Novel Ferals: Pengendali Gagak karya Jacob Grey ini akan membawamu mengarungi banyak petulangan yang pada setiap kejadiannya mengajarkanmu untuk mengasah potensi dan mempertahankannya.
Novel ini bercerita tentang Caw pengendali gagak yang dibuang oleh ibunya saat berusia lima tahun bersama para gagak. Sisa hidupnya ia habiskan dengan hidup di dalam sarang yang mereka buat di dahan pohon di tengah taman Blackstone. Saat ia berusia tiga belas tahun, Caw mengalami mimpi yang menunjukkannya apa yang sebenarnya terjadi pada saat ia dibuang oleh ibunya.
Dalam mimpi itu, Caw melihat seseorang berjubah hitam masuk ke rumahnya dan membunuh kedua orang tuanya. Dan bersama Feral lainnya, Caw berusaha untuk membalaskan dendam orang tuanya dan menyelamatkan temannya—Lydia yang tejebak di Dunia Orang Mati.
Sepanjang cerita kita akan disuguhkan pergolakan emosi dari Caw. Awalnya ia menyalahkan orang tuanya karena ia dibuang saat ia masih kecil dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Hidup bersama para gagak bertahun-tahun tentu membuatnya sangat terluka dan merasa terasing dari manusia di sekitar.
Sepanjang hidupnya ia mengonsumsi makanan sisa yang ia cari setiap malam agar tidak ada yang melihatnya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan para Feral lainnya, dan Caw menyadari bahwa ia memiliki potensi yang besar. Caw memanfaatkannya untuk melakukan apa yang menurutnya benar.
Di beberapa adegan, gagak peliharaan Caw menentang keinginan dan keputusan yang diambil Caw. Termasuk keputusannya masuk ke Dunia Orang Mati untuk menyelamatkan Lydia dari sana. Secara logika, mungkin kita akan membiarkan Lydia tetap di sana. Namun, Caw tahu bahwa ia punya tanggung jawab dan ia yakin akan potensi yang ia miliki.
Di Dunia Orang Mati ia berhadapan dengan Spining Man yang sangat kuat. Caw terluka dan nyaris mati di tangan Feral Laba-laba itu. Namun, keyakinan akan potensi yang ia miliki, Caw berhasil membunuh si Feral Laba-laba dan membawa Lydia kembali ke Dunia Orang Hidup.
Jika Caw tidak nekat dan meragukan kemampuannya, Lydia tidak akan pernah kembali dan terkurung di Dunia Orang Mati dan menjadi tawanan Spining Man.
Baca Juga
-
Tuai Hujatan Karena Menang MCI, Pantaskah Belinda Diperlakukan Demikian?
-
Ulasan Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Kental dengan Nilai Sejarah dan Pengabdian
-
Ulasan Novel Rooftop Buddies, Pengidap Kanker yang Nyaris Bunuh Diri
-
Berkaca pada Kasus Bunuh Diri di Pekalongan, Dampak Buruk Gadget bagi Anak
-
Ulasan Novel Mata di Tanah Melus, Petualangan Ekstrem di Negeri Timur
Artikel Terkait
-
Lakukan 4 Hal Ini Kalau Kamu Kebingungan Melanjutkan Cerita Novelmu
-
5 Rekomendasi Buku untuk Menjagamu agar Tetap Waras Menghadapi Dunia
-
Kebiasaan Anies Baswedan, Baca Buku Sambil Istirahat Makan Siang
-
Kisah Bambang Tri Mulyono, Penulis Buku Jokowi Undercover yang Ditangkap Polisi Setelah Gugat Ijazah Palsu Presiden
-
Rektor UGM: Kami Meyakini keaslian Ijasah S1 Ir.Joko Widodo
Ulasan
-
Ulasan Novel Rumah Lentera: Teenlit Yang Nggak Cuma Omong Kosong Remaja
-
Istora Menggema! Kisah Kamil dari Depok Kejar Mimpi Juara di AXIS Nation Cup 2025
-
Review Film Yakin Nikah: Sederhana, tapi Bikin Betah Nonton
-
Rumah Tangga: Mengintip Kehangatan dan Kejujuran di Balik Pintu Keluarga
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
Terkini
-
5 Cara Menolak Permintaan Orang dengan Elegan dan Penuh Respek!
-
SMAN 13 Bekasi Amankan Tiket Final ANC 2025 Lewat Kemenangan 20
-
AXIS Nation Cup 2025: Dari Turnamen, Pesta Musik dan Semangat Generasi Muda
-
AXIS Nation Cup 2025: Pertarungan dan Sportivitas Para Juara Futsal Pelajar
-
AXIS Nation Cup 2025: Generasi Juara Futsal Pelajar Indonesia