Foei gras adalah sebuah hidangan spesial yang menjadi ciri khas restoran Prancis yang sangat terkenal dengan kelezatannya. Namun siapa sangka, dibalik kenikmatan foei gras terdapat sebuah kisah pilu yang terjadi.
Hidangan foei gras merupakan makanan yang dibuat dari hati angsa atau bebek. Tempat yang terkenal sebagai penghasil foei gras terbaik adalah di Provinsi Strasbourg yang merupakan salah satu kota yang terletak di negara Prancis bagian timur.
Foei gras yang bermutu baik dan ideal dapat dilihat dari tekstur dan warnanya. Foei gras yang baik memiliki tekstur yang padat dan lembut, sementara itu warna foei gras yang ideal cenderung putih dengan aksen warna pink.
Dirangkum dari website Britannica, foei gras biasanya disajikan dengan cara dipanggang dan disajikan dalam keadaan panas atau dingin. Hidangan mewah ini juga dilengkapi dengan pastry crust yang renyah.
BACA JUGA: Kebon Okay, Spot Kuliner di Jogja untuk Memanjakan Mata, Hati, Lidah, dan Pikiran
Tak cuma itu saja, foei gras juga sering dihidangkan dalam bentuk puree yang bisa dimakan dengan roti atau toast.
Sayangnya dibalik kenikmatan foei gras yang sangat mendunia terselip sebuah cerita mengerikan dan tidak humanis yang dilakukan oleh manusia terhadap hewan angsa atau bebek.
Foei gras ternyata didapatkan dengan cara yang cenderung keji yaitu dengan memaksa hewan-hewan tersebut untuk makan (force-feeding). Pada awal abad ke-21, sebuah regulasi dibuat untuk menyoroti masalah tentang kisah kelam dibalik produksi foei gras ini.
Sementara itu, pada tahun 2006, Chicago mendeklarasikan diri sebagai kota pertama yang melarang adanya hidangan foei gras di restoran-restoran yang ada di kota tersebut. Namun miris, setelah dua tahun berlalu peraturan tersebut telah dihilangkan.
BACA JUGA: Uji Nyali Makan Belalang Goreng, Kuliner Ekstrem Asal Gunungkidul
Jika ditarik lebih jauh lagi, foei gras diketahui merupakan santapan dari masyarakat Mesir kuno dan praktek force-feeding terhadap angsa untuk mendapatkan foei gras yang baik terus berlanjut hingga munculnya peradaban Romawi kuno dan dilanjutkan lagi oleh orang Yahudi sampai abad pertengahan.
Sementara itu, foei gras menjadi hidangan umum di Prancis mulai tahun 1500 hingga saat ini. Nah, itulah sejarah dibalik kenikmatan foei gras sebagai hidangan khas Prancis yang terkenal mewah dan mendunia.
Baca Juga
-
Kartika Coffee, Suguhkan Kedamaian di Tengah Hiruk Pikuk Kota Jombang
-
Punya Pesona Unik, 5 Grup Band Asal Korea Selatan yang Lagi Naik Daun
-
Menikmati Lezatnya Rawon Rosobo di Jombang, Bangkitkan Kenangan Masa Lalu
-
5 Lagu Xdinary Heroes yang Cocok untuk Baby Villains, Yuk Dengerin!
-
5 Idol Kpop yang Dikenal Piawai Bermain Gitar, Sering Bikin Cover Lagu Lho!
Artikel Terkait
-
Pastikan Makanan Bagi Korban Gempa Cianjur Bebas Racun, 2 Langkah Ini Dilakukan Setiap Hari
-
Berhasil Lalui Hadangan Swiss, Brazil Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia Qatar 2022
-
Rangkuman Matchday Kedua Piala Dunia 2022: 3 Tim Lolos ke Babak 16 Besar, 2 Tersingkir
-
Daftar Tim yang Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022: Portugal Jadi yang Terbaru
-
Semoga Kabar Baik, Pemerintah Perluas Pabrik Makanan dan Minuman, Tujuannya Untuk Atasi Pengangguran
Ulasan
-
Ulasan Buku Cantik itu Ejaannya Bukan Kurus: Kiat Pede Meski Bertubuh Gemuk
-
Ulasan Novel A Man: Mengungkap Identitas Kasus Kematian Palsu
-
Ulasan Novel Heart Block: Membiarkan Perasaan Datang secara Alami
-
Ulasan Buku Teething: Mengurai Luka Keluarga dan Cinta Bersama Puisi
-
Persahabatan Gadis Korea-Jepang di Era Politik dalam Novel Shoko's Smile
Terkini
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman
-
Menang Telak Lawan Arema, Performa Persija Jakarta Lampaui Ekspektasi
-
Rilis Trailer Baru, The Long Walk Kisahkan Kompetisi Jalan Kaki Mematikan
-
Piala AFF U-23: Bukti Totalitas Gerald Vanenburg Demi Timnas Indonesia
-
Comeback Agustus, IVE Bagikan Spoiler Lagu Baru di Gayo Daejeon Summer 2025