Tidak ada kesuksesan yang bisa diraih dengan cara mudah atau instan. Artinya, setiap kesuksesan yang kelak kita raih tentu harus melewati sederet proses yang tidak sebentar.
Perihal proses menuju sukses, kita perlu belajar dari mereka, para tokoh ternama yang telah berhasil meraih kesuksesan. Impian atau cita-cita mereka akhirnya terwujud setelah melalui berbagai proses yang tak sebentar dan diwarnai dengan lika-liku atau ujian kehidupan.
Malas adalah salah satu faktor penyebab seseorang tak kunjung meraih kesuksesan. Orang yang malas itu biasanya lebih suka berada pada zona nyaman, enggan bekerja keras dan maunya menjalani hidup santai dan yang enak-enak saja.
Dalam buku “Berpikir dan Bertindak Luar Biasa ala Pebisnis Sukses Dunia” dijelaskan, Malas adalah penyakit paling buruk yang menyebabkan seseorang tidak bisa mencapai kehidupan yang lebih baik.
Banyak hal yang menyebabkan seseorang hidup dalam kemalasan. Salah satunya ialah cara pandang yang buruk pada usaha dan kemajuan. Seseorang yang memiliki cara pandang yang buruk pada “usaha” akan menganggap apa pun usaha yang dilakukan akan sia-sia karena hasil dari usaha merupakan ketentuan Tuhan. Optimisme hilang ketika cara pandang kita seperti itu. Kita tidak mau mengamini bahwa “Siapa berusaha dengan sungguh-sungguh pasti mendapatkan” yang berasal dari ungkapan bahasa Arab “Man Jadda Wajada” (halaman 12).
Ketika kita ingin meraih sukses, selain berusaha dengan sungguh-sungguh dan juga berdoa, kita juga perlu membaca kisah kehidupan orang-orang sukses yang begitu gigih berusaha melewati sederet proses hingga akhirnya menuai keberhasilan.
Steve Jobs misalnya. Dia adalah salah satu pebisnis sukses dunia yang harus berakit-rakit ke hulu untuk membangun bisnisnya. Bahkan ia pernah dipecat dari perusahaan yang ia dirikan sendiri, Apple.Inc. Dia adalah sosok pebisnis handal yang tak pernah kehilangan kreativitas yang selalu mempunyai ide untuk ditawarkan ke orang lain. Dia memiliki ide-ide brilian yang tak terpikirkan oleh para pesaingnya untuk menciptakan produk yang diminati oleh para konsumennya (halaman 63).
Selain kisah Steve Jobs yang begitu menginspirasi pembaca, dalam buku karya Hari Laksana (Araska, 2022) ini juga diungkap kisah pebisnis sukses yang sangat layak dibaca kisahnya, antara lain Jack Ma, Mark Zuckerberg, Bill Gates, Warren Buffet, dan lain sebagainya.
Sedikit kritik membangun untuk buku ini, kelak bila pihak penerbit dan penulis buku ini ingin menerbitkan ulang, ada baiknya melakukan revisi terlebih dahulu. Karena masih dijumpai typo atau kesalahan penulisan di sebagian halaman. Semoga ulasan buku ini bermanfaat.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Bisnis Sewa Komik di Jogja, Bertahan Digempur Digital
-
Ulasan Buku Tidak Apa Memulai Lagi: Berapapun Usia Kita
-
Bangun Ekosistem Bisnis, Dekranas dan KemenKopUKM Sinergi Koneksikan Perajin Kriya dan Wastra Hulu Ke Hilir
-
Pernah Tolak Sinetron Rp 20 Juta, Prinsip Hidup Raffi Ahmad Ini yang Membuatnya Kaya Raya
-
Decluttering 10 Barang untuk Interior Rumah Lebih Nyaman
Ulasan
-
Review Film Sukma: Rahasia Gaib di Balik Obsesi Awet Muda!
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
Terkini
-
Daily Style Goals: 4 Inspo Outfit ala Sophia KATSEYE yang Selalu On Point!
-
Cabut Gugatan, Paiman Raharjo Kini Bidik Roy Suryo Cs Lewat Jalur Pidana
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
Sunkiss oleh Wendy Red Velvet: Merangkul Perubahan Hidup Tanpa Rasa Takut
-
Dijenguk Yusril di Penjara, Delpedro Marhaen Merasa Jadi Korban Kriminalisasi