Identitas Buku Very Good Lives
Judul : Very Good Lives (Hidup yang sangat Baik)
Penulis : JK Rowling
Desain Ilustrasi : Mario J. Pulice
Alih Bahasa : Monica D. Chresnayani
Tahun Terbit : Cetakan pertama, 2018
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 80 halaman
Ulasan Buku Very Good Lives
Siapa tak kenal JK Rowling? Penulis hebat dibalik 'Harry Potter' dan 'Fantastic Beast'. Ia adalah salah satu penulis terkaya dan terpopuler saat ini. Tapi dibalik kesuksesannya, tentu saja JK Rowling pernah merasakan kesusahan dan kepahitan dalam hidupnya. Sama seperti halnya kamu dan kita semua.
Di buku ini JK Rowling membagi kisahnya untuk kamu yang sedang sedih pasca dilanda kegagalan dalam pidatonya saat acara wisuda Universtas Harvard tahun 2008.
Di bagian awal pidato, Rowling bercerita pengalaman kuliahnya dulu. Ia lahir dari keluarga miskin dan sulit memutuskan jurusan apa yang akan diambilnya nanti. Orang tuanya ingin ia ambil jurusan yang bisa membuatnya jadi eksekutif perusahaan. Namun ia lebih memilih jurusan sastra klasik. Sampai akhirnya ia menyimpulkan pengalaman ini adalah jurang perbedaan antara keinginannya dan harapan orang tuanya.
Rowling juga membuat hadirin di wisuda Harvard saat itu untuk lebih memaknai kegagalan. Mereka boleh selangkah lebih maju daripada dirinya saat mereka di usia yang sama. Tapi tidak ada celah yang bisa menghindarkan mereka dari kegagalan dan menghadapi kenyataan pahit hidup saat mereka terjun di masyarakat nanti.
Rowling merasakannya pasca ia lulus, tidak punya pekerjaan, cerai dari pernikahannya yang hanya seumur jagung dan menjadi orang tua tunggal. Hidup yang kelam itu bagaikan berada di terowongan gelap tanpa ujung dan cahaya hanya sebuah harapan kosong.
Kegagalan memang tidak menyenangkan. Tapi bisa membuat kita lebih bertumbuh. Semua itu jauh lebih berarti dibanding lulus dari ujian saat di kampus. Menjadikan tekad kita lebih kuat dan disiplin. Makanya sesulit apapun kehidupan, sebuah sikap rendah hati dapat memandu kita melewatinya.
Tentang imajinasi Rowling menjelaskan pengalamannya bertemu para korban dan penyintas kekerasan. Dari merekalah ia mendapat sebuah imajinasi. Menurutnya imajinasi bisa membuat kita jauh lebih berempati. Rowling berharap dengan kelebihan dan hak istimewa para wisudawan, kelak mereka bisa membantu orang yang tidak beruntung.
Buku ini dicetak dalam bentuk hardcover. Ilustrasi berwarna hitam dan oranye seakan menghidupkan buku ini. Patut dibaca bagi orang yang sedang mengalami kesusahan. Akan jadi comfort book manis nantinya.
Jadi semua orang bahkan JK Rowling yang merupakan penulis terkenal pun mempunyai pengalaman kegagalan dan kesusahan. Kamu tidak sendiri dan tetaplah berjuang menjalani hidup sebaik-baiknya!
Baca Juga
-
Sup Kuning Ikan Patin, Hidangan Pendamai Ibu dan Putrinya
-
4 Manfaat Thrifting atau Belanja Baju Bekas Bermerk
-
Simak 3 Tips Menghindari Misinformasi di Media Digital
-
Ulasan Kumcer Semua untuk Hindia: Kisah Heroik nan Dramatik Masa Kolonial
-
6 Pesan dari Buku Filosofi Teras untuk Anak Muda yang Suka Cemas dan Baper
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
-
Ulasan Novel Terusir: Diskriminasi Wanita dari Kacamata Budaya dan Sosial
-
Review Film Tukar Takdir: Kisah Penyintas yang Menyayat Hati!
-
Review Film Rangga & Cinta: Sekuel AADC yang Lebih Emosional dan Musikal!
Terkini
-
Kabar Buruk dari Jakarta! Udara Pagi Ini Resmi Masuk Peringkat 5 Terburuk di Dunia
-
Reunian! Louis Tomlinson dan Zayn Malik Tampil Bareng di Serial Netflix
-
Bucin Tetap Jalan, Cuan Ikut Aman: Tips Nabung Bareng Pacar
-
El Rumi Unggah Foto Fitting Baju Adat, Warganet: Prewed Gak Sih?
-
Pekerja Gaji Under 10 Juta Bebas Pajak, Netizen: Antara Bahagia dan Curiga