Buat kalian yang berkunjung ke Magelang, enggak ada salahnya jika menyempatkan mengunjungi wisata candi satu ini. Sebuah candi mungil yang ada di sebuah bukit sebelah barat Kota Magelang, tepatnya di Kecamatan Windusari.
Berbeda dengan Candi Borobudur yang begitu terkenal hingga ke mancanegara, Candi Selogriyo terhitung sebagai candi kecil.
Fungsi candi sebagai tempat pemujaan pada zaman Kerajaan Mataram Hindu membuat para pembuat candi saat itu menempatkannya di sebuah bukit yang tersembunyi. Mungkin pertimbangan agar lebih khusuk dalam beribadah menjadi pertimbangannya.
Seperti halnya Candi Borobudur, candi ini juga hanya terdiri dari satu bangunan saja. Bedanya, jika Candi Borobudur begitu megah, Candi Selogriyo relatif bersahaja atau sederhana. Kalau pun ada tambahan, hanya sebuah tempat untuk bersuci, namun sampai saat ini belum dapat dibangun kembali.
Bangunan utama Candi Selogriyo mempunyai relief di dinding candi. Relief yang ada pun sama dengan candi-candi Hindu pada umumnya.
Pada bagian utara, terdapat relief Durga Mahesasuramandiri, istri Dewa Syiwa. Bagian barat, relief Ganesha, anak Dewa Syiwa, dan bagian Selatan, Agastya Siwa Mahaguru.
Untuk rute menuju Candi Selogriyo, sebenarnya cukup mudah. Waktu tempuh dari pusat kota hanya sekitar setengah jam saja. Namun, ada hal menarik saat kita menuju lokasi candi tersebut. Sebab perjalanan menuju Bukit Giyanti, bukit di mana Candi Selogriyo itu berada menyajikan banyak sensasi.
Jika mengunjungi candi itu menggunakan mobil, harus parkir sekitar 1 kilometer dari lokasi. Selebihnya harus ditempuh dengan berjalan kaki melewati jalan setapak dan pematang sawah.
Nah, lain halnya jika kita menggunakan sepeda motor. Dengan moda transportasi ini, kita dapat mencapai kaki bukit di mana Candi Selogriyo berada. Perjalanan dengan melalui jalan setapak dan pematang sawah, justru menjadi sensasi tersendiri.
Satu hal yang tak kalah menarik, sepanjang perjalanan menuju Candi Selogriyo sejak dari Kota Magelang, kita dimanjakan dengan lanskap indah di wilayah Windusari.
Bagian barat yang merupakan kaki Gunung Sumbing, dan bagian timur berupa persawahan menjadi pemandangan segar. Cocok buat healing. Bahkan pada beberapa bagian persawahannya mirip dengan Ubud di Pulau Bali.
Penasaran? Cek saja langsung ke lokasi Candi Selogriyo ini!
Video yang mungkin Anda suka:
Baca Juga
-
Meski Kalah 0-4 dari Brazil, Timnas Indonesia U-17 Masih Punya Peluang
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
Artikel Terkait
-
Merinding, Hal Mistis Ganggu Kitman Persija Saat Tandang Melawan PSIS Semarang
-
Segera Pergi Healing Jika Kamu Alami Salah Satu dari 4 Hal Ini
-
Ini Empat Program Dorong Akselerasi Destinasi TWC Borobudur
-
Jadwal Salat Lima Waktu Kota Magelang Rabu November 2022
-
Bharada E Pasang Badan Bela Brigadir J, Sebut Kesaksian Susi PRT Sambo Bohong
Ulasan
-
Novel 'Ketika': Belajar Menerima Kekacauan dan Kerapihan Dalam Satu Rumah
-
Ulasan Novel Cold Couple: Kisah Cinta Dingin yang Menghangatkan Jiwa
-
Cerita Pahit Warung Kopi Pangku: Dilema Moral Ibu Tunggal dalam Film Pangku
-
Review Film The Girl with the Needle, Pembunuh Bayi Berkedok Adopsi
-
Bidadari Santa Monica: Ketika Warna Kehidupan Bertemu Misteri dan Cinta
Terkini
-
Nessie Judge Minta Maaf soal Junko Furuta, Netizen Jepang Ingatkan Hal Ini
-
Jadi Konsumsi Publik, Clara Shinta Akui Menyesal Umbar Drama Rumah Tangga
-
Abimana Aryasatya Sindir 'Penyakit Lama' Industri Film Indonesia
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
4 Serum Beta Glucan untuk Hidrasi Ekstra Kulit Kering yang Rentan Iritasi