Di era modern ini perkembangan dunia persenjataan tentunya juga mengikuti dinamika perkembangan teknologi dari masa ke masa. Tentunya hal ini juga berpengaruh terhadap mekanisme dan teknologi senjata yang kian modern dan canggih.
Bahkan, di era sekarang ini beragam produsen senjata di dunia berlomba-lomba memasukkan beragam teknologi terbaru untuk menarik minat konsumen untuk membeli produknya.
Namun, tentunya beragam teknologi terbaru yang dibenamkan di berbagai macam senjata dan alutsista itu haruslah telah terbukti di medan pertempuran atau yang dikenal dalam dunia militer dengan sebutan ‘battle proven’, lalu apakah makna dari istilah ‘battle proven’ tersebut ?.
Dilansir dari situs indomiliter.com, istilah battle proven ini merupakan status yang diberikan terhadap sebuah senjata atau alutsista yang telah turun atau digunakan dalam sebuah konflik dan berhasil mengeliminasi atau digunakan untuk menyerang pihak lawan.
Lalu mengapa status battle proven dalam senjata dan alutsista ini sangat penting? Berikut saya rangkum alasannya berikut ini.
1. Sebagai Daya Tarik terhadap Konsumen
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, status battle proven merupakan sebuah status yang cukup prestisius bagi senjata dan alutsista di masa modern ini.
Pihak produsen senjata tentunya selain memasukkan beragam teknologi terbaru dan mutakhir ke dalam senjatanya juga sering kali memberikan cap battle proven di medan konflik yang menggunakan senjata tersebut.
Hal ini tentunya untuk menarik minat calon pembeli agar setuju melakukan transaksi pembelian dengan produsen senjata tersebut.
Kita dapat mengambil contoh terhadap pesawat dari keluarga F-15 yakni F-15 EX (Eagle II) yang merupakan varian terbaru dari keluarga penempur kelas berat andalan blok barat tersebut.
Indonesia menyatakan ketertarikan untuk membeli pesawat jet tempur ini karena memang sudah teruji dalam beragam medan konflik atau telah mendapatkan predikat ‘battle proven’, selain tentu tertarik karena beragam teknologi avionik terbaru yang melekat ke varian pesawat F-15 EX.
2. Sarana Kemampuan Uji Tempur
Di era modern ini tentunya menguji senjata ataupun alutsista dalam medan konflik pertempuran pastinya merupakan cara paling jitu untuk mendapatkan cap ‘battle proven’.
Negara-negara memang sejatinya menciptakan sebuah senjata atau alutsista memang untuk kegiatan pertempuran atau perang baik dengan negara lain ataupun dengan golongan pemberontak yang muncul di dalam negerinya.
Senjata tersebut selain mendapatkan predikat ‘battle proven’ tentunya untuk menguji kemampuan tempur alutsista tersebut di medan laga sebenarnya.
Salah satu contohnya yakni terhadap jet tempur Russia yakni Sukhoi SU-57 yang dilansir dari beberapa sumber telah digunakan di medan konflik perang di Ukraina pada beberapa waktu yang lalu.
Jet tempur terbaru milik Russia ini merupakan alutsista terbaru Russia yang mendapatkan predikat ‘battle proven’ di medan laga.
Hal ini tentunya cukup baik sebagai sarana uji tempur dan juga menjadi daya tarik apabila ingin memasarkan produk SU-57 ke negara luar. Selain itu, hal ini juga berfungsi sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan varian-varian lain dari senjata tersebut.
3. Membuat Harga Alutsista Tersebut Meningkat
Dengan status ‘battle proven’ yang dimiliki sebuah alat perang, tentunya diharapkan akan semakin banyak pihak atau negara yang membeli senjata ataupun alutsista tersebut di masa depan.
Hal ini juga merupakan sebuah alasan tersendiri yang dapat diambil oleh produsen senjata tersebut untuk menaikan harga produknya karena sudah terbukti dalam medan konflik selain memang harga tersebut dipengaruhi beragam teknologi yang dibenamkan.
Contoh yang paling terlihat di era modern ini adalah penggunaan teknologi pesawat tanpa awak atau UAV ataupun yang dikenal dengan nama drone.
Salah satu contoh drone tempur yang cukup banjir peminat setelah kian teruji dalam medan tempur adalah drone buatan Turki yakni Bayraktar TB-2.
Drone tempur ini memang telah teruju dalam beragam konflik mulai dari Suriah hingga yang terbaru di medan perang Ukraina. Hal inilah yang membuat harga drone ini mulai meningkat dan justru makin banyak diminati dan dibeli oleh banyak negara.
Tag
Baca Juga
-
3 Penyerang yang Berpotensi Tersingkir dengan Hadirnya Ole Romeny di Timnas Indonesia
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?
-
Erick Thohir Evaluasi Kinerja STY, Singgung Pemain Naturalisasi di Timnas
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Absen Lawan Australia, Posisi Justin Hubner akan Digantikan Elkan Baggott?
Artikel Terkait
-
Indonesia Disebut Surga Baru untuk Teknologi Blockchain di Asia Tenggara
-
DK PBB Gagal Sahkan Gencatan Senjata Gaza, Malaysia Beri Kecaman Keras
-
Hizbullah Tantang Israel, Tolak Syarat Gencatan Senjata!
-
Akankah Gencatan Senjata Bertahan? Netanyahu: Israel Akan Tetap Lanjutkan Operasi Militer
-
AS dan Israel Bentuk Jalur Komunikasi Baru, Pantau Penggunaan Senjata di Tengah Konflik Gaza
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?