdarah di bulan September 1965 yang melibatkan partai komunis itu. Karman, seorang anak lelaki yang awalnya berkelakuan baik, terjerat umpan para tokoh komunis untuk bergabung bersama mereka.
Cerita diawali dengan Karman yang akhirnya bebas dari Pulau Buru. Ia merasa malu dan sungkan jika harus kembali ke kampung halamannya. Ia merasa bersalah, kotor, dan tidak pantas diterima kembali.
Semua berawal dari pemahaman komunis serta tokoh-tokoh yang berusaha menyebarkan pemikiran-pemikiran terkait. Mereka berusaha mencari kader yang dianggap berpotensi besar, dan Karman termasuk kriteria mereka. Dengan memanfaatkan masa lalu serta perasaan Karman, mereka mulai melancarkan aksi.
Seorang pemuda yang lugu seperti Karman, ditambah dengan pengetahuan yang tidak seberapa, serta masa lalu yang cukup getir dan kisah cinta yang tidak kalah menyedihkan, membuat Karman mudah dihasut serta dipengaruhi. Terlepas dari semua kesalahan Karman serta tokoh yang lain, ada pesan yang terselip.
Melalui kisah cinta Karman yang tidak selalu mulus, perbedaan kasta, penghasutan, hingga penerimaan, kita semua bisa belajar bahwa selalu ada kesempatan kedua. Sikap warga Pegaten yang tetap menerima Karman sebagai bagian darinya tanpa mengungkit apa yang telah terjadi, menunjukkan bahwa masa lalu seseorang tidak lantas menjadikan orang tersebut harus dijauhi.
Lantas, apa hubungan judul buku ini, Kubah, dengan keseluruhan cerita? Bacalah buku ini karena jawabannya mengajarkan kita pada arti dan pemahaman yang lebih besar.
Buku ini juga bisa kamu baca melalui aplikasi baca digital seperti iPusnas dan Gramedia Digital. Kamu bisa mengunduh dan membacanya dengan mudah di manapun dan kapanpun.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Novel Bungkam Suara: Memberikan Ruang bagi Individu untuk Berpendapat
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Ulasan Film Bad Times at the El Royale: Konflik Menegangkan di Hotel Misterius
Ulasan
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
Terkini
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi