Kamu tertarik untuk mulai menerapkan gaya hidup minimalis ala orang Jepang? Kamu bisa mulai mempelajarinya melalui buku yang ditulis oleh penulis Jepang bernama Fumio Sasaki ini sebagai langkah awal.
Buku ini memuat informasi serta berbagai tips dan trik untuk menerapkan gaya hidup minimalis. Ada banyak cerita dan pengalaman yang dibagikan penulis selama menerapkan gaya hidup ini.
Identitas Buku
Judul Buku: Goodbye, Things: Hidup Minimalis Ala Orang Jepang
Penulis: Fumio Sasaki
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 281 Halaman
Ulasan Lengkap
Bagiku yang sangat senang mengumpulkan barang-barang receh, bahkan untuk membuang kertas bekas coretan saja tidak tega, membaca buku ini merupakan tantangan tersendiri. Saat pertama kali melihatnya di Gramedia Digital, aku merasa penasaran, bagaimana bisa ada orang yang hidup dengan sedikit barang.
Di halaman awal, buku ini menunjukkan potret tempat tinggal para minimalis. Aku saat melihatnya benar-benar takjub dan tidak habis pikir! Semuanya serba minimalis, tidak ada barang-barang remeh atau hiasan berlebihan. Hanya barang-barang pokok saja.
Secara garis besar, buku ini berisi 5 bab utama. Pembahasan mengenai minimalisme juga cukup detail dijabarkan, mulai dari alasan mengapa penulis akhirnya memilih hidup sebagai minimalisme, hingga 50+ kiat berpisah dari barang berdasarkan pengalaman penulis sendiri. Practice-able!
Jujur, saat membaca buku ini, aku merasa ditampar berkali-kali bolak-balik (serius!). Awalnya aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan ketika harus berpisah dengan barang-barang yang bersama kita sejak dulu. Namun, seiring banyaknya halaman yang kubaca, aku jadi tahu bahwa sebenarnya nilai diri kita tidak ditentukan dari seberapa banyak barang yang kita miliki.
Mau tahu apa yang aku lakukan setelah baca buku ini? Aku mulai berbenah, beres-beres, dan mulai membuang barang-barang remeh! Walaupun masih tahap awal, tapi aku tertarik untuk mencoba beberapa tips yang ada di buku ini. Ada banyak pandangan baru yang kudapatkan mengenai pemaknaan terhadap barang. Bukankah dengan lebih sedikit barang, kita jadi mudah bersih-bersih? Ruangan kita juga akan terasa lebih lapang.
Kamu bisa mendapatkan buku ini di toko buku kesayanganmu. Kamu juga bisa membacanya melalui Gramedia Digital.
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Novel Kubah: Cerita Seorang Mantan Tahanan Pulau Buru
-
Ini 5 Gaya Hidup tanpa Plastik yang Bisa Kamu Mulai dari Sekarang!
-
Ulasan Buku Ikan Kecil dari Ossy Firstan, Kisah Seorang Anak yang Spesial
-
Pakar Komunikasi Sebut Literasi Digital Bikin Toleransi di Masyarakat Makin Tinggi
-
Kisah Inspiratif Perjalanan Karier Prabu Revolusi dalam Buku Top Words 2
Ulasan
-
Review Film Sukma: Rahasia Gaib di Balik Obsesi Awet Muda!
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
Terkini
-
Daily Style Goals: 4 Inspo Outfit ala Sophia KATSEYE yang Selalu On Point!
-
Cabut Gugatan, Paiman Raharjo Kini Bidik Roy Suryo Cs Lewat Jalur Pidana
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
Sunkiss oleh Wendy Red Velvet: Merangkul Perubahan Hidup Tanpa Rasa Takut
-
Dijenguk Yusril di Penjara, Delpedro Marhaen Merasa Jadi Korban Kriminalisasi