Biasanya jika ada masalah, kamu akan bercerita dan meminta saran pada siapa? Bagaimana menurutmu kalau ternyata ada satu toko kelontong yang siap membaca surat tentang keluh dan kesahmu? Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?
Keajaiban Toko Kelontong Namiya menceritakan tentang tiga pemuda berstatus sebagai pencuri yang bersembunyi di sebuah toko tidak berpenghuni. Tetapi tiba-tiba, sepucuk surat muncul secara misterius diselipkan ke dalam toko melalui lubang surat.
Ternyata dari surat itu tertulis memohon saran kepada pemilik toko. Hal yang aneh, karena toko itu sudah tak berpenghuni. Tetapi, yang lebih aneh tentunya adalah pengirim surat yang meminta saran tentang masalah hidupnya.
Untuk satu malam saja, ketiga pemuda itu menggantikan peran Kakek Namiya yang dulu adalah pemilik toko kelontong tersebut. Mereka akan berkelut dengan perjalanan waktu melalui surat-surat tersebut. Dan kehidupan mereka tidak lagi sama.
Buku ini ditulis oleh Keigo Higashino. Hal yang cukup menarik, karena biasanya Keigo Higashino menulis buku-buku yang berkaitan dengan detektif dan pembunuhan. Dan dari buku ini, memiliki genre yang sedikit berbeda dari biasanya, yaitu tentang fantasy dan magical-realism.
Novel ini berjumlah 398 halaman, dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Hal yang menarik dari buku ini adalah, terlihat seperti cerita dalam cerita. Namun, pada kenyataannya tidak seperti itu. Semua cerita dari para penulis surat itu ternyata memiliki hubungan antara satu dengan lainnya. Seakan ada benang merah diantara mereka semua. Bahkan kepada tiga pemuda yang secara tidak sengaja, terlibat dengan penulis-penulis surat tersebut.
Novel ini terasa indah saat dibaca karena memiliki narasi yang mudah dimengerti, dan cukup menguras emosi. Hanya saja, untuk premis ceritanya sendiri memang agak sulit untuk dimengerti. Bagaimana orang-orang bisa menyampaikan keluh kesahnya pada sebuah toko yang sudah tua?
Bagaimana Kakek pemilik toko tersebut tahu, kalau tokonya tersebut bisa ke masa lalu? Dari cerita hanya disampaikan bahwa surat tersebut dari masa lalu, sedangkan yang membalasnya dari masa depan.
Tetapi, novel ini tetap cocok dibaca bagi banyak orang. Terkhususnya kamu yang suka dengan genre fantasi!
Baca Juga
-
Review Novel Perempuan Bayangan, Cerita dengan 3 Sudut Pandang
-
Review Novel Goodbye Days, Kisah Traumatis Kehilangan Sahabat
-
Review Anime Doctor Elise, Kembali ke Masa Lalu untuk Menjadi Dokter
-
Review Novel Dona Dona, Melintasi Waktu dari Kafe di Hokkaido
-
Review Novel Eksekutor, Saat Sebuah Jiwa Mencari Kepastian
Artikel Terkait
-
Novel Baswedan Sebut Isu Ganjar Pranowo Terlibat Korupsi e-KTP Tak Ada Bukti
-
Apresiasi Sastra dalam Novel Burung-burung Manyar Karya Y. B. Mangunwijaya
-
Ulasan Buku "Laut Bercerita" Karya Leila S. Chudori: Teror Rezim Orde Baru bagi Mahasiswa Aktivis
-
Ulasan Novel Senyum Monalisa: Kisah Mengharukan dari Seorang Anak Korban Perceraian
-
Ulasan Buku Syariat Menjawab Masalah-Masalah yang Sering Ditanyakan
Ulasan
-
Ulasan Buku The Art of Reading: Teknik Baca Kilat dan Memahami Isi Buku
-
Ulasan Cerpen Teh dan Pengkhianat:Ketika Pejuang Diperalat Menindas Sesama
-
Ulasan Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal: Drama Korea Rasa Indonesia
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Bukan Cinta Tak Sempurna, Ini Makna Lagu SEVENTEEN 'Imperfect Love'
Terkini
-
Tampil Kece Seharian dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Al Ghazali
-
Kutukan Tambang Nikel? Keuntungan Ekonomi Melambung, Kerusakan Lingkungan Menggunung
-
Di Balik Layar Drama Korea Good Boy: Para Cast Ceritakan Pengalaman Seru Selama Syuting
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Eco-Friendly Lifestyle: Hidup Sehat dengan Peduli Sampah Elektronik