Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Fachry Fadillah
Buku "Empat Kumpulan Sajak" (DocPribadi/Fachry Fadillah)

Siapa yang tak mengenal WS Rendra? Bagi kalian yang gemar membaca sajak-sajak penyair tanah air tentu sudah tak asing dengan penyair yang satu ini. WS Rendra atau yang memiliki nama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra ini lahir di Surakarta pada 7 November 1935. Sedari muda beliau memang sudah berambisi menjadi seorang penyair, hal itu dibuktikan dengan diterbitkannya berbagai karya sajaknya di media-media massa saat itu.

Sebagai seorang penyair, tentu sudah banyak karya puisi yang diterbitkannya ke dalam bentuk buku, antara lain ialah Balada Orang-Orang Tercinta; Empat Kumpulan Sajak; Blues Untuk Bonnie; Sajak-Sajak Sepatu Tua; Potret Pembangunan dalam Puisi; dan masih banyak lagi. Dan kali ini, saya akan mengulas salah satu buku kumpulan puisinya yang berjudul Empat Kumpulan Sajak, yang ditulisnya pada masa awal kepenyairannya. Mari kita simak ulasannnya.

Empat Kumpulan Sajak merupakan sebuah buku kumpulan puisi karya WS Rendra yang diterbitkan pada tahun 1961. Dalam buku ini terdapat 89 sajak yang dikelompokkan ke dalam empat bagian atau bab, yaitu Kakawin Kawin; Malam Stanza; Nyanyian Dari Jalanan; dan Sajak-Sajak Dua Belas Perak. Sebagai sebuah buku kumpulan sajak, buku ini memuat berbagai keresahan pribadi sang penyair yang dituliskannya dari rentang tahun 1950 sampai awal periode 1961.

BACA JUGA: Ada Kereta Anjlok Di Kampung Bandan, Simak Rekayasa Pola Operasi KRL Di Sini

Dalam keempat bagian sajak tersebut juga dapat dilihat bagaimana sang penyair merekam persoalannya ke dalam bentuk puisi, antara lain dalam Kakawin Kawin yang berisi  tentang kehidupan asmara dan gairah cinta sang penyair kepada calon istrinya, yaitu Sunarti; Malam Stanza yang berisi kenangan bulan madu sang penyair bersama istrinya; Nyanyian Dari Jalanan yang berisi tentang kegelisahan sang penyair saat ia merantau ke Jakarta; dan Sajak-Sajak Dua Belas Perak yang berisi tentang kesepian sang penyair ketika di perantauan dan pernyataan kesetiannya terhadap kawan-kawan lamanya.

Selain memuat sajak-sajak lirik, buku Empat Kumpulan Sajak ini juga memuat sajak-sajak Balada. Menurut saya, buku ini amat cocok bagi kalian yang ingin mempelajari teknik kepenulisan sajak dengan bahasa yang sederhana, juga bagi kalian yang ingin mempelajari gaya kepenulisan sang penyair WS Rendra di masa-masa awal kepenulisannya.

Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah buku kumpulan sajak karya WS Rendra yang berjudul Empat Kumpulan Sajak. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan buku tersebut dan informasi mengenai buku tersebut. Salam literasi!

Video yang Mungkin Anda Suka.

Fachry Fadillah