Laut Bercerita adalah sebuah karya dari Leila S. Chudori yang mengisahkan tentang seorang Mahasiswa bernama Biru Laut, yang juga merupakan seorang aktivis di tahun 1998. Pada suatu waktu, dia disergap oleh empat lelaki tak dikenal, dan dia beserta teman-temannya dibawa ke tempat yang tidak dikenal.
Selama berbulan-bulan mereka disekap, diinterogasi, dipukul, ditendang, digantung, dan disetrum agar bersedia menjawab satu pertanyaan: siapakah yang berdiri di balik gerakan aktivis dan mahasiswa saat itu.
Novel ini berlatar masa tahun 1998 yang waktu itu tentunya diwarnai oleh aksi para mahasiswa dan juga warga lainnya. Buku yang berjumlah 380 halaman ini diterbitkan oleh penerbit Kepustakaan Populer Gramedia, dan menjuarai S.E.A Award 2020.
Laut yang merupakan tokoh utama dalam novel ini pada awalnya merupakan lelaki biasa, yang bergabung dengan Winatra dan Wirasena. Ia tidak perlu waktu yang lama untuk bergabung karena memiliki tujuan yang sama, ingin Indonesia berubah dan bisa lepas dari kediktaktoran.
Novel ini memiliki rating 18+ karena banyak hal-hal sadis yang tertulis disini. Pada awalnya banyak yang tertarik dengan buku ini karena banyak dibicarakan. Setelah membacanya, buku ini memang layak mendapat sambutan yang hangat. Kita diberi penggambaran yang cukup gamblang tentang kondisi para aktivis, dan kondisi pada saat itu. Karena memang, penulis menceritakan hal tersebut berdasarkan kisah nyata para aktivis di masa lalu tersebut.
Buku "Laut Bercerita" ini memiliki dua sudut pandang. Pertama, dari Biru Laut, yang kedua, adalah sudut pandang Asmara Jati yang merupakan adik dari Laut. Banyak sekali moral yang bisa diambil dari novel ini. Tetapi saat menjelang bab terakhir, pesan yang tersampaikan dengan jelas lebih mengarah kepada harus terima dengan kenyataan yang ada, tanpa harus melupakan apa yang sudah terjadi pada diri kita sendiri.
Emosi pada bab terakhir benar-benar tersampaikan dengan baik. Pembaca dibuat sedih hingga menangis setelah membacanya.
Lewat "Laut Bercerita," Biru Laut dan teman-temannya mengajarkan pada para pembaca bahwa semua hal yang berkaitan dengan kehidupan orang banyak harus diperjuangkan dengan baik.
Video yang Mungkin Anda Sukai.
Baca Juga
-
Review Novel Perempuan Bayangan, Cerita dengan 3 Sudut Pandang
-
Review Novel Goodbye Days, Kisah Traumatis Kehilangan Sahabat
-
Review Anime Doctor Elise, Kembali ke Masa Lalu untuk Menjadi Dokter
-
Review Novel Dona Dona, Melintasi Waktu dari Kafe di Hokkaido
-
Review Novel Eksekutor, Saat Sebuah Jiwa Mencari Kepastian
Artikel Terkait
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Melahirkan Generasi Muda Nasionalis dalam Buku Indonesia Adalah Aku
-
Di Antara Luka dan Pulih: Lika-Liku Luka, Sebuah Perjalanan Menjadi Manusia
-
Ulasan Novel Love, Mom: Surat Berisi Teka Teki Meninggalnya Sang Ibu
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
Ulasan
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
Terkini
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri