Bunda baru pertama kali memiliki baby atau sudah berpengalaman mengasuh bayi sebelumnya? Adakah kesulitan yang bunda alami, saat harus memberi MPASI maupun berhadapan dengan balita yang susah makan?
Jangan khawatir, bunda tidak sendirian. Banyak ibu-ibu di luar sana yang hampir menyerah memberi asupan makanan pada anak usia balita dikarenakan mereka sering menolak makanan yang diberikan. Alhasil, beberapa dari mereka lebih memilih akan memberi makan sang buah hati saat mereka meminta sendiri bukan menjadwalkan secara pasti jam makan si kecil. Padahal dimasa pertumbuhan, penting bagi mereka memakan makanan bergizi yang beraneka ragam.
Begitu pula dalam merawat bayi. Setelah menginjak 6 bulan ke atas, MPASI diperlukan seiring perkembangan bayi yang membutuhkan tambahan energi, protein dan zat besi selain meminum ASI maupun susu formula.
Mengutip dari laman resmi Kemenkes Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan bahwa tujuan pemberian MPASI adalah memperkenalkan tekstur makanan pada bayi, meningkatkan imunitas pada bayi serta membantu pembentukan tulang.
Maka dari itu, bunda jangan sampai berputus asa demi kesehatan ananda tercinta. Mencoba berbagai cara supaya anak tidak bosan dengan menu makanan yang sama setiap harinya dengan berkreasi membuat makanan maupun cemilan bernilai gizi tinggi bagi buah hati tersayang. Agar bunda semakin kreatif mengolah bahan makanan untuk memenuhi nutrisi si kecil, buku terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2015 dengan judul 210 Resep Makanan Sehat untuk Bayi dan Balita oleh Tim Masak, akan sangat membantu bunda.
Pilihan beraneka ragam makanan untuk bayi dan balita di dalam buku ini bermacam-macam dengan bahan-bahan yang mudah kita temui. Terbagi dalam enam kategori menu yakni menu sayur, menu karbohidrat, menu protein, menu olahan susu, menu protein nabati dan terakhir menu buah. Dilengkapi dengan berbagai pilihan resep pada masing-masing menu yang bisa bunda praktikkan. Dijamin bunda tidak akan bingung lagi harus menyiapkan makanan yang menggugah selera si kecil sekaligus menyehatkan.
Menariknya lagi, di dalam buku ini juga terdapat ulasan manfaat bahan makanan untuk kesehatan bayi dan balita serta adonan yang benar dalam pembuatannya. Seperti kata pepatah sambil menyelam minum air. Selain semakin pandai memasak untuk si kecil, bunda dapat belajar bahan makanan apa saja yang boleh dan dilarang untuk diberikan pada sang buah hati pada setiap masa pertumbuhannya. Termasuk mengenali jenis sayuran, buah-buahan serta manfaatnya bagi si kecil kesayangan bunda.
Cara pengolahannya pun mudah, praktis dan anti ribet. Dijabarkan dengan jelas antara bahan-bahan dan cara penyajiannya. Beberapa resep diantaranya bubur beras merah wortel, pure jagung tempe bayam merah, bubur teri sayur, brokoli jagung saus keju, bubur havermut stroberi, pisang aprikot panggang dan lain-lain diharapkan semakin menambah nafsu makan si kecil di masa perkembangannya. Walaupun saat ini kita bisa melihat aneka resep dari sosial media, menurut saya pribadi buku cetak tetap tak tergantikan. Lebih dari 200 resep akan bunda temukan di dalam buku ini. Sehingga bunda tak akan bingung lagi menyiapkan menu makanan yang menarik lagi menyehatkan bagi buah hati. Pilih menu sesuai kebutuhan bayi dan balita tanpa menimbulkan reaksi alergi.
Tetap semangat bunda agar si kecil semakin tumbuh menggemaskan dan sehat. Bicara soal kesehatan bayi dan balita, ada istilah stunting yang kerap menghantui para ibu. Ketika jadwal imunisasi berlangsung misalnya, pasti berat badan dan tinggi badan ananda tercinta akan ditimbang dan diukur. Bayi dan balita yang memiliki BB serta TB tidak memenuhi target sesuai usia, seringkali dianggap mengalami tanda stunting sekalipun mereka tetap aktif. Bunda tak perlu risau. Adanya buku tersebut diharapkan dapat menjawab kegelisahan bunda akan si kecil yang tidak menyukai sayuran maupun bahan makanan lain yang penting bagi pertumbuhan mereka.
Nah, semoga ulasan diatas memiliki nilai positif bagi bunda dan semoga buah hati tercinta mendapatkan asupan gizi terbaik.
Baca Juga
-
Sering Diabaikan! Pentingnya 4 Etika Bertemu Bayi saat Lebaran, Sudah Tahu?
-
Kelewat Baper? Awas 5 Bahaya Mencintai Tokoh Fiksi secara Berlebihan!
-
5 Cara Menyimpan Sayur dan Buah Supaya Tahan Lama, Tertarik Mencoba?
-
Rencana Bertandang ke Ngawi? Wajib Lakukan 4 Hal Ini agar Tidak Menyesal!
-
Terlanjur Terjangkit Crab Mentality, Simak 4 Langkah Tepat Mengatasinya
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Memories of a Name: Jejak Luka di Lorong SMA Polaris
-
Efeknya Kalau Ibu Hamil Kekurangan Protein, Susah Sembuh Usai Lahiran?
-
Kisah Mang Adi dari Busa Pustaka: Melawan Ketimpangan Akses Terhadap Buku dan Literasi di Indonesia
-
5 Serum Pencerah yang Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Jangan Lupa Simak Kandungannya
-
Rahasia dan Penjelajahan Tempat Kelahiran Papa dalam Novel Bingkai Memori
Ulasan
-
5 Rekomendasi Film Kriminal yang Diangkat dari Kisah Nyata, Ada No Man of God!
-
Ulasan Buku Timun Jelita Volume 2: Suara Kecil yang Disimpan Diam-Diam
-
Teluk Triton, Menyimpan Keindahan Layaknya Surga Tersembunyi di Kaimana
-
Hidup Lebih Bahagia dengan Berpikir Kritis Lewat Buku Makanya Mikir
-
5 Rekomendasi Film untuk Sambut Akhir Pekanmu, Ada The Snitch-The Accountant 2
Terkini
-
Jennie Bandingkan Kerinduan Mendalam dengan Sibuknya Kota dalam Lagu Seoul City
-
4 Ide Gaya Kasual ala Kim Yo Hanyang Bisa Ditiru Buat Nongkrong!
-
Film 'Conclave' Umumkan Tayang secara Terbatas di Bioskop Indonesia
-
Sinopsis Khauf, Series India Dibintangi Monika Panwar dan Rajat Kapoor
-
Sudirman Cup 2025: Drawing Grup, Indonesia Masuk Grup D Bersama Denmark